Home » Olahraga A - Z » Lari » 3 Teknik Lari Sprint yang Singkat Dan Benar

3 Teknik Lari Sprint yang Singkat Dan Benar

by Rita Nora

Cabang tertua dalam olahraga di dunia salah satunya adalah lari. Bahkan ia telah dikenal dalam peradaban kuno, jauh sebelum cabang lainnya ditemukan. Olahraga sangatlah baik bagi kesehatan tubuh terutama dalam meningkatkan kekuatan tulang dan pembentukan otot. Oleh karena itu, rutin melakukan latihan tiap harinya merupakan cara yang baik untuk mempertahankan kesehatan dan daya tahan tubuh.

Di antaranya yaitu lari cepat atau lari sprint. Dalam lari sprint, tiap peserta harus berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak hingga 100 m, 200m, 300 m, dan 400 m. Sehingga berbeda dengan cabang olahraga lain seperti lari maraton , lompat tinggi,  lempar lembing  dan sebagainya, yang sangat dibutuhkan dalam lari sprint adalah  latihan untuk meningkatkan kecepatan lari bagi pelari untuk mencapai kecepatan yang baik.

Teknik dalam melakukan lari sprint di antaranya yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish, sebagai berikut;

1.Teknik Start

  • Start dengan posisi jongkok, dimana kedua kaki menumpu pada sandaran blok start.
  • Lutut kaki sejajar dengan ujung kaki depan dengan kedua lengan dibuat lurus sejajar dengan bahu, dan jari tangan berada di belakang garis start.
  • Pertahankan keseimbangan tubuh dengan menumpu berat badan pada kedua tangan di tanah.
  • BERSEDIA; kedua lengan tetap pada posisi sedikit lebar dengan bahu yang agak condong ke depan, pertahankan keseimbangan. Angkat punggung sedikit, rilekskan otot leher dan rahang, serta buat kepala bagian belakang segaris dengan punggung. Pandangan ditujukan ke bawah atau sedikit ke depan garis start. Pertahankan konsentrasi!
  • SIAP; angkat pinggul dengan kedua tangan dan buat sudut 120 derajat pada kedua lengan yaitu posisi lurus.
  • YA; mulai berlari, ayunkan kedua lengan secara bergantian, berlawanan dengan gerakan kedua kaki saat melakukan tolakan meninggalkan blok start.

2. Gerakan Lari

  • Posisi tubuh saat lari

Yaitu tubuh sedikit condong ke depan, pertahankan otot leher dan rahang dalam keadaan rileks dengan kepala dan posisi punggung segaris. Pandangan tetap ke arah depan menuju lintasan dengan mulut yang tertutup rapat saat berlari, konsentrasi. Usahakan tetap berlari pada jalur yang lurus.

  • Ayunan lengan

Dilakukan secara bergantian saat berlari dan berlawanan dengan arah kaki, dengan siku-siku agak dibengkokkan, namun tetap rileks. Jaga keseimbangan agar tubuh tidak oleng ke kiri maupun ke kanan.

  • Gerakan kaki

Buat langkah yang panjang dan secepat-cepatnya. Selalu lakukan pendaratan atau tumpuan pada ujung telapak kaki, dengan lutut yang sedikit ditekuk bengkok.

3. Finish

  • Memasuki sekitar 30 meter sebelum garis finish, percepat langkah saat berlari dan pertahankan.
  • Saat menjelang memasuki area finish, busungkan dada ke depan, lalu jatuhkan salah satu bahu ke arah depan-bawah saat masih dalam posisi lari.
  • Jangan berhenti atau mengurangi kecepatan di garis finish, tetap lakukan lari semaksimal mungkin.

Dalam melakukan lari sprint, selain teknik di atas ada beberapa hal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Di antaranya yaitu cara bernafas saat berlari  cara agar tak kehabisan nafas dan mematangkan persiapan sebelum melakukan olahraga ini. Makin jauh jarak yang harus ditempuh, maka daya tahan (edurance), konsentrasi dan energi yang harus dipersiapkan tentu lebih besar. Hindari berbagai jenis cedera saat berlari dengan tetap mempertahankan kondisi fit dan konsentrasi selama berlari.

You may also like