Home » Archives for Syara » Page 30
Author

Syara

FeaturedKejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Wakil Cina Kuasai Babak Perempat Final Lingshui China Master 2019

by Syara
written by Syara

Turnamen Lingshui China Master 2019 kini memasuki babak perempat final. Turnamen berstatus Super 100 ini memperebutkan hadiah dengan nilai 75,000 Dollar Amerika. Sudah sejak tanggal 12 Maret kemarin turnamen ini digelar hingga direncanakan berakhir di tanggal 17 Maret mendatang.

Beberapa wakil Indonesia pun turut mengikuti turnamen ini. Namun dari beberapa pemain yang diutus hanya satu wakil yang mampu menembus babak perempat final. Mereka adalah pasangan ganda putra unggulan ketiga turnamen, Sabar Karyaman Gutama / Frengky Wijaya Putra.

Rencananya pasangan ganda putra Indonesia akan melakoni laga melawan tuan rumah yang menempati unggulan keenam turnamen, Huang Kaixiang / Wang Zekang. Pertandingan kedua pasangan tersebut akan digelar di Lingshui Agile Stadium 1, Jumat (15/03/2019) pada pukul 19.40 waktu setempat.

Sebelumnya pada perdelapan final yang digelar sehari sebelumnya, Indonesia masih menempatkan lima wakilnya. Masing – masing mereka adalah Virni Putri / Vania Arianti Sukoco (8) di sektor ganda putri, Sabar Karyaman Gutama / Frengky Wijaya Putra (3) di sektor ganda putra, Febrian Dwipuji Kusuma / Ribka Sugiarto (3) di sektor ganda putri, Ihsan Maulana Mustofa (1) di sektor tunggal putra dan Adnan Maulana / Mychelle Chrystine Bandaso di sektor ganda campuran. Sayangnya hanya pasangan Sabar Gutama / Frengky Wijaya yang mampu melaju ke babak perempat final setelah mengalahkan pasangan Chang En Chia / Chen Xin-Yuan asal Cina Taipei dengan skor 21 – 14, 21 – 17.

Sementara itu wakil tuan rumah mendominasi babak perempat final dengan mengirimkan wakilnya di semua sektor. Bahkan beberapa harus melalui laga perang saudara demi lanjut ke babak semifinal yang akan dilaksanakan keesokan harinya.

Total terdapat 19 wakil tuan rumah yang akan menggelar pertemuan di babak perempat final. Dari sektor tunggal putra ada empat orang wakil yaitu Zhou Zeqi yang menjadi unggulan keempat, Weng Hongyang, Liu Haichao dan Gao Zhengze. Dua nama terakhir akan menjalani laga perang saudara dengan saling bertemu. Pada sektor tunggal putri ada nama Zhang Yiman yang merupakan unggulan pertama turnamen, Ji Shuting dan Li Yun. Zhang Yiman akan bertemu kompatriotnya Ji Shuting di babak ini.

Sektor ganda putra ada tiga wakil yaitu pasangan Ou Xuanyi / Ren Xiangyu yang merupakan unggulan pertama turnamen, pasangan Di Zijian / Wang Chang (5), dan pasangan Huang Kaixiang / Wang Zekang (6).

Sektor ganda putri diwakili pasangan Cao Tongwei / Yu Xiaohan (5), pasangan Chen Xiaofei / Zhou Chaomin, pasangan Chen Yingying / Zhang Shuxian, pasangan Chen Fanghui / Hua Xiaboei dan pasangan unggulan ketujuh turnamen Liu Xuanxuan / Xia Yuting.

Sepertinya ajang Lingshui China Master 2019 ini benar – benar dimanfaatkan dengan baik oleh bulu tangkis Cina untuk lebih memberikan pada atlet – atlet mudanya kesempatan mengikuti seri turnamen BWF. Semoga atlet – atlet muda Indonesia dapat lebih terpacu kedepannya untuk menjadi lebih baik utamanya di turnamen – turnamen internasional BWF.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
FeaturedTinju Internasional

Shelly Finkel Konfirmasi Mengenai Laga Wilder vs Breazeale di DAZN

by Syara
written by Syara

Shelly Finkel, co-manager Deontay Wilder, mengonfirmasi jika laga yang mempertemukan Wilder dan Dominic Breazeale tidak akan ditayangkan di DAZN. Sebelumnya diberitakan bahwa Wilder akan menantang Breazeale di DAZN. Konfirmasi ini pertama kali diberitakan oleh Chris Mannix dan kemudian ditegaskan lagi dalam twit yang diposting oleh Mike Coppinger.

Seperti yang dilansir dari pernyataan Chris Mannix dari Sports Illustrated bahwa Deontay Wilder akan memberikan pernyataan resminya terkait tawaran pihak DAZN pada hari Selasa. Harapan yang berkembang terkait pernyataan resmi Wilder nantinya adalah Wilder akan menolak tawaran DAZN.

Hal ini menyusul kabar berita yang menyatakan Deontay Wilder (40-0-1, 39 KO) tampaknya akan menolak kerjasama yang ditawarkan oleh pihak DAZN untuk melakoni tiga laga dengan nilai tawaran 100 juta Dollar Amerika. Tiga laga yang dimaksud adalah laga yang mempertemukan Wilder dengan Breazeale serta dua laga akan datang dengan Anthony Joshua, pemegang juara IBF/WBA/WBO kelas heavyweight. Belum diketahui pasti mengenai alasan Wilder menolak tawaran dari pihak DAZN tersebut.

Asumsi kemudian berkembang terkait keputusan Wilder. Diperkirakan Wilder menolak tawaran tersebut karena menyangkut nilai yang ditawarkan oleh pihak DAZN. Seperti diketahui DAZN menawarkan sekitar 100 juta Dollar Amerika untuk tiga laga. Hal ini berarti per laga dirinya akan dibayar sekitar 40 juta Dollar Amerika.

Wilder tampaknya memiliki hitung – hitungannya sendiri. Menurut hitungannya pertemuan antara dirinya dan Anthony Joshua bernilai lebih dari yang ditawarkan oleh pihak DAZN. Laga keduanya kemungkinan akan menghasilkan jauh lebih banyak uang dibandingkan tawaran DAZN. Dengan asumsi seperti ini masuk akal jika Wilder lebih memilih untuk tidak bekerjasama dengan pihak DAZN.

Keputusan Wilder untuk menolak tawaran pihak DAZN memang sepertinya hanya berlandaskan pada nilai tawaran DAZN yang menurutnya masih kurang. Beberapa penggemar tinju bahkan mengamini keputusan Wilder dengan berpendapat bahwa pertemuan Wilder dan Joshua kemungkinan akan menghasilkan setidaknya 100 juta Dollar Amerika Serikat.

Sementara itu, pertemuan antara Wilder dan Breazeale akan ditayangkan di Showtime pada 18 Mei mendatang, jika tidak ada perubahan. Tentunya akan lebih menarik jika laga keduanya ditayangkan di Fox PPV. Dengan promosi yang tepat, laga Wilder melawan Breazeale bahkan akan menghasilkan uang yang lebih lagi. Memang diakui bahwa Dominic Breazeale bukan nama besar di dunia tinju, tidak seperti Deontay Wilder, namun hal ini bukanlah masalah besar. Kembali lagi, promosi yang besar – besaran dan tepat sasaran akan berdampak positif bagi keduanya dan tentunya penghasilan yang diharapkan dari laga Wilder melawan Breazeale.

Tentunya keputusan ini masih belum final. Al Haymon dan Shelly Finkel, manajer dan co-manager Wilder masih mungkin memberikan lampu hijau bagi Wilder untuk menandatangani kerjasama dengan DAZN jika DAZN mau mempertimbangkan kembali tawaran mereka.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
FeaturedTinju Internasional

Golovkin Kemungkinan Bertemu Szemereta di Laga Debut DAZN

by Syara
written by Syara

Gennady Golovkin, mantan juara dunia kelas middleweight, baru saja menyepakati kerjasama dengan DAZN. Dalam kesepakatan bersama antara Golovkin dan DAZN, dipastikan Golovkin mendapatkan jatah enam laga pertarungan selama tiga tahun masa kerjasama keduanya.

Para penggemar tinju pun dibuat penasaran dengan siapakah gerangan yang akan menghadapi Golovkin di laga debutnya bersama DAZN. Meskipun begitu beberapa kabar telah beredar di kalangan para penggemar mengenai sosok lawan Golovkin nantinya di laga pembuka. Kamil Szemereta, petinju asal Polandia, banyak disebut – sebut sebagai calon lawan Golovkin nantinya.

Mencuatnya nama Kamil Szemereta (19-0, 4 KO) sebagai lawan perdana Golovkin sedikit banyak memenuhi ekspektasi para penggemar tinju. Kebanyakan dari mereka berharap laga debut Golovkin bersama DAZN tidak mempertemukan dirinya dengan petinju yang akan menyusahkannya di atas ring. Szemereta dianggap lawan yang tepat untuk itu. Namun di lain pihak Golovkin memiliki pendapat berbeda. Dirinya berkeinginan menjadikan enam pertarungannya bersama DAZN berkesan dengan bertemu lawan – lawan sebanding.

Kamil Szemereta bukan nama baru dalam dunia tinju. Petinju berusia 29 tahun ini adalah pemegang juara EBU middleweight. Catatan kemenangannya dengan 19 kemenangan cukup membuktikan jika dirinya adalah petinju yang berbakat. Dirinya tidak diragukan akan menjadi ancaman bagi Golovkin nantinya jika Golovkin bertemu dengannya tidak dalam keadaan fit sepenuhnya.

Jauh – jauh hari sebelumnya Szemereta pernah bertemu dengan Kassim Ouma dan memenangkan laga tersebut dalam 10 ronde pada 2016 lalu. Dalam laga yang mempertemukan Szemereta dan Ouma tampaknya Szemereta tidak menghadapi kendala yang berarti. Hal ini cukup berbeda jauh dengan apa yang dialami Golovkin saat dirinya menghadapi lawan yang sama. Bahkan laga antara Ouma dan Golovkin dianggap laga yang cukup menyulitkan di sepanjang karir Golovkin.

Golovkin sendiri tentu membutuhkan laganya melawan Szemereta. Setelah masa rehat yang cukup lama dijalaninya, pertemuannya dengan Szemereta akan menjadi laga pembuka yang tepat untuk sedikit mengendorkan otot – ototnya. Namun tentunya kurang tepat jika Golovkin menganggap Szemereta sebelah mata. Kemampuan Szemereta yang ditunjukkannya di beberapa laga terakhirnya tidak dapat dianggap enteng. Dengan gaya bertinjua yang dimiliki Szemereta, Golovkin akan dipaksa untuk berpikir selama bertarung dengannya. Inilah bagian yang terpenting. Mau tidak mau Golovkin memang harus menghadapi hal tersebut. Golovkin memang harus dihadapkan pada pertarungan yang memaksanya untuk memahami apa saja strategi yang diterapkan lawannya. Hal ini akan sangat membantunya untuk mempersiapkan diri menghadapi Canelo Alvarez di bulan September mendatang. Seperti diketahui dua pertemuan terakhir antara Golovkin dan Canelo cukup membuat Golovkin kesulitan.

Cukup menarik untuk menyaksikan laga keduanya. Menarik jika ditilik dari riwayat bertinju masing – masing. Golovkin dengan catatan kemenangannya selama karirnya dan Szemereta yang cukup impresif dan haus akan kemenangan.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
FeaturedTinju Internasional

Mikey Garcia Pastikan Perbedaan Tinggi Badan Dengan Errol Spence Jr. Tidak Jadi Masalah

by Syara
written by Syara

Mikey Garcia pastikan jika perbedaan tinggi badan yang cukup signifikan antara dirinya dengan Errol Spence Jr. tidak akan menjadi masalah. Seperti diketahui Mikey Garcia memiliki tinggi badan 168 cm sedangkan lawannya, Errol Spence Jr. memiliki tinggi badan 183 cm. Mikey Garcia dan Errol Spence Jr. akan menjalani laga pertarungan di AT & T Stadium, Texas pada Sabtu (16/03/2019) nanti waktu setempat. Laga keduanya akan ditayangkan di Fox Sports.

Garcia (39-0, 30 KO) menyatakan bahwa dirinya akan melakukan apapun untuk mengalahkan Spence di atas ring. Mengomentari pernyataan Spence sebelumnya tentang rasa percaya diri Spence karena perbedaan tinggi badan keduanya, Garcia menyatakan bahwa ada banyak faktor yang menentukan kemenangan. Tinggi badan hanya satu diantaranya. Garcia yakin dengan kemampuan berpikir dan kecepatannya akan menjadi faktor penentu kemenangannya nanti.

Laga Garcia dan Spence (24-0, 21 KO) pada dasarnya merupakan laga yang cukup menentukan karir kedua petinju kedepannya. Jika Spence kalah maka akan cukup sulit baginya untuk bangkit dari kekalahannya. Sementara bagi Garcia sendiri kekalahannya tidak akan menjadi masalah yang besar nantinya karena dirinya bertarung di kelas welterweight yang menjadi spesialisasinya. Jika seandainya Garcia benar kalah maka dirinya cukup melakoni laga pertarungan di kelas yang lebih rendah dari spesialisasinya saat ini. Namun keadaan tidak akan sesederhana itu bagi Spence. Jika Spence kalah nantinya maka predikatnya sebagai petinju yang hebat akan dipertaruhkan dan kekalahannya berarti Spence harus memilih apakah dirinya akan pindah kelas atau bertarung dengan petinju yang berada dibawahnya.

Jika Garcia mampu untuk memetik kemenangan dari laganya melawan Spence, maka kemenangan tersebut akan menjadi gelar kelimanya. Sebelumnya Garcia tercatat mengalahkan Juan Manuel Lopez di tahun 2013 lalu. Lima tahun kemudian dirinya mengalahkan Sergey Lipinets dalam 12 ronde.

Namun Garcia sendiri tidak menjabarkan strategi yang akan diambilnya ketika berhadapan dengan Spence. Namun jika ditilik dari pernyataannya, pergerakan kemungkinan akan menjadi salah satu senjatanya. Garcia menyadari jika Spence tidak banyak bergerak saat bertanding. Dan hal tersebut akan menjadi celah bagi Mikey untuk menyerangnya. Mikey berpengalaman dalam menghadapi petinju dengan tipe tersebut.

Lepas dari kepercayaan diri Mikey akan strateginya, Mikey tidak boleh melupakan kelemahannya sendiri. Spence punya kelebihan dalam penyerangan yang menyasar tubuh lawannya.

Robert Garcia, pelatih sekaligus saudara Mikey, turut berkomentar terkait laga keduanya. Robert menyatakan bahwa pertarungan keduanya tentu akan menjadi pertarungan yang tidak mudah namun juga tidak termasuk pertarungan yang sengit.

Pada intinya Mikey Garcia ingin para penggemar tinju menyadari bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi dalam olahraga ini. Tinggi dan berat badan hanya satu diantaranya. Selebihnya strategi dan kemampuan berpikir juga turut menjadi faktor penentu.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
FeaturedTinju Internasional

Spence Percaya Diri Atasi Mikey Garcia Di Atas Ring

by Syara
written by Syara

Pemegang juara IBF kelas welterweight, Errol Spence Jr. percaya diri akan menang  melawan Mikey Garcia, dalam laga yang akan mempertemukan keduanya pada Sabtu (16/03/2019) nanti. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers keduanya yang digelar AT & T Stadium, Texas pada Rabu (15/03/2019). Laga keduanya rencananya akan ditayangkan di saluran Fox Sports.

Kepercayaan diri Spence Jr. jelas tersirat dalam pernyataan yang diberikannya di konferensi pers jelang laganya melawan Mikey Garcia. Spence tampak yakin bahwa dirinya akan mengalahkan Garcia karena faktor perbedaan ukuran tubuh yang cukup siginifikan diantara keduanya.

“Saya yakin akan mengalahkannya. Tidak ada seorang pun yang sanggup mengalahkanku. Tentunya saya berharap dia (Garcia) setidaknya mencoba untuk mengalahkanku.” Terang Spence dalam pernyataannya.

Perbedaan fisik keduanya memang jelas terlihat. Spence dengan tinggi tubuh yang mencapai 183 cm akan terlihat tinggi menjulang jika disandingkan dengan Garcia yang memiliki tinggi 168 cm. Garcia memang kerap menjaga kondisi tubuhnya dengan olahraga yang teratur serta fokus latihan untuk membentuk tubuhnya, namun tetap saja dengan perbedaan tinggi badan keduanya, Garcia tampak kecil jika berhadapan dengan Spence. Bentuk tubuh Garcia yang berisi tampaknya tidak akan banyak membantu penampilannya.

Perbedaan tinggi badan keduanya sedikit banyak mempengaruhi kepercayaan diri Spence. Spence diketahui telah bertemu lawan – lawannya yang memiliki tinggi badan sepadan dengannya. Sehingga ketika Spence dipertemukan dengan Garcia di atas ring, secara teori Spence dapat dikatakan unggul dan memiliki kans yang besar untuk menang.

Para penggemar tinju pun tampaknya sepakat dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Spence. Mereka menganggap Garcia akan dengan mudah dikalahkan oleh Spence.

Keadaan ini tampaknya sedikit mempengaruhi kondisi mental Mikey Garcia. Hal ini cukup terlihat dari raut wajah yang ditampilkan Garcia saat menghadiri konferensi persnya di Texas lalu.

Bagi Garcia keadaan dimana dirinya dianggap tidak mampu dan tidak diunggulkan merupakaan sesuatu yang baru. Selama ini Garcia terbiasa menerima harapan positif para penggemar tinju bahkan menjadi favorit di setiap laga yang akan dijalaninya.

Meskipun begitu, Garcia tentunya tidak akan mengaku kalah di awal. Garcia akan berusaha mengalahkah Spence dan menghentikan perlawanannya. Kemenangan KO (knock out) masih menjadi pilihan utama bagi Garcia saat bertemu Spence. Hal ini tidak terlepas dari predikat Garcia yang dikenal sebagai petinju dengan rekor kemenangan KO yang brilian selama tiga belas tahun karir bertinjunya.

Garcia harus menerapkan gaya bertinjunya yang cepat saat berhadapan dengan Spence nantinya. Beberapa petinju yang cukup menyulitkan Spence di atas ring punya pola bertinju yang cepat dengan pukulan yang bertubi – tubi sejak awal laga. Beberapa petinju  tersebut diantaranya Emmanuel Lartey, Ronald Cruz dan Kell Brook. Pola bertinju yang cepat memaksa Spence menerapkan gaya bertahannya selama di atas ring. Sehingga cukup masuk akal jika nantinya Garcia menerapkan pola yang sama untuk mengalahkan Spence.

Pada dasarnya sejak awal Garcia dan pelatih yang juga saudaranya, Robert Garcia merasa ada celah untuk mengalahkan Spence jika ditilik dari beberapa pertandingan yang telah dilalui Spence sebelumnya. Hal itulah yang membuat Garcia cukup yakin menghadapi Spence. Namun di lain pihak, Spence tampaknya tidak menganggap laga pertarungannya dengan Garcia nanti sebagai laga penting. Spence terkesan tidak merasakan kekhawatiran apapun jelang laga keduanya. Hal ini jelas berbeda saat Spence menghadapi beberapa petinju lainnya.

Namun semuanya akan menjadi jelas ketika laga digelar. Akankah Spence dan kepercayaan dirinya terbukti di atas ring atau malah sebaliknya Garcia kembali menambah catatan kemenangan KO yang ditorehkannya.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Ganda Putra Indonesia Unggulan Ketiga Melaju ke Babak 16 Besar Lingshui China Master 2019

by Syara
written by Syara

Indonesia kembali menambah wakilnya di babak enam belas besar turnamen Super 100 Lingshui China Master 2019. Setelah sebelumnya beberapa wakil di sektor tunggal putra melenggang mulus ke babak 16 besar setelah mendapatkan pertandingan bye sebagai keuntungan bagi pemain unggulan turnamen.

Sabar Karyaman Gautama / Frengky Wijaya Putra memang menjadi unggulan ketiga turnamen ini namun tidak seperti rekan – rekannya di sektor tunggal putra yang mendapatkan keuntungan pertandingan bye, pasangan Sabar / Frengky harus menjalani laga melawan pemain asal Cina Taipei, Lin Sheng Chieh / Chun Hsien Yang.

Kedua pasangan ini sebelumnya belum pernah bertemu sama sekali. Turnamen ini menjadi pertemuan pertama di lapangan.

Di atas kertas, pasangan Sabar / Frengky memang diunggulkan. Rangking mereka saat ini berada pada peringkat 43 dunia. Sementara lawan mereka merupakan pasangan yang belum memiliki rangking. Terbukti pasangan Indonesia berhasil mengalahkan lawannya melalui dua set langsung dengan skor 24 – 22, 21 – 16.

Namun walaupun kalah jauh secara peringkat, pasangan Cina Taipei ternyata mampu memberikan perlawanan yang cukup membuat sulit pergerakan pasangan Sabar / Frengky. Terlihat dari grafik permainan keduanya di lapangan, pada babak pertama pasangan Cina Taipei cukup mendominasi. Hampir separuh waktu babak pertama pasangan tersebut terlihat lebih unggul dalam perolehan poin. Pasangan Indonesia harus lebih dulu tertinggal cukup jauh pada pertengahan babak pertama. Sabar / Frengky baru berhasil menipiskan jarak perolehan poin hampir pada akhir babak pertama. Setelah sebelumnya tertinggal 15 – 11, Sabar / Frengky perlahan – lahan mendekati skor mereka dengan 15 – 16. Tidak berapa lama berselang, pasangan Sabar Karyaman / Frengky Wijaya menyamakan skor dengan 17 – 17. Skor keduanya kembali sama pada poin ke 19 beberapa saat kemudian. Namun kemudian pasangan Cina Taipei berhasil merebut game point pertama mereka. Kejar – mengejar poin terus terjadi dengan selisih hanya satu poin di kedua pasangan hingga akhirnya pasangan Indonesia mampu menutup babak pertama dengan skor 24 – 22.

Babak kedua terlihat pasangan Indonesia mampu mendominasi jalannya pertandingan. Pada menit – menit pertama jalannya babak kedua, kedua pasangan saling tukar – menukar poin. Namun keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian, pasangan Indonesia jauh meninggalkan lawannya dengan terus memimpin perolehan poin. Pasangan Cina Taipei bahkan tidak pernah berhasil menyamakan kedudukan pada babak kedua. Hingga akhirnya mereka harus rela mengakhiri pertandingan di babak kedua dengan kekalahan 16 – 21. Pasangan Indonesia pun menutup pertandingan yang berlangsung selama 35 menit dengan skor 24 – 22, 21 – 16.

Sabar / Frengky nantinya akan melawan pasangan Cina Taipei lainnya, Chang En Chia / Chen Xin-Yuan di babak 16 besar. Semoga Sabar / Frengky mampu terus melaju hingga babak final dan menjadi pemenang turnamen Lingshui China Master 2019.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Ihsan Maulana Mustofa Unggulan Pertama Turnamen Lingshui China Master 2019

by Syara
written by Syara

Salah satu gelaran turnamen BWF Tour kembali digelar. Di minggu ini ada dua turnamen berbeda digelar di waktu yang sama. Lingshui China Master dan Yonex Swiss Open. Indonesia turut berpartisipasi dikedua turnamen dengan mengirimkan wakilnya.

Lingshui China Master 2019 salah satu turnamen BWF berstatus Super 100. Berhadiahkan uang dengan nilai sebesar 75,000 Dollar Amerika. Turnamen ini digelar pada 12 maret hingga 17 maret mendatang di Agile Stadium, Lingshui, Cina. Turnamen ini merupakan turnamen Super 100 pertama BWF yang digelar di tahun ini.

Indonesia sendiri ikut serta diturnamen ini dengan menurunkan wakilnya hampir di semua sektor terkecuali sektor tunggal putri. Pada sektor tunggal putra Indonesia menurunkan Ihsan Maulana Mustofa, Chico Aura Dwi Wardoyo, Shesar Hiren Rhustavito, Firman Abdul Kholik dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. Pada sektor ganda putra, Indonesia hanya menurunkan Sabar Karyaman Gutama / Frengky Wijaya Putra. Di sektor ganda putri, ada pasangan Febriana Dwi Puji Kusuma / Ribka Sugiarto dan pasangan Virni Putri / Vania Arianti Sukoco. Sementara pada sektor ganda campuran ada nama Adnan Maulana / Mychelle Crhystine Bandaso dan Zachariah Josiahno Sumanti / Angelica Wiratama.

Pemain – pemain Indonesia sendiri tidak ada yang melalui babak kualifikasi. Semua pemain langsung berlaga di babak pertama. Bahkan beberapa pemain menjadi unggulan untuk sektornya masing – masing.

Di sektor tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa menjadi unggulan pertama turnamen. Kemudian ada Shesar Hiren di unggulan kelima, Firman Abdul Kholik menyusul di unggulan keenam dan Chico Aura di posisi ketujuh. Keempat pemain tersebut memperoleh keuntungan dengan mendapatkan pertandingan bye dan tidak harus melalui babak pertama.

Sementara pada sektor ganda putra, satu – satunya pasangan wakil Indonesia, Sabar Karyaman / Frengky Wijaya menjadi unggulan ketiga turnamen. Namun pasangan ganda putra ini tidak mendapatkan keuntungan pertandingan bye dan harus melalui babak pertama dengan melawan wakil Cina Taipei, Lin Sheng Chieh / Chun Hsien Yang. Untungnya Sabar / Frengky berhasil melaju ke babak berikutnya dengan mengalahkan pasangan Cina Taipei dua set langsung dengan skor 24 – 22, 21 – 16.

Dua wakil Indonesia di sektor ganda putri pun turut berada di posisi unggulan turnamen. Pasangan Febriana Dwipuji / Ribka Sugiarto menempati posisi unggulan ketiga dan pasangan Virni Putri / Vania Arianti di posisi unggulan kedelapan. Kedua pasangan ini pun tidak mendapatkan keuntungan pertandingan bye.

Di sektor ganda campuran, walaupun terdapat dua pasangan wakil Indonesia, namun hanya satu pasangan yang berada pada posisi unggulan turnamen. Pasangan tersebut adalah Zachariah Josiahno Sumanti / Angelica Wiratama. Pasangan ini menjadi unggulan keempat turnamen. Di babak pertama mereka akan dipertemukan dengan pemain asal Cina Taipei, Tseng Min Hao / Hsieh Pei Shan. Laga keduanya akan berlangsung pada 13 Maret pukul 22.40 waktu setempat.

Berada pada posisi unggulan tidak menjamin para pemain akan melangkah mulus ke babak selanjutnya. Hanya kerja keras dan motivasilah yang tentunya berperan besar dalam menentukan menang kalahnya para pemain di lapangan.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
FeaturedKejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Hari Kedua Yonex Swiss Open 2019 – Berry / Hardianto ke Babak Selanjutnya

by Syara
written by Syara

Pasangan Berry Angriawan / Hardianto membuka hari kedua turnamen Yonex Swiss Open 2019 dengan kemenangan bagi tim Indonesia. Bertanding di arena St. Jakobshalle Basel, Berry / Hardianto pulangkan pasangan Jepang, Akira Koga / Taichi Sato.

Berry Angriawan / Hardianto harus melalui laga yang cukup sengit. Pasangan Jepang tampaknya tidak memberikan jalan yang mulus untuk Berry / Hardianto melaju ke babak selanjutnya.

Bento, panggilan akrab Berry / Hardianto, harus melalui tiga gim permainan. Jika menilik pada hitung – hitungan di atas kertas seharusnya pasangan Bento mampu terus melaju dengan lancar ke babak berikutnya. Hal itu dikarenakan Berry / Hardianto sendiri berada pada unggulan ketujuh turnamen. Sedangkan sang lawan tidak diunggulkan sama sekali.

Namun pada kenyataannya, pasangan Koga / Sato ternyata cukup menyulitkan Berry / Hardianto di lapangan. Bagaimana tidak, laga kedua pasangan ini memakan waktu sejam lebih lima menit. Waktu yang cukup lama bagi pasangan ganda putra yang pada umumnya menerapkan permainan yang cepat.

Pasangan yang baru pertama kali bertemu ini tampaknya masih mencoba untuk membaca pola permainan masing – masing. Pada set pertama pertandingan Koga / Saito cukup mengejutkan pasangan Indonesia. pasangan Jepang memaksa Berry / Hardianto untuk tukar – menukar poin di menit – menit awal pertandingan. Bahkan pasangan Jepang berhasil unggul dengan jarak poin yang cukup signifikan hingga selisih empat poin. Untung saja menit – menit terakhir babak pertama Berry / Hardianto kembali pada permainan terbaik mereka hingga menutup set pertama dengan skor 21 – 16.

Set pertama sepertinya cukup menguras tenaga dan konsentrasi pasangan Indonesia. Hingga berdampak pada permainan mereka di set kedua.  Awalnya Berry / Hardianto terlihat cukup menjanjikan untuk menyelesaikan pertandingan dengan dua set langsung pada awal set kedua. Berry / Hardianto sempat terus memimpin perolehan poin hingga poin kelimabelas. Namun keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Pasangan Jepang kemudian menyusul dan mencapai match point pertama kali. Kago / Soita tidak perlu berlama – lama sebelum akhirnya menutup set kedua dengan skor 21 – 19.

Waktu istrahat menjelang set terakhir dimanfaatkan dengan sangat baik oleh pasangan Indonesia. Penampilan mereka jauh lebih baik diset terakhir. Berry / Hardianto bahkan terus memimpin perolehan poin dari awal tanpa pernah terkejar oleh pasangan Jepang.  Berry / Hardianto terus menekan lawannya hingga tidak mampu keluar dari tekanan. Kondisi pasangan Jepang yang tertekan terus dimanfaatkan Berry / Hardianto hingga keduanya menutup pertandingan dengan skor 21 – 13. Hasil ini menjadikan Berry / Hardianto berhak ke babak selanjutnya dan nantinya akan bertemu dengan pasangan kompatriotnya Wahyu Nayaka / Ade Yusuf yang berhasil melaju ke babak berikutnya setelah mengalahkan pasangan Jacco Arends / Ruben Jille dengan dua set langsung. Dengan bertemunya kedua pasangan senegara ini maka Indonesia memastikan satu wakil di babak perempat final.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
FeaturedKejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Kemenangan Wahyu / Ade Pastikan Satu Wakil Indonesia di Perempat Final Swiss Open 2019

by Syara
written by Syara

Hari kedua turnamen Yonex Swiss Open 2019 menuai hasil positif bagi para wakil Indonesia. Terutama bagi para wakil di sektor ganda putra. Setelah Berry Angriawan / Hardianto yang kemudian disusul oleh pasangan Fajar Alfian / Rian Ardianto yang sama – sama memulangkan lawan mereka asal Jepang, kini giliran pasangan Wahyu Nayaka / Ade Yusuf yang mengikuti jejak rekan – rekannya. Wahyu / Ade berhasil menyusul rekan – rekannya ke babak kedua dengan merebut kemenangan dari pasangan Belanda, Jacco Arends / Ruben Jille.

Laga kali ini menjadi pertemuan keduanya. Sebelumnya Wahyu / Ade bertemu untuk pertama kalinya dengan pasangan Belanda pada saat gelaran turnamen Yonex Dutch Open 2018. Pertemuan pertama mereka dimenangkan oleh pasangan Wahyu / Ade dengan perjuangan yang cukup berat. Wahyu / Ade saat itu akhirnya berhasil mengkandaskan perjalanan Jacco / Ruben melalui tiga set dengan skor akhir 21 – 15, 15 – 21, dan 22 – 20.

Pertemuan pertama mereka seharusnya menjadi bahan koreksi dan pembelajaran bagi Wahyu / Ade. Sehingga pada pertemuan selanjutnya setidaknya Wahyu / Ade dapat dengan mudah mengalahkan pasangan Belanda tersebut. Namun apa yang terjadi di lapangan hanya kembali mengulang laga terakhir mereka sebelumnya.

Wahyu / Ade kembali melakoni partai sengit kali ini. Set pertama pertandingan dihiasi dengan kedua pasangan yang terus – menerus menukar poin satu sama lain. Pasangan Jacco / Ruben bahkan memaksa pasangan Indonesia untuk match point dua kali. Namun pada akhirnya Wahyu / Ade masih lebih tangguh dengan menutup set pertama dengan skor 23 – 21.

Set kedua pun berjalan dengan kondisi tidak beda jauh dari set pertama. Kedua pasangan masih tetap saling kejar – mengejar skor. Namun di menit – menit terakhir set kedua tampaknya Wahyu / Ade sedikit mengalami penurunan. Efeknya poin keduanya stagnan di angka 16 sementara pasangan Belanda terus menyusul. Wahyu / Ade sempat berhasil menambah perolehan dua poin hingga mencapai poin 18, namun perolehan tersebut tidak cukup membendung laju pasangan Belanda. Wahyu / Ade harus rela melepas set kedua dengan skor 18 – 21.

Wahyu / Ade mengejar ketertinggalan mereka di set terakhir pertandingan. Keduanya membuka laga dengan selisih poin yang cukup signifikan. Namun di pertengahan set ketiga, pasangan Belanda kembali merepotkan keduanya. Susul – menyusul skor terjadi lagi. Untungnya Wahyu / Ade menunjukkan kualitas mereka dengan memenangkan pertandingan dengan skor akhir 23 – 21, 18 – 21, dan 21 – 19.Dengan kemenangan yang diraih oleh Wahyu / Ade memastikan satu tempat bagi Indonesia di babak perempat final. Hal ini karena di babak kedua nantinya pasangan Wahyu / Ade akan melakoni laga perang saudara dengan pasangan Berry Angriawan / Hardianto.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Bulu TangkisBulu Tangkis Internasional

Selamat Ulang Tahun, Nozomi Okuhara

by Syara
written by Syara

Selamat ulang tahun Nozomi Okuhara. Siapa yang tidak kenal dengan sosok pebulutangkis wanita asal Jepang ini. Bagi para pecinta olahraga bulu tangkis tentunya telah akrab dengannya. Pemain tunggal putri Jepang ini dikenal punya kebiasaan unik saat bertanding yaitu merapal sesuatu di pinggir lapangan seakan sedang berdoa atau memotivasi dirinya sendiri sebelum memulai pertandingan.

Tanggal 13 Maret hari ini Nozomi Okuhara berulangtahun yang ke dua puluh empat tahun. Masih terhitung sangat muda untuk ukuran atlet bulu tangkis namun telah mengukir berbagai prestasi mulai dari tingkat junior hingga senior, bahkan berjaya di Olimpiade pun pernah dirasakannya.

Nozomi Okuhara lahir di Omachi, Nagano, Jepang pada 13 Maret 1995 silam. Dirinya mulai aktif bermain bulu tangkis pada usia tujuh tahun. Masih sangat belia. Kecintaannya pada bulu tangkis mengantarkannya bergabung ke tim bulu tangkis nasional Jepang diusianya yang baru menginjak lima belas tahun.

Pada tahun 2010, tepatnya saat Nozomi berusia lima belas tahun, Nozomi menjalani karir bulu tangkis profesional internasionalnya yang pertama. Saat itu Nozomi diikutsertakan dalam International Challenge 2010 di turnamen Lao International. Nozomi pertama kali bertemu di final dengan pemain bulu tangkis asal Thailand, Nitchaon Jindapol, namun harus rela menempati posisi runner up setelah kalah dua set langsung dengan skor 16 – 21, 17 – 21.  

Setahun kemudian Nozomi kembali menunjukkan bakatnya dalam dunia bulu tangkis. Di tahun 2011, Nozomi berhasil meraih gelar pertamanya setelah memenangkan turnamen Austrian International. Nozomi harus melalui laga perang saudara melawan rekan senegaranya Mayu Sekiya sebelum akhirnya menang dengan dua set langsung.

Karir Nozomi semakin menanjak dari tahun ke tahun. Di tahun 2012, Nozomi mengikuti Canada Open dan berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengkandaskan perjuangan kompatriotnya, Sayaka Takahashi. Tahun 2014 bahkan menjadi tahun yang cerah bagi Nozomi setelah dirinya beberapa kali memenangkan turnamen pada level BWF Grand Prix, yaitu diantaranya adalah turnamen New Zealand Open, Vietnam Open, dan Korea Open. Di tahun yang sama, Nozomi hampir meraih gelar superseries pertamanya di turnamen Hongkong Open, namun sayang dirinya harus mengaku kalah dari pemain asal Cina Taipei, Tai Tzu-Ying dengan skor 19 – 21, 11 – 21.

Gelar World Superseries Final diraih Nozomi pada tahun 2015 setelah mengalahkan Wang Yihan, pemain asal Cina dengan dua set langsung. Tahun 2015 dilalui dengan cukup baik oleh Nozomi, dengan memenangkan turnamen Japan Open dan World Superseries Finals. Walaupun harus menempati podium kedua di turnamen Hongkong Open setelah kalah dari Carolina Marin.

Nozomi pun pernah merasakan gelar tertua didunia untuk cabang bulu tangkis, All England. Kemenangan di All England diraihnya pada tahun 2016 setelah mengalahkan Wang Shixian dengan pertarungan yang sengit lewat rubber set. Gelar BWF World Championships pun juga pernah diraihnya. Kala itu di tahun 2017, di Emirates Arena, Glasgow, Nozomi harus berhadapan dengan Pusarla V. Sindhu dan melakoni tiga gim hingga pada akhirnya berhasil memenangkan pertandingan tersebut.  

Raihan yang telah diraihnya selama ini tentunya belum cukup untuk memuaskan Nozomi Okuhara. Apalagi dirinya belum pernah merasakan medali emas Olimpiade setelah sebelumnya di Olimpiade Rio 2016 Nozomi hanya berhasil memenangkan medali perunggu. Tentunya Nozomi masih akan terus berusaha mewujudkan mimpi – mimpinya merajai turnamen besar bulu tangkis.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Newer Posts
Older Posts