Bulu tangkis semakin populer saja di Indonesia. Bahkan bukan hanya orang dewasa saja yang menggemari olahraga ini, tapi juga anak kecil. Banyak anak-anak yang semakin mencintai olahraga bulu tangkis dan berusaha untuk menjadi atlet bulu tangkis yang bersinar. Kepopuleran bulu tangkis di mata anak-anak sendiri tidak terlepas dari kehebatan atlet bulu tangkis Indonesia dalam berbagai ajang internasional.
Meskipun masih berusia sangat muda, sebenarnya anak sudah mulai bisa dilatih untuk bermain bulu tangkis sejak usia dini. Berikut ini adalah beberapa tips latihan bulu tangkis bagi anak usia dini:
1. Memastikan tekad si kecil
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum memulai latihan adalah memastikan tekad si kecil untuk benar-benar bermain bulu tangkis. Menjadi seorang atlet bulu tangkis haruslah mempunyai tekad yang kuat dan si kecil harus menyadari betul hal tersebut. Impiannya tidak akan berjalan dengan baik jika ia berhenti di tengah jalan hanya karena tekad yang setengah-setengah.
2. Jangan beri patokan juara
Melatih anak usia dini dengan orang dewasa tentunya sangat berbeda. Anak-anak cenderung mudah tertekan dan bosan dibandingkan orang dewasa. Cobalah untuk tidak selalu memaksakan atau mendoktrin untuk menjadi juara kepada anak. Biarkan ia menikmati permainan bulu tangkis dengan sendirinya tanpa memaksakan target tertentu.
Begitu pula dalam latihan. Jangan memporsir anak dengan bobot latihan yang berat. Pastikan bahwa kemampuan anak dengan bobot latihan yang diberikan sudah tepat dan tidak memberatkannya.
3. Selalu beri semangat
Dalam melatih anak usia dini, Anda diharuskan untuk lebih banyak memberikan semangat dibandingkan memberikan komentar. Psikologis anak akan jauh lebih kuat jika diberikan semangat dan dukungan dari banyak pihak. Berikan pujian ketika ia melakukan smash yang hebat atau ketika ia berhasil mencetak poin agar ia jadi semakin tertantang untuk melakukannya kembali.
4. Jangan mencaci
Melatih anak usia dini juga membutuhkan kesabaran yang ekstra. Bukan hanya sekedar memberikan teknik latihan saja, tapi juga menunjukkan penghargaan kepada anak meskipun ia melakukan kesalahan. Ketika ia membuat kesalahan, jangan mencaci dengan perkataan ‘bodoh’ atau sebagainya karena hal tersebut hanya akan membuat anak menjadi mudah menyerah dan enggan memegang raket kembali.
5. Mengikutsertakan banyak perlombaan
Asah kemampuan dan rasa percaya diri anak dengan sering mengikutsertakan anak dalam banyak pertandingan. Dengan mengikuti banyak perlombaan, rasa percaya diri dan kemampuan anak akan semakin meningkat. Ia akan terbiasa dengan suasana pertandingan dan tantangan yang ada.
Namun ingatlah kembali untuk tidak mematokkan target terlalu tinggi kepada anak. Tujuan dari mengikutsertakan anak adalah agar anak terbiasa dengan pertandingan, bukan menjadi juara.
Itulah tips melatih anak usia dini dalam olahraga bulu tangkis. Usia bukanlah menjadi halangan untuk berprestasi, justru menjadi kesempatan besar untuk menjadi bintang besar. Berikan pula makanan yang bergizi tinggi untuk mendukung kemampuan anak dalam berlatih bulu tangkis.
Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…