Claudio Ranieri jalani laga debutnya usai kembali ke AS Roma, bermain di Stadion Olimpico melawan klub papan bawah, Empoli, eks pelatih Leicester City itu sukses bawa Pasukan Serigala memenangi pertandingan usai mengakhiri pertandingan dengan skor tipis 2-1.
Seperti yang diketahui AS Roma kembali menunjuk Ranieri sebagai pelatih untuk kedua kalinya setelah pada musim 2009 hingga 2011, Ranieri datang ke ibukota Italia untuk menggantikan Eusebio Di Francesco yang dianggap gagal mengangkat performa AS Roma pada musim ini.
Pada debutnya semalam, pelatih yang mempunyai julukan The Tinkerman tersebut berhasil menghadirkan hasil positif yaitu kemenangan. Il Lupi sukses menang tipis 2-1, dua gol untuk Roma masing masing dicetak oleh Stephan El-Shaarawy dan Patrick Schick, sedangkan satu gol balasan Empoli lahir dari bunuh diri Juan Jesus.
Bermain sebagai tuan rumah, Gialorossi langsung bermain menekan sejak awal pertandingan. Mengandalkan winger winger cepatnya AS Roma langsung bisa membuka keunggulan pada menit ke-9. Pergerakan Stephan El-Shaarawy diakhiri dengan sebuah sepakan dari luar kotak penalti yang sukses tembus gawang Empoli, skor menjadi 1-0 untuk keunggulan AS Roma.
Akan tetapi sayang keunggulan Roma ini tak bertahan lama, karena Empoli langsung memberikan respon yang baik. Berawal dari sebuah umpan ke kotak penalti Roma, Juan Jesus yang bermaksud menghalaunya dengan sundulan malah membelokkan bola masuk ke gawang sendiri dan membuat skor menjadi imbang 1-1.
Bahkan Empoli nyaris membalikan keadaa tak lama setelah itu, melalui aksi Manuel Pasqual andai saja sepakan bebasnya tak membentur tiang gawang.
Beruntung bagi Roma, ketenangan yang ditunjukan para pemainnya sukses buat Empoli kerepotan, akhirnya mereka kembali unggul pada menit ke-33 lewat aksi Patrick Schick. Gol tersebut lahir usai manis Alessandro Florenzi sukses disambar Schick untuk mengubah skor menjadi 2-1. Skor untuk keunggulan Roma itu pun bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, tim tamu secara mengejutkan mampu tampilkan penampilan yang lebih agresif yang membuat tuan rumah cukup kerepotan.
Peluang terbaik bagi Empoli di babak kedua hadir lewat kaki Rade Krunic. Mendapat space bebas di pertahanan Roma, Krunic melepaskan sepakan keras jarak dekat, namun sayang sepakannya masih melebar dan tidak menghasilkan apapun.
Peluang bagi Empoli menyamakan kedudukan mendapat sedikit kemudahan pada menit ke-80 usai Alessandro Florenzi mendapat kartu merah. Full-back asal Italia tersebut diganjar kartu merah setelah melanggar Ismail bennacer.
Tak lama setelah itu benar saja, Empoli sukses membuat gol penyama kedudukan lewat Rade Krunic. Namun sayang sekali gol tersebut harus dianulir setelah wasit meninjau VAR dan memutuskan ada handball terlebih dahulu yang dilakukan selaha satu pemain Empoli sebelum bola disambar Krunic.
Pada sisa pertandingan tak ada gol yang tercipta sehingga membuat Roma sukses kunci tiga angka dari Empoli. Dengan hasil ini Il Lupi terus tempel duo Milan di klasemen, sedangkan Empoli posisinya terancam turun ke zona degradasi.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…