Teknologi sudah sepantasnya dimaknai positif. Perkembangannya tidak dapat dihindari. Manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal sepatutnyalah mampu memberikan nilai tambah yang positif pada teknologi. Untuk itulah pentingnya sinergi antara manusia sebagai penemu dan konsumen teknologi dengan teknologi hasil ciptaan mereka sendiri.
Sepak bola pun tidak luput dari perkembangan teknologi. Seperti diketahui bersama wasit menjadi penentu utama dalam suatu pertandingan. Sayangnya kemampuan wasit untuk menangani banyak hal dalam satu pertandingan terbatas. Walaupun telah dibantu dengan beberapa asisten tetap saja belum luput dari kesalahan.
Sepak bola internasional sudah akrab dengan penggunaan teknologi. Dalam suatu pertandingan sering kali kita saksikan para wasit dan asistennya menggunakan alat bantu demi menunjang pekerjaan mereka di lapangan. Earpiece yang melekat di telinga dan vanishing spray adalah dua contoh alat bantu yang tentunya tidak asing lagi bagi para penikmat tayangan sepak bola.
Earpiece digunakan tentunya untuk mempermudah komunikasi antara wasit utama dan para asistennya. Tanpa perlu ke pinggir lapangan menemui asistennya, para wasit utama mampu memutuskan sesuatu setelah mendengarkan penjelasan tambahan dari asistennya melalui earpiece. Tentunya ini akan sangat membantu kinerja wasit.
Begitu pula dengan vanishing spray. Bagi yang belum tahu vanishing spray adalah sejenis semprotan berisi busa yang sifatnya temporer atau sementara. Alat ini biasanya digunakan untuk membantu wasit menentukan titik putih sebagai garis batas bola.
Terkadang jika seorang pemain mendapatkan tendangan penalti, kadang kala wasit menunjuk titik sembari memastikannya dengan semprotan busa ini. Atau bisa juga ketika akan dilakukan tendangan bebas, wasit membuat garis batas antara bola dengan para pemain dengan alat ini.
Penggunaan kedua alat bantu tersebut memang akrab di pertandingan sepak bola internasional namun tidak di Indonesia. Baru – baru ini saja penggunaan earpiece dan semprotan busa diperkenalkan pemakaiannya dalam pertandingan sepak bola di Indonesia.
Pertandingan antara Kalteng Putra melawan Persija Jakarta pada gelaran Piala Presiden 2019 yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi pada hari Kamis (28/03/2019) lalu menjadi kali pertama digunakannya kedua alat bantu tersebut.
Walaupun penggunaa kedua alat bantu tersebut belum maksimal membantu kinerja wasit, setidaknya keinginan untuk menyuguhkan pertandingan yang jauh dari kontroversi perlu diacungi jempol.
Mungkin sudah seharusnya Indonesia juga mengadopsi penggunaan teknologi VAR (Video Assistant Referees) dalam tiap pertandingan. Setidaknya teknologi ini mampu menjadi mata tambahan bagi wasit dalam mengawasi jalannya pertandingan.
Keputusan – keputusan yang kontroversial pun mungkin akan semakin berkurang. Imbasnya pasti pada semua pihak yang terlibat dalam pertandingan tersebut.
Seperti halnya di olahraga bulu tangkis. Para wasit di olah raga tersebut pun turut terbantu dengan fasilitas yang memungkinkan memutar ulang tayangan pertandingan untuk memastikan posisi jatuhnya bola.
Mari berharap sepak bola Indonesia akan lebih mampu memanfaatkan perkembangan teknologi kedepannya. Tidak lain untuk kepentingan semua pihak. Agar tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan hanya karena sebuah keputusan kontroversial.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…