Satu lagi talenta ganda campuran masa depan Indonesia yang gagal berbicara banyak di ajang Indonesia Master 2019 yaitu Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan ganda campuran ini harus dipaksa kalah dua set langsung dari pasangan ganda campuran yang berasal dari Thailand yaitu Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Pertandingan yang berlangsung pada hari Rabu 23 Januari 2019 ini berlangsung di Istora Senayan dengan sangat ketat, karena meski kalan Rehan/Fadia memberikan perlawanan yang pantang menyerah dan mampu membuat pasangan ganda campuran Thailand kerepotan.
Secara kualitas serta rangking memang pasangan Thailand lebih unggul di bandingkan dengan Rehan/Fadia dan dari segi jam terbang juga sangat jauh, karena pasangan ganda campuran Indonesia ini masih kurang pengalaman. Dalam kejuaraan dunia di tingkat junior pasangan Rehan/Fadia memang meraih medali perunggu, namun dalam kejuaraan senior mereka masih belum punya banyak pengalaman.
Pada set pertama permainan berjalan dengan sangat ketat, perlawanan yang diberikan Rehan/Fadia mampu membuat pasangan ganda campuran Thailand kerepotan dan set pertama berakhir dengan kedudukan 18-21.
Pada set kedua permainan berjalan sedikit melambat dan hal ini membuat pasangan ganda campuran thailand lebih enjoy bermain. Kedudukan 17-21 untuk kemenangan Thailand menjadikan Rehan/Fadia harus angkat koper lebih cepat dari turnamen ini.
Dalam sesi wawancara setelah pertandingan Rehan/Fadia mengaku mendapatkan banyak pengalaman di laga Internasional, karena atmosfer pertandingan sangat berbeda dengan pertandingan biasa membuat mereka kalah mental. Mereka mengaku bermain kurang lepas dan kontrol permainan di ambil oleh pasangan Thailand, hal inilah yang membuat mereka kesulitan untuk mengembangkan permainan. Mereka akan melakukan kerja keras yang lebih untuk menambah ilmu dan akan terus berlatih demi mencapai semua target.
Target Rehan/Fadia di tahun 2019 memang untuk mencari pengalaman dulu di berbagai turnamen internasional dan target prestasi akan mereka usahakan pada tahun 2020. Banyak sekali teknik profesional yang harus mereka kuasai dan kerja keras juga harus terus mereka tingktkan agar semua targetnya bisa dicapai dengan baik.
Kini Indonesia memiliki banyak pasangan ganda campuran yang berpotensi akan bersinar mengikuti jejak para seniornya yaitu Liliyana/Tontowi dan salah satu pasangan ganda campuran yang diharapkan bersinar adalah Rehan & Fadia. Dari segi bakat dan berbagai teknik dasar telah dikuasai oleh Rehan/Fadia, keduanya hanya memerlukan jam terbang internasional yang lebih banyak untuk melatih keterampilan dan juga mematangkan mental.
Itulah ulasan singkat mengenai Rehan & Fadia petik pengalaman di Indonesia Master 2019. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan dapat dijadikan referensi terbaik dalam mencari ilmu pengetahuan baru mengenai dunia bulutangkis Indonesia.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…