Siapa yang tak kenal nama-nama seperti Toni Kroos, Arturo Vidal, Michael Ballack. Nama-nama itu adalah pemain-pemain bintang yang membawa Bayern Munchen berjaya di liga domestik dan eropa. Tetapi siapa sangka, pemain-pemain itu sebelumnya adalah milik Bayer Leverkusen. Ya, Leverkusen adalah klub yang prestasinya kalah jauh dibandingkan dengan Bayern Munchen dan Borrusia Dortmund. Klub yang hampir saja meraih treble winner tahun 2001 ini ternyata mempunyai catatan apik dalam menelurkan pemain-pemain hebat. Siapa sajakah mereka? Inilah All Time the Best XI Bayer Leverkusen.
Kiper
Bernd Leno (2012-2018)
Dengan hanya berstatus pinjaman dari Stuttgart, Leno dengan cepat mampu menjawab kepercayaan pelatih. Leno saat itu hanya menjadi kiper nomor 3 Leverkusen. Namun penampilannya sangat mengagumkan dengan 3 cleansheet di 3 pertandingan awalnya bersama Leverkusen; sebuah hasil yang sulit disamai kiper nomor 3 manapun. Pada usianya yang masih 19 tahun, dia menjadi pemain termuda Jerman yang tampil di Liga Champion dan kemudian kontraknya dipermanenkan Leverkusen pada tahun 2012. Dia tampil sebanyak 304 kali bersama Leverkusen sebelum akhirnya pindah ke Arsenal. Dengan umurnya yang masih 26 tahun, tampaknya jalannya untuk meraih prestasi yang lebih baik masih terbuka lebar.
Bek
Jens Nowotny (1996-2006)
Seperti batu di jantung pertahanan Leverkusen, tampaknya penggambaran itu tidak berlebihan ketika ditujukan kepada Nowotny. Dia menjalani debutnya di Bundesliga bersama dengan Karlsruhe. Penampilannya yang konsisten di usia muda, membuat Bayer Leverkusen memboyongnya ke BayArena. Dia termasuk pemain yang membawa Leverkusen nyaris meraih treble winner sebelum semuanya secara tragis gagal total. Leverkusen hanya kalah satu poin dari Dortmund untuk menjadi juara liga, kalah 2-1 dari Real Madrid di final Piala Champion dan kalah dari Schalke di final DFB Cup. Dia menjadi bagian dari timnas Jerman pada Euro 2000 dan 2004 dan juga Piala Dunia 2006. Dia tampil 293 kali untuk Leverkusen sebelum pindah ke Dynamo Zagreb.
Juan (2002-2007)
Pemain kelahiran Rio de Janeiro tersebut mampu membangun lini belakang yang kokoh bersama Nowotny dan rekan senegaranya, Lucio. Dia juga menjadi bagian di skuad 2001/2002 yang menjadi era keemasan Leverkusen sekaligus masa tragisnya. Dia tampil 139 kali dengan mencetak 10 gol untuk Leverkusen sebelum pindah ke AS Roma. Di level timnas, dia mencatatkan 79 kali penampilan bersama Brasil dan dua kali meraih juara Copa America.
Lucio (2001-2002)
Siapa yang tak kenal dengan pemain bertubuh tinggi kekar ini. Mungkin Lucio membawa Bayern Munchen juara Bundesliga dan membawa Inter Milan juara Liga Champion, tetapi Bayer Leverkusen adalah klub pertamanya ketika merumput di Eropa. Lucio dibeli Leverkusen pada bursa transfer musim dingin 2001. Di musim pertamanya, dia mampu membawa Leverkusen menjadi runner up Bundesliga, runner up DFB Cup dan runner up Liga Champion. Dia membela Leverkusen sebanyak 92 kali penampilan dengan 15 gol sebelum pindah ke Bayern Munchen pada tahun 2004.
Gelandang
Bernd Schneider (1999-2009)
Dia direkrut Leverkusen dari Eintracht Frankfurt pada tahun 1999. Pemain bertalenta mengagumkan ini mempunyai kelengkapan yang tidak biasa seperti mencetak gol jarak jauh, ahli menggocek bola, dan tentu saja umpan-umpan yang matang kepada rekan-rekannya, Schneider menjadi bagian timnas Jerman yang kalah di Final Piala Dunia 2002. Total, dia telah menncetak 35 gol dari 263 pertandingan Bundesliga bersama Bayer Leverkusen.
Toni Kroos (2008-2010)
Satu trofi piala dunia, 3 kali trofi Bundesliga, 3 kali menjadi finalis Piala Champion; itulah raihan prestasi Toni Kroos. Walaupun tak pernah menjadi permanen di Leverkusen, tetapi 18 bulan masa pinjaman dari Munchen ke Leverkusen menjadi masa krusial bagi Kroos. Di BayArena, dia menjalani debutnya di Bundesliga saat umurnya baru menginjak 17 tahun. Kemudian ketika kembali ke Munchen dia menjelma menjadi maestro lini tengah yang menakutkan. Dia mencetak 9 gol, 12 Assist dari 33 penampilan bundesliga musim 2009/2010 bersama Leverkusen.
Arturo Vidal (2007-2011)
Dia didatangkan ke BayArena pada tahun 2007 dari klub Chile, Colo-colo. King Arturo mencatatkan 15 gol dari 117 penampilan bersama ‘pasukan buruh pabrik’ tersebut selama empat musim sebelum pindah ke Juventus. Potensi kebintangannya semakin terasah di juventus yang kemudian membuat Bayern Munchen kepincut dan memboyongnya. Setelah Kebintangannya kian bersinar, sekarang giliran Barcelona yang beruntung mendapatkan gelandang pekerja keras tersebut.
Michael Ballack (1999-2002 dan 2010-2012)
Tiga kali mendapatkan penghargaan German Footballer of the Year, Michael Ballack adalah gelandang terbaik Jerman pada masanya. Dia didatangkan dari Kaiserslautern ke BayArena pada tahun 1999, dia juga menjadi bagian dari skuad ‘neverkusen’ musim 2001/2002 dimana istilah itu merupakan ejekan untuk Leverkusen yang nyaris juara Liga Champion, Bundesliga dan DFB Cup. Bersama dengan Leverkusen, Ballack mencetak 42 gol dan 27 assist dari 155 pertandingan.
Ze Roberto (1998-2002)
Ze Roberto sempat mencicipi merumput di Eropa bersama Real madrid. Namun karena tidak mendapatkan tempat, dia pun kembali ke Brasil sebelum akhirnya diboyong kembali ke Eropa oleh bayer leverkusen. Pemain sayap kanan ini mencatatkan 150 pertandingan bersama Der Werkself dengan mencetak 19 gol dan 42 assist. Di level Timnas, dia merumput sebanyak 84 kali. Setelah kegemilangannya bersama Leverkusen, Munchen memboyongnya dan bersama Munchen dia meraih 4 juara Bundesliga dan satu DFB Cup.
Penyerang
Ulf Kirsten (1990-2003)
Dia bukan saja legenda Leverkusen tetapi juga salah satu legenda Bundesliga. Striker terbaik pada masanya yang bisa disejajarkan dengan Gerd Muller dan Klaus Fischer dalam daftar Topskor Bundesliga. Faktanya, Ulf Kristen menduduki peringkat keenam dalam daftar topskor Bundesliga sepanjang masa. Dia mencetak 182 gol dalam 350 kali pertandingan. Yang membuatnya menjadi fenomenal adalah itu semua dicetak dalam kurun waktu 13 tahun bersama Die Werkself. Dia juga top skor sepanjang masa klub dengan raihan 233 gol di semua kompetisi.
Stefan Kiessling (2006-…)
Didatangkan dari Nurenberg, Kiessling bergabung dengan Leverkusen pada tahun 2006 dan menjelma menjadi salah satu striker yang paling ditakuti di Bundesliga. Di Leverkusen, dia menjadi runner-up topskor klub dengan raihan 162 gol dari 439 pertandingan yang dijalaninya. Puncak karirnya adalah pada musim 2012/2013 ketika Kiessling mengalahkan Robert Lewandowski menjadi pemuncak topskor. Striker ini berencana akan gantung sepatu akhir musim ini.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…