Andrea Dovizioso harus puas mengakhiri balapannya di Sachsenring pekan lalu dengan hanya berada di posisi lima. Sementara rekan setimnya, Danilo Petrucci, masih lebih baik darinya dengan mengklaim posisi keempat.
Sayangnya walaupun berada pada di posisi lima besar, perbedaan waktu Petrucci dan Dovizioso dengan Marquez, sang juara Sachsenring, sangatlah jauh. Duo Ducati tertinggal sekitar 16 detik dari Marquez.
Dovizioso sadar betul bahwa masalahnya ada pada motornya. Tertinggal 16 detik saat balapan di Sachsenring dari Marquez tentu mengganggunya. Dovizioso pun bersikap tegas dan menyuarakan pada tim mekanik Ducati agar fokus pada ‘DNA’ motornya.
Pebalap Italia ini menggambarkan kekeringan pada tiga balapan terakhir ini sebagai momen kritis untuk tim Ducati. Hal tersebut diperburuk dengan kenyataan bahwa Dovizioso sukses tampil maksimal di Sachsenring tempo hari dengan merangsek dari posisi 13 dan finish di posisi 5. Sayangnya masih terlalu jauh jaraknya dengan pebalap Honda, Marc Marquez.
Dovizioso berharap tim Ducati menyadari ada masalah yang akut pada pada motor Ducati GP’19. Hal tersebut terlihat jelas saat tampil di Assen dan Sachsenring. Dovizioso khawatir permasalahan pada motornya berakibat buruk pada hilangnya kesempatan merebut juara dan paling parah posisinya saat ini di klasemen sementara disalip Maverick Vinales dari Yamaha dan Alex Rins dari Suzuki.
Gentingnya permasalahan pada motornya digambarkan Dovizioso dengan menuturkan bahwa perburuan gelar juara musim bukan untuknya. Ia kini tertinggal 58 poin dari Marc Marquez yang kokoh di posisi pertama. Pebalap Italia ini menganggap Ducati perlu strategi untuk kedepannya demi mengatasi permasalahan yang ada di mesin Desmosedici.
“Ini minggu yang sulit. Balapan selalu menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Terkadang ada beberapa pebalap yang cepat. Balapan tetaplah balapan. Pada akhirnya Saya dan Danilo (Petrucci) bersaing untuk posisi keempat. Kami sebenarnya beruntung karena dua pebalap yang cepat mengalami kecelakaan. Pada akhirnya apa yang kami dapatkan telah maksimal.” Ujar Dovizioso.
“Ini hal yang positif untuk pebalap (hasil di Sachsenring). Namun kecepatannya tidak seperti yang kami harapkan. Perbedaannya terlalu signifikan.”
“Kami tahu jika Sachsenring memang kurang cocok untuk motor kami namun Assen pun hampir mirip dengan Sachsenring. Kecepatan kami saat ini tidak terlalu buruk namun perbedaannya dengan para saingan terlalu besar dibanding masa lalu. Hal ini tentu buruk jika kami masih berusaha mengejar juara.”
“Namun saya tidak terlalu khawatir karena batasannya selalu sama. Ducati bekerja keras saat ini. Mereka tidak pernah berhenti. Sejak tahun kedua Saya gabung di Ducati mereka memang bekerja dengan sangat baik. Tapi Saya pikir tiba saatnya kami seharusnya fokus pada belokan karena untuk hal lainnya kami cukup baik.”
Menurut Dovizioso motor Ducati terlalu lambat saat berada di belokan. Satu-satunya cara untuk mengakalinya adalah dengan menambah kecepatan. Ia kembali menegaskan bahwa apa yang Ducati butuhkan adalah strategi jangka panjang. Ducati harus lebih fokus pada masalah yang ada dan berusaha mencari solusinya.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…