Valentino Rossi mengawali liburan musim panasnya dengan finish di posisi delapan pada seri balapan German GP di Sirkuit Sachsenring pekan lalu. Sementara rekan setimnya di Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales dapat tersenyum lebih lebar dengan merebut podium kedua setelah kalah 4 detik lebih lambat dari Marc Marquez yang ada di podium pertama.
The Doctor tercatat gagal finish di tiga seri balapan terakhir berturut – turut. Terakhir kalinya Rossi berhasil mencapai posisi kelima saat menjajal Sirkuit Bugatti di French Open. Setelah itu di Italian GP, Catalan GP, dan Dutch GP, Rossi pasrah tidak menghasilkan poin apapun. Barulah pada German GP minggu lalu Rossi kembali ke jajaran sepuluh besar.
Kondisi yang dialami Rossi dengan gagal finish tiga kali berturut – turut memaksanya harus berada di posisi keenam klasemen perolehan poin sementara saat ini. Ia berada tepat di bawah rekan setimnya, Maverick Vinales yang baru berhasil mengumpulkan 85 poin. Hanya terpaut 5 poin dari Valentino Rossi. Finish di posisi kedelapan di Sachsenring setidaknya membantu Rossi kembali mendulang poin.
Pebalap Italia ini tampak berusaha menunjukkan bahwa saat balapan di Sachsenring dirinya lebih lambat 20 detik dibandingkan saat membalap di sirkuit yang sama tahun lalu. Saat itu Rossi bahkan hanya berbeda beberapa detik dibelakang Marquez dan merebut podium kedua.
“Memang kenyataannya Saya sudah tua, tapi masalahnya adalah tahun lalu pun Saya termasuk sudah tua. Begitu pula dengan lima tahun lalu.” Ujar Rossi.
“Tapi sejujurnya Saya tidak pernah berpikir untuk menyerah, atau hilang konsentrasi, atau tidak punya motivasi yang cukup untuk membalap kali ini.”
“Jadi, Saya tidak punya alasan, karena tahun Saya memang 20 detik lebih lambat dibandingkan tahun lalu. Saya anggap kami dapat memahaminya dan memperbaikinya.”
“Namun ini situasi yang sulit karena sejujurnya Saya sangat berharap pada minggu ini (Sachsenring), karena tahun lalu Saya tampil sangat baik, dan di Assen pun Saya tampil baik, jadi Saya awalnya memang berharap untuk lebih kuat sayangnya hal itu tidak terjadi.”
Rossi menganggap dirinya di bawah bayang – bayang rekan setimnya Maverick Vinales dan pebalap satelit Petronas Yamaha, Fabio Quartararo.
Sebelumnya Vinales tercatat meraih kemenangan pertama untuk Yamaha pada musim ini di Assen, Belanda. Quartararo, Rookie tahun ini pun bahkan mampu meraih pole positions untuk ketiga kalinya serta merebut podium kedua saat membalap di Circuit de Barcelona – Catalunya, Catalan GP.
Menurut Rossi, tahun ini tampaknya settingan yang dibutuhkan motornya seharusnya berbeda dengan tahun lalu. Namun tampaknya motor yang digunakan olehnya dan Morbidelli cukup susah untuk mengaplikasikan settingan tersebut. Berbanding terbalik dengan kondisi yang dialami Vinales dan Quartararo.
Rossi menambahkan bahwa tim Yamaha perlu menemukan solusi yang terbaik. Ia berharap dapat menemukan konektivitas dengan motornya sendiri.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…