Pertandingan ganda putri yang berlangsung di Istora Senayan antara Greysia/Apriyani dan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi berlangsung sangat alot, karena berlangsung dengan 3 set. Pertandingan awalnya berpihak pada Greysia/Apriyani, namun mental bertanding menjadi penentu kemenangan bagi pasangan asal Jepang. Pasangan asal jepang ini memang menjadi unggulan kedua di turnamen Indonesia Master 2019 ini dan catatan membuktikan bahwa Greysia/Apriyani selalu kalah dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Pada pertandingan set pertama pasangan ganda putri Indonesia sempat unggul jauh dari pasangan Jepang, namun ketenangan pasangan ganda putri Jepang mampu membalikkan keadaan dengan skor tipis 22-20. Banyak melakukan kesalahan sendiri menjadi catatan minor bagi pasangan Greysia/Apriyani di set pertama dan gampang panik terhadap tekanan lawan menjadikan mereka berdua kalah.
Pertandingan di set kedua berjalan sangat ketat, saling susul poin terjadi di set ini dan pasangan Greysia/Apriyani yang tak mau kalah dengan mudah terus berjuang untuk dapat meraih kemenangan di set kedua. Kerja keras keduanya berhasil memenangkan set kedua dengan kedudukan 20-22 dan kunci kemenangan Greysia/Apriyani di set kedua yaitu menguranggi kesalahan sendiri serta memanfaatkan kesalahan lawan.
Pada set ketiga pasangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi mengubah pola permainan menjadi lebih cepat dan menguranggi bola panjang serta reli di depan net. Terbukti dengan bola panjang pasangan ganda putri Indonesia kewalahan dan harus menyerah dengan skor yang lumayan besar yaitu 21-12. Pada set ini fisik Greysia/Apriyani terlihat sangat kelelahan dan hal ini harus menjadi bahan evaluasi tim kepelatihan untuk memperbaiki kondisi Greysia/Apriyani.
Saat diwawancara seusai pertandingan Greysia/Apriyani tetap sangat bersyukur dengan hasil yang diraih, meskipun mereka akui bahwa rasa kecewa memang ada. Kesalahan terbesar mereka di pertandingan ini terjadi pada set pertama, karena mereka gagal memanfaatkan momentum kemenangan dengan jarak poin yang jauh. Untuk kedepannya mereka akan terus berlatih lebih keras lagi untuk bisa menampilkan performa yang lebih bagus dan bisa meraih gelar juara.
Untuk kedepannya ada banyak agenda pertandingan internasional yang akan dilalui Greysia/Apriyani dan ada berbagai target penting yang harus bisa diraih untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia internasional.
Penonton yang terus meneriakkan nama Greysia/Apriyani belum bisa memompa semangat keduanya untuk bisa memenangkan pertandingan dan rekor buruk terus berlanjut dari pasangan Greysia/Apriyani yang sudah kalan 8 kali dari pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dalam 11 kali pertemuan.
Itulah ulasan singkat mengenai Greysia/Apriyani gagal masuk final. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi terbaik dalam mencari berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan mengenai bulutangkis.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…