Partai perempat final Piala Sudirman 2019 yang mempertemukan Indonesia kontra Cina Taipei kembali berlanjut. Sebelumnya di partai pembuka ada pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon yang bertemu dengan pasangan Cina Taipei Lee Yang / Wang Chi Lin.
Pertemuan Kevin / Marcus dan Lee Yang / Wang Chi Lin di ajang ini adalah untuk kedua kalinya setelah sebelumnya bertemu di ajang Celcom Axiata Malaysia Master 2019. Kedua pertemuan ini dimenangkan oleh pasangan Kevin / Marcus.
Kemenangan Kevin / Marcus atas pasangan Cina Taipei memberikan satu poin kemenangan untuk Indonesia. Berlanjut kemudian ke partai kedua yang mempertemukan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung melawan Tai Tzu Ying.
Di atas kertas Tai Tzu Ying memang jelas lebih diunggulkan atas Gregoria Mariska. Meskipun begitu Gregoria Mariska diharapkan bermain tanpa beban dan akan lebih baik lagi jika mampu menyumbang poin kedua untuk Indonesia.
Gregoria Mariska terakhir kali bertemu Tai Tzu Ying pada gelaran turnamen BCA Indonesia Open dua tahun lalu. Saat itu Tai Tzu Ying berhasil mengalahkan Gregoria Mariska di depan penonton tuan rumah dalam dua set langsung dengan skor 21 – 13 dan 21 – 16.
Pertemuan keduanya di ajang Piala Sudirman ini tentunya menjadi yang kedua. Sayangnya Gregoria Mariska harus kembali menelan kekalahan. Tai Tzu Ying kembali menuntaskan perjuangan Gregoria dalam dua set langsung dengan skor 21 – 16, 21 – 14. Terlihat bahwa Tai Tzu Ying masih terlalu tangguh bagi tunggal putri Indonesia.
Kekalahan Gregoria Mariska gagal menambah poin kemenangan Indonesia dan berbalik menguntungkan Cina Taipei yang akhirnya menyamakan kedudukan. Sayangnya kekalahan yang dialami Gregoria Mariska berlanjut pada partai berikutnya.
Partai ketiga mempertemukan Jonatan Christie kontra Chou Tien Chen. Seperti yang telah diprediksikan sebelumnya Jonatan Christie akan diturunkan di babak ini mengingat Cina Taipei tentu akan kembali bertumpu pada Chou Tien Chen.
Tidak salah jika Jonatan Christie yang diturunkan untuk mengatasi Chou Tien Chen. Pasalnya dari catatan head to head keduanya, Jonatan masih unggul jauh dengan kedudukan 5 – 0 atas Chou Tien Chen. Selain itu faktor head to head yang unggul, keputusan diturunkannya Jonatan juga disebabkan pada kondisi bola dan lapangan yang dianggap lebih cocok untuk Jonatan.
Sayangnya keputusan untuk menurunkan Jonatan dengan memperhatikan kondisi yang ada tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan. Chou Tien Chen akhirnya berhasil mengikis catatan head to headnya dengan Jonatan.
Jonatan untuk pertama kalinya haru menyerah kalah dari Chou Tien Chen dalam dua set langsung dengan skor 11 – 21, 13 – 21. Jonatan tampil tidak seperti biasanya kali ini. Chou Tien Chen yang terlihat lebih siap dengan mudah menuntaskan perlawanannya.
Kemenangan Chou Tien Chen atas Jonatan Christie membalikkan kedudukan Cina Taipei atas Indonesia dengan keunggulan 2 – 1. Indonesia kembali harus berharap pada dua partai yang tersisa di sektor ganda putri dan ganda campuran. Semoga dua partai yang tersisa mampu memberikan kemenangan dan meloloskan Indonesia ke babak semifinal.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…