Saul Alvarez Canelo mengukuhkan dirinya sendiri sebagai seorang “legend” pascamengalahkan Sergey Kovalev dalam 11 ronde knockout. Canelo sukses merebut sabuk WBO kelas light heavyweight dan mengoleksi total empat sabuk sejauh ini. Canelo mengalahkan Kovalev dalam laga yang digelar di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada.
Memenangkan gelar keempatnya dan mengoleksi total empat sabuk merupakan pencapaian tersendiri bagi para petinju atau Canelo khususnya. Namun mengklaim dirinya sendiri sebagai seorang legend mungkin dianggap berlebihan bagi banyak pihak.
Para fans sebenarnya ingin melihat Canelo mengalahkan petinju lainnya dan bukannya Kovalev saat mengincar gelar keempatnya. Kovalev petinju hebat namun hal ini akan pantas dikatakan pada tujuh tahun yang lalu, saat Kovalev sedang dalam masa jayanya. Kovalev bahkan pernah dianggap sebagai petinju nomor satu di kelas 175, namun saat ini bukan lagi masanya.
Memenangkan total empat gelar bagi Canelo akan lebih berarti lagi jika lawan – lawan yang dihadapinya terbaik dikelasnya masing – masing. Sayangnya tidak seperti itu kenyataannya. Nama – nama besar yang pernah mengoleksi empat gelar lainnya sebut saja Floyd Mayweather Jr., Manny Pacquiao, Erik Morale dan Oscar De La Hoya, memenangkan laga mereka tanpa susah payah.
Sementara Canelo walaupun menang atas petinju berusia 36 tahun, Sergey Kovalev, Canelo tampak menghadapi masalah saat menantang Kovalev. DAZN memang memenangkan Canelo, namun awak media menganggap keduanya imbang bahkan Kovalev lebih unggul.
Jika Canelo tampak bersusah payah saat menghadapi Kovalev, akan seperti apa saat Canelo menantang Beterbiev atau Dmitry Bivol ? Mungkin telah dapat diprediksi apa yang akan terjadi jika Canelo menghadapi keduanya. Beterbiev (15-0, 15) dan Bivol (16-0, 11) saat ini menjadi petinju yang belum pernah terkalahkan.
Dmitry Bivol, juara WBA kelas light heavyweight, seperti dikutip dari Fighthype berkomentar tentang pertandingan Canelo kontra Kovalev. Menurutnya Kovalev adalah salah satu yang terbaik di kelas light heavyweight, walaupun usianya tidak muda lagi.
Di pertandingan tersebut Kovalev dan Canelo menurutnya tidak berbeda jauh, hanya Canelo memang lebih berinisiatif. Walaupun mungkin Kovalev lebih sering melancarkan serangan namun serangan dari Canelo lebih punya power. Canelo dianggap mengendalikan laga tersebut.
Bivol sendiri berminat untuk menggelar laga antara dirinya dan Canelo. Ia bersedia berlaga di kelas 168 atau 175. Canelo memiliki nama besar, gelar juara dan tentunya lewat Canelo Ia akan menghasilkan pundi – pundi uang. Menurutnya menantang Canelo akan menjadi laga yang terbaik untuknya.
Canelo sendiri harus menantang Gilberto ‘Zurdo’ Ramirez, mantan juara WBO kelas super middleweight jika ingin mempertahankan sabuk juara WBO kelas 175 miliknya.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…