Daniel Jacobs merasa dirinya telah melakukan segala hal yang perlu dilakukannya untuk meraih kemenangan saat dirinya menghadapi Saul Canelo Alvarez. Hal tersebut dikatakan Daniel Jacobs dalam wawancara pascapertandingan dengan media setempat. Daniel Jacobs bertemu Saul Canelo Alvarez di atas ring pada Sabtu (04/05/2019) malam waktu setempat di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada.
Sebelumnya Daniel Jacobs, 32 tahun, menggembar-gemborkan bahwa dirinya mampu mengatasi perlawanan Canelo Alvarez. Dirinya meyakinkan publik akan tampil agresif di atas ring. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
Jacobs memang bertarung dengan cukup baik dari ronde ketujuh hingga ronde kesepuluh. Sayangnya Jacobs tidak berbuat banyak sejak awal ronde dan melempem di dua ronde terakhir. Jacobs terkesan menghindari serangan – serangan yang dilancarkan Canelo.
Padahal penampilan yang ditampilkan Canelo sendiri masih belum bisa dikatakan sebagai penampilan terbaiknya saat itu. Di permulaan ronde Canelo tampil menawan namun kehilangan arah di ronde – ronde terakhir.
Seandainya Jacobs sedari awal tampil agresif dan terus memanfaatkan kesempatan yang ada kemungkinan dirinya memenangkan laga terbuka lebar.
“Saya pikir saya telah berbuat banyak untuk menang,” kata Jacobs pada konferensi pers pascalaga. “Saat saya mendapatkan ritmenya, saya mulai mendorongnya (Canelo), dan kemudian laga tersebut berkembang semakin kompetitif. Memang saya akui tidak berada dalam kondisi terbaikku, namun saya telah lakukan yang seharusnya saya lakukan, khususnya saat saya berdiskusi dengan tim saya,” terangnya kemudian.
Apa yang dirasakan Jacobs mungkin berkiblat saat dirinya bertemu dengan Gennady Golovkin di Maret 2017 lalu. Saat itu Jacobs juga merasa bahwa dirinya telah melakukan apa yang seharusnya dia lakukan saat berhadapan dengan Golovkin. Padahal pada kenyataannya Jacobs pun tidak tampil agresif di permulaan ronde saat itu.
Sementara itu masih dalam sesi konferensi persnya pascalaga, Jacobs menyatakan jika dirinya berkeinginan untuk naik kelas ke divisi 168 pound. Jacobs beralasan tubuhnya agak sulit untuk kembali menyesuaikan di kelas 160 pound.
Namun naik kelasnya Jacobs kemungkinan tidak akan terlaksana dalam waktu dekat. Pasalnya ada hal yang lebih menguntungkan jika Jacobs mau bertahan dikelas yang sekarang. Kemungkinannya untuk kembali bertarung melawan Golovkin cukup besar.
Seperti diketahui bahwa kemungkinan Canelo akan kembali menghadapi Golovkin untuk partai ketiga mereka. Namun jika hal tersebut batal, maka Golovkin mau tidak mau harus mencari lawan yang sepadan dengannya. Jacobs menjadi salah satu kandidat yang ideal untuk Golovkin.
Lepas dari hal tersebut, keinginan Jacobs untuk naik kelas mungkin sedikit sulit untuknya. Jika memutuskan untuk naik kelas, Jacobs seharusnya telah memikirkan calon pesaingnya kedepannya yang lebih muda darinya. Nama – nama seperti David Benavidez, Caleb Plant, Callum Smith dan Billy Joe Saunders tidak bisa dipandang sebelah mata.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…