Rasisme merupakan salah satu masalah yang sering muncul di sepak bola. Hal ini sering kali terjadi di berbagai liga di seluruh dunia. Bahkan terjadi kepada beberapa pemain ternama seperti Mario Balotelli, Kalidou Koulibaly, dan juga pemain Manchester City, Raheem Sterling.
Sterling menjadi korban rasisme ketika Manchester City berhadapan dengan Chelsea di Stamford Bridge bulan Desember 2019 kemarin. Reaksi Sterling pada perlakuan tersebut bisa dikatakan sangat baik dan hanya terlihat senyum saja didepan caci maki dari beberapa fans Chelsea yang melontarkan komen rasis kepadanya. Fans Chelsea yang kedapatan menghina Sterling telah diidentifikasi dan ditindaklanjuti pihak kepolisian London.
Hal yang sama juga terjadi pada Balotelli saat membela AC Milan dan yang terakhir terjadi juga kepada Koulibaly yang bermain di Napoli. Rasisme sudah seperti penyakit yang susah hilang dari supporter sepak bola. Ada baiknya bila supporter bisa menerima semua pemain dengan sama apa pun warna kulitnya.
Diketahui belakangan ini Sterling telah menulis surat kepada fans muda Manchester City yang juga menjadi korban rasisme. Seorang pemuda bernama Ethan Ross mendapat surat dari Sterling setelah neneknya Ethan mencoba menghubungi Sterling mengenai kasus Ethan.
Di dalam suratnya, Sterling menulis ” tetap tegar dan bangga terhadap dirimu sendiri” dan juga menyertakan foto Sterling yang sudah ditandatangani olehnya.
Di akhir suratnya Sterling juga menulis “ingat berani berbicara memang tidak mempermudah hidup, tapi kemudahan tidak bisa mengubah apa-apa”. Kata-kata itu dan kejadian Sterling digunakan Nike sebagai iklan untuk melawan rasisme. Bahkan Nike menjadi Sterling sebagai wajah utama dari iklan tersebut.
Tidak hanya di Inggris, rasisme pun kerap terjadi di Italia. Kali ini menimpa pemain bertahan Napoli, Kalidou Koulibaly. Pemain yang sedang menjadi target Manchester United ini menjadi korban rasisme saat Napoli bertanding melawan Inter Milan di San Siro. Koulibaly menjadi sasaran para fans Inter Milan sehingga menjadi emosi dan tidak stabil. Koulibaly pun menerima kartu kuning kedua setelah secara sarkastik bertepuk tangan kepada wasit.
Para pemain Napoli protes dengan keputusan wasit namun tetap berlaku. Seusai pertandingan, Carlo Ancelotti selaku manajer Napoli membela Koulibaly. “Bila ini terjadi lagi, kami akan berhenti bermain” ungkap pelatih asal Italia ini. Bahkan bintang Serie A, Cristiano Ronaldo pun membela Koulibaly atas apa yang terjadi
Sungguh disayangkan olah raga ini harus dinodai dengan kasus seperti rasisme. Semoga di masa yang akan datang para supporter bisa lebih menghargai pemain dan menikmati pertandingan sebagaimana seharusnya dan selayaknya.
Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…
Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…
Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…
Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…
Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…
Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…