Pep Guardiola tidak memiliki keraguan pada timnya, Manchester City. Guardiola yakin Manchester City akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan walaupun perebutan gelar juara Premier League mungkin akan segera berakhir.
City akhirnya mengklaim kemenangan vitalnya 2-1 atas Chelsea pada Sabtu (23/11) lalu, setelah klub penghuni papan atas dan belum terkalahkan, Liverpool, kembali menciptakan jurang 12 poin dari sang juara bertahan berkat kemenangannya saat melawan Crystal Palace.
Namun, dengan kesenjangan antara Liverpool dan para pengejarnya – termasuk Leicester City yang menghuni posisi kedua klasemen sementara serta Chelsea yang berada di tempat keempat – semakin menganga, Guardiola mengakui bahwa the Reds, julukan Liverpool, mungkin saja telah meletakkan satu tangannya di trofi gelar juara Premier League.
Meski begitu mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini bersikeras bahwa dirinya tidak akan pernah meragukan hasrat timnya untuk berjuang demi kemenangan.
“Satu-satunya tekanan yang kami punya adalah kami akan kalah dalam perebutan gelar Premier League. Ok. Itulah tekanannya. Kami akan kalah dalam perebutan Premier League,” ujar Guardiola seperti dikutip dari Sportskeeda.
“Ini bukanlah kali pertama Manchester City kalah dalam perebutan gelar Premier League. Jadi walaupun kami sepertinya akan kalah dalam mempertahankan gelar Premier League, kami akan mencobanya kembali di musim depan.”
“Kami tidak menyerah di musim lalu dan itulah alasan kami memenangkannya kembali. Mungkin memang kami akan kalah, namun tim ini tidak pernah menyerah. Tim ini terus mencoba.”
“Sekarang ini sudah sangat jauh (poin), dengan poin Liverpool yang tak terhentikan. Namun jika anda mengira Saya akan meragukan para pemain karena mereka tidak mencoba, maka anda salah.”
“Kami tidak akan mencapai apa yang telah kami capai, 100 poin, empat gelar, ini belum penah terjadi dan bahkan musim ini kami ada disana dan anda sendiri melihat jalannya laga. Pertama, nilailah hasilnya, namun saya berusaha untuk menilai performa, dan tiap pagi saya melihatnya, setiap hari tim dan saya dan saya tidak punya keraguan sedikit pun bahwa kami akan terus mencoba.”
Anak asuh Guardiola telah kehilangan tiga laga musim ini, dibandingkan dengan musim lalu yang hanya kalah empat kali. Namun Guardiola percaya bahwa sangat menggelikan untuk berharap City akan terus di level seperti yang mereka tunjukkan musim lalu.
“Tampaknya karena kami telah memenangkan dua gelar Premier League maka kami pun harus memenangkannya tujuh kali berturut-turut dan harus mencetak 200 poin di tiap musim.”
“Hal ini tidak berjalan seperti itu di level yang tinggi. Di tenis, para pemain kehilangan games. Di golf, tidak selalu Tommy Fleetwood yang memenangkan turnamen, begitupun juga kami.”
Guardiola juga merasa jika terlalu membebani pasca kekalahan akan memberikan kekhawatiran pada semuanya.
“Kami melakukannya sepanjang 24 bulan belakangan ini. Jika anda menang, anda akan bersemangat, karakter positif anda muncul, semuanya positif. Namun jika kalah maka semuanya berakhir. Sangat ketat.”
“Para pemenang dan pecundang, hanya itu. Menurutku bagi olahraga, inilah pesan untuk masyarakat, tidak cukup baik untuk anak-anak kita untuk menunjukkan bahwa hanya pemenanglah yang sempurna.”
“Yang penting adalah komitmen. Di setiap olahraga kita selalu inginkan kemenangan. Namun kekalahan bukanlah bencana. Itulah mengapa saya katakan pada para pemain, santai saja, lakukan tugas kalian, dan mari kita lihat apa yang terjadi.”