Tag:

atletik

5 Perbedaan Lari Jarak Menengah dengan Lari Cepat yang Perlu Diketahui

by Adara Almarinah 15 November 2019

Dalam olahraga cabang atletik, terdapat beberapa nomor lari. Namun ada nomor lari yang sering kali disamakan padahal kedua nomor lari ini berbeda, yakni nomor lari jarak menengah dengan lari jarak cepat atau jarak pendek. Keduanya justru memiliki perbedaan yang sangat banyak. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa perbedaan antara lari jarak menengah dengan lari cepat:

1. Jarak

Jarak tempuh dari lari jarak menengah dan lari cepat berbeda. Pada lari jarak menengah, atlet harus menempuh jarak sejauh 800 dan 1500 meter. Hal ini sangat berbeda pada lari cepat yang hanya memiki panjang lintasan lari sejauh 100, 200, dan 400 meter saja.

2. Teknik start

Selain jarak tempuh yang berbeda, teknik start yang digunakan pada kedua nomor lari ini juga berbeda. Pada lari jarak menengah, biasanya teknik start yang digunakan adalah start berdiri. Sedangkan pada lari cepat, start yang lebih sering digunakan adalah start jongkok. Start jongkok lebih sering digunakan karena tolakan kaki akan membuat kecepatan lari jadi lebih kuat.

3. Gerakan kaki

Ketika berlari, atlet lari jarak menengah menggunakan teknik berlari dengan posisi telapak kaki menapak sepenuhnya ke tanah. Sedangkan pada lari cepat, atlet harus membuat jari kaki selalu menghadap ke arah atas dan kaki tidak sepenuhnya menapak ke tanah. Hal ini ditujukan agar gerakan kaki menjadi lebih cepat.

4. Kecepatan

Selanjutnya perbedaan dari lari jarak menengah dan lari cepat adalah kecepatan. Kecepatan yang digunakan pada lari jarak menengah biasanya hanya ditingkatkan ketika sudah hampir mencapai finish. Sedangkan pada lari cepat, kecepatan penuh telah dikerahkan sejak awal melakukan tolakan. Hal ini dikarenakan jarak tempuh yang dimiliki lari cepat lebih pendek.

5. Sikap badan

Dalam lari jarak menengah, ketika sudah hampir mendekati garis finish, badan tidak terlalu dicondongkan ke depan. Sedangkan dalam lari cepat, badan harus dicondongkan ke depan ketika sudah hampir menyentuh garis finish. Dengan mencondongkan badan ke depan, maka kecepatan akan semakin bertambah.

Itulah beberapa perbedaan yang terdapat pada lari jarak menengah dan lari cepat. Meskipun berbeda, namun pada umumnya teknik yang digunakan adalah sama.

15 November 2019 0 comment

Atletik

Inilah Aturan Diskualifikasi Lompat Jangkit yang Wajib Diketahui!

by Adara Almarinah 15 November 2019

written by Adara Almarinah

Salah satu cabang olahraga atletik dari nomor lompat adalah lompat jangkit. Lompat jangkit adalah gerakan melompat sebanyak tiga kali yang dimulai dengan sedikit berlari.

Lompat jangkit dilakukan dengan berdiri tegak lurus menghadap ke arah lintasan lompatan, kemudian mulailah berlari dengan kecepatan sedang yang semakin tinggi ketika mendekati bak tolakan. Saat kaki telah menginjak bak tolakan, turunkan sedikit pinggang dan tolak tubuh sekuat mungkin ke arah depan. Ayunkan tangan untuk menambah jarak lompatan. Mendaratlah dengan menggunakan kedua kaki yang agak ditekuk untuk menyeimbangkan berat badan. Tekuk kedua tangan di samping dengan kepala agak tertunduk ke bawah.

Dalam lompat jangkit, terdapat beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh IAAF (International Amateur Athletic Federation) sebagai berikut:

Tidak boleh melakukan tolakan melewati batas papan tolakan, namun diperbolehkan sebelum batas papan tolakan
Tolakan kedua harus dilakukan dengan kaki yang sama pada tolakan pertama
Tolakan ketiga harus dilakukan dengan kaki yang berbeda pada tolakan pertama dan kedua
Tidak boleh melakukan gerakan salto ketika melayang setelah tolakan ketiga

Selain wajib mematuhi peraturan yang berlaku, atlet lompat jangkit juga harus mengetahui apa saja pelanggaran yang akan membuatnya didiskualifikasi seperti di bawah ini:

Tidak hadir setelah 3 kali namanya dipanggil panitia
Melakukan tumpuan dengan menggunakan 2 kaki
Melakukan pendaratan di luar batas bak lompatan
Menyentuh tanah yang ada di belakang garis batas tumpuan dengan bagian tubuh mana pun, baik ketika melakukan ancang-ancang lompatan maupun ketika berlari kencang tanpa melakukan tolakan.
Melakukan tolakan dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum maupun sesudah garis perpanjangan garis tumpuan
Ketika melakukan pendaratan, atlet sengaja atau tidak sengaja menyentuh tanah di luar batas pendaratan atau bak lompat sebelum melakukan pendaratan yang benar pada bak pendaratan
Setelah melakukan lompatan dengan sempurna, atlet justru berjalan balik melalui bak lompat atau kembali ke arah awalan, setelah melompat atau melakukan pendaratan dengan gerakan salto

Itulah beberapa pelanggaran yang akan menyebabkan seorang atlet lompat jangkit terkena diskualifikasi. Dengan mengetahui aturan ini, maka atlet tersebut dapat menghindari kesalahan yang akan merugikan diri sendiri nantinya.

15 November 2019 0 comment

Atletik

Inilah Cara Melakukan Lompat Tali Beregu yang Benar!

by Adara Almarinah 25 October 2019

written by Adara Almarinah

Lompat tali adalah salah satu olahraga yang menggunakan bantuan alat dalam pelaksanaannya. Olahraga lompat tali tak hanya dapat dilakukan sendirian, tapi juga beregu. Bermain lompat tali dengan beregu justru terasa lebih menyenangkan. Bagi kamu yang ingin mencobanya, berikut ini adalah cara melakukannya:

1. Pemain

Dalam permainan lompat tali beregu, diperlukan minimal 3 orang. Dua orang akan berdiri saling berhadapan dengan jarak tertentu sambil memegang tali. Sedangkan satu orang lagi akan melompat. Tiap pemain akan mendapatkan gilirannya masing-masing.

2. Persiapan

Buatlah jarak yang cukup pada tali agar kepala dapat masuk melewati tali yang berputar. Berdiri tegak lurus di tengah tali diantara dua pemain lainnya. Fokus pada tali dan tunggu hingga kedua pemain di samping memutar talinya.

3. Lompatan

Kedua pemain yang memegang tali mulai memutar tali setinggi mungkin. Putaran dilakukan dengan memutar lengan dalam posisi lurus searah jarum jam. Ketika tali berada di ketinggian maksimal, pemain yang akan melompat mulai agak membungkukkan badan untuk bersiap melompat.

Fokuskan pandangan pada arah tali, kemudian tunggu hingga tali mendekati bagian bawah kaki. Ketika tali akan melewati kaki, lakukan lompatan dengan menolak kedua kaki sambil melewati tali tersebut.

4. Pendaratan

Kedua pemain terus memutar tali hingga tali melewati kaki sedangkan pemain yang melompat bersiap untuk mendarat. Lakukan pendaratan dengan menggunakan kedua kaki sambil ditekuk sedikit. Kemudian kembali bersiap melakukan lompatan yang selanjutnya. Tetap fokus ke arah tali untuk memulai lompatan selanjutnya.

Perhatikan arah datangnya tali baik sesudah maupun sebelum melompat. Dapatkan tempo melompat yang tepat agar lebih mudah menerka lompatan selanjutnya.

Jika ingin melakukan lompat tali beregu dengan dua pemain yang melompat, pastikan pemain pertama telah mendapatkan tempo lompatan yang pas terlebih dahulu barulah masuk pemain kedua ke dalam putaran tali. Namun gunakan tali yang lebih panjang jika ingin melakukan lompat tali dengan dua orang sekaligus di dalamnya.

Itulah cara melakukan lompat tali beregu yang baik dan benar. Untuk mendapatkan lompatan yang tepat, peran pemain yang memutar tali juga sangat penting. Maka dari itu, pilih pemain yang benar-benar mampu menyelaraskan putaran agar lompatan lebih mudah dilakukan.

25 October 2019 0 comment

Atletik Featured

Inilah Cara Melakukan Gerak Kelinci Melompat yang Benar!

by Adara Almarinah 23 October 2019

written by Adara Almarinah

Dalam pembelajaran olahraga di beberapa sekolah, terutama sekolah dasar, mempelajari gerakan dasar dalam olahraga sangatlah penting. Dan salah satu gerakan dasar yang dipelajari adalah gerakan melompat. Terdapat banyak variasi gerakan melompat dan yang akan kita bahas dalam artikel kali ini adalah cara melakukan gerak kelinci melompat.

Gerak kelinci melompat adalah salah satu senam tanpa alat yang sangat populer. Gerakan ini banyak ditemukan dalam berbagai senam yang biasanya dilakukan para murid sebelum masuk ke dalam kelas. Gerakan kelinci melompat dapat dikombinasikan dengan gerakan senam lainnya.

Gerakan kelinci memang sangat sederhana, namun justru sangat baik untuk menguatkan otot kaki dan memperbaiki bentuk tulang belakang. Dibutuhkan kelincahan dan kekuatan yang baik untuk dapat melakukan gerakan ini.

Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah cara melakukan gerak kelinci melompat yang benar:

Sikap awal

Sikap awal pada gerakan kelinci melompat adalah dengan berdiri tegak lurus. Buka kedua kaki selebar telapak tangan. Letakkan kedua tangan lurus di samping badan. Arahkan pandangan tegak lurus ke depan dan fokus pada arah lompatan. Tegapkan badan dengan mempertahankan punggung agar tetap lurus.

Bersiap

Gerakan selanjutnya adalah bersiap. Gerakan bersiap dilakukan dengan menurunkan badan secara perlahan. Turunkan hingga badan berada dalam posisi jongkok. Ikuti dengan tangan sedikit terangkat ke arah depan atas untuk menjaga keseimbangan badan. Fokuskan pandangan ke arah depan.

Lompatan

Lakukan lompatan dengan menggunakan kedua kaki sebagai tolakan. Tegangkan kedua kaki saat berada di udara agar lompatan menjadi lebih jauh. Pertahankan posisi tangan yang agak menekuk. Ketika kaki hampir menyentuh tanah, tekukkan kedua kaki untuk bersiap melakukan pendaratan.

Mendaratlah dengan menggunakan kedua telapak kaki yang menapak lurus di tanah. Tetap pertahankan posisi kedua tangan untuk menyeimbangkan badan ketika mendarat. Agak bungkukkan badan dan tundukkan kepala agar tidak mudah jatuh. Setelah mendarat, kembali fokus ke depan dan berdiri tegak lurus.

Itulah cara melakukan gerakan melompat seperti kelinci yang perlu diketahui. Mungkin terdengar mudah, namun bagi kamu yang sangat jarang berolahraga, gerakan ringan seperti ini mungkin justru terlihat sulit. Maka dari itu, lakukan latihan seserig mungkin untuk mendapatkan gerakan yang sempurna.

23 October 2019 0 comment

cara memperbaiki kesalahan dalam pencak silat

Atletik

Mengenal Peralatan Tolak Peluru Dalam Cabor Atletik

by Adara Almarinah 20 June 2019

written by Adara Almarinah

Tolak peluru adalah salah satu nomor lempar dalam atletik. Untuk bisa melaksanakan tolak peluru, maka diperlukan beberapa peralatan yang mendukung seperti di bawah ini:

Rol meter

Tolak peluru memerlukan rol meter untuk mengukur seberapa jauh peluru dilemparkan. Rol meter yang digunakan adalah jenis rol meter yang bisa digulung. Biasanya dibuat dari bahan plastik atau besi tipis sehingga lebih tahan lama.

Pita yang ada di dalam rol meter memiliki panjang sekitar 5 hingga 50 meter. Sudut siku yang terdapat pada ujung rol meter berfungsi untuk menjadi patokan saat melakukan pengukuran.

Bendera kecil

Bendera kecil juga merupakan salah satu peralatan penting dalam tolak peluru. Bendera kecil berfungsi untuk menandai sejauh mana peluru dilemparkan. Bendera kecil yang digunakan dalam tolak peluru biasanya memiliki warna yang terang seperti jingga, merah muda, dan hijau.

Bentuk dari bendera ini adalah segitiga dengan ukuran 30 cm x 31 cm. Bendera ini terbuat dari pur kertas dan memiliki tiang kecil yang dibuat dari pipa PVC dengan tinggi 130 cm.

Kapur

Kapur yang digunakan dalam tolak peluru berfungsi untuk memberikan tanda atau batas dari area atlet berdiri. Jika tidak ada kapur, maka panitia juga bisa menggunakan tali rafia yang lebih terlihat dan tidak mudah hilang.

Peluru

Dalam tolak peluru, peluru yang digunakan memiliki berat yang berbeda-beda. Berat peluru disesuaikan dengan pemain yang menggunakannya, baik sesuai jenis kelamin serta sesuai dengan level pemai. Dibuat dari besi, bola peluru dalam sejarah tolak peluru pada awalnya merupakan batu.

Untuk berat bola tolak peluru untuk junior putra adalah 5 kg atau 5,45 kg, dengan diameter 115±2mm. Sedangkan untuk senior putra, berat bola tolak peluru adalah 7.257 kg, dengan diameter 125±2mm.

Berat peluru untuk putri lebih rendah dibandingkan dengan putra. Untuk berat peluru dalam tolak peluru putri junior adalah 3 kg, dengan diameter 97±2mm. Sedangkan untuk level senior putri adalah 4 kg, dengan diameter 103±2mm.

Itulah beberapa peralatan tolak peluru yang perlu diketahui. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita dalam menambah wawasan tentang dunia atletik.

20 June 2019 0 comment

Atletik

Mengenal Jalan Cepat Dalam Cabang Olahraga Atletik

by Adara Almarinah 17 June 2019

written by Adara Almarinah

Cabang olahraga atletik memiliki banyak nomor di dalamnya. Mulai dari jalan, lari, dan lempar. Dalam nomor jalan, hanya terdapat satu macam saja, yakni jalan cepat. Jalan cepat sering dipertandingkan dalam berbagai acara dan biasanya tidak harus diikuti hanya atlet saja.

Jalan cepat dilakukan di jalan raya yang ditutup aksesnya agar pertandingan dapat berjalan dengan baik. Untuk jalan cepat, panjang lintasan atau jalan yang harus dilalui oleh para peserta berbeda-beda sesuai dengan jenis kelamin. Untuk putra, biasanya jarak yang ditempuh dalam jalan cepat adalah 20 km dan 50 km. Sedangkan untuk putri, jarak yang ditempuh adalah 10 km dan 20 km.

Jalan cepat berbeda dengan lari. Jalan cepat mengharuskan seseorang berjalan secepat mungkin dengan kaki yang sepenuhnya menapak ke tanah. Dalam berlari, tapak kaki tidak harus menyentuh tanah, sedangkan ketika berjalan cepat, seluruh bagian telapak kaki harus menyentuh tanah agar sesuai dengan peraturan yang diberlakukan dalam pertandingan jalan cepat.

Peserta jalan cepat harus memastikan ia berjalan dengan menyentuh tanah sepenuhnya agar tidak didiskualifikasi. Begitu pula dengan posisi tungkai kaki saat menginjak ke tanah. Tungkai kaki harus tegak lurus dan tidak boleh bengkok. Kaki yang bengkok justru membuat jalan cepat menjadi seperti lari.

Berbeda dengan lari, jalan cepat memiliki awalan yang dilakukan dengan menggunakan start berdiri. Ketika wasit memberikan aba-aba ‘bersedia’, maka peserta harus berdiri di belakang garis start dengan tegak. Kemudian ketika aba-aba ‘siap’, maka posisi salah satu kaki harus berada di belakang dalam kondisi lurus, sedangkan kaki yang ada di depan agak sedikit ditekuk.

Fokuskan pandangan ke depan dengan kedua tangan berada di samping bersiap untuk berjalan. Dan ketika aba-aba ‘ya’ telah diberikan, beri tolakan dengan menggunakan kaki belakang dan berjalan secepat mungkin. Ayunan tangan saat berjalan juga akan membantu meningkatkan kecepatan.

Berbeda dengan lari, ketika mendekati garis finish, peserta harus melambatkan kecepatannya. Hal ini dilakukan guna mencegah kaki menjadi sakit atau kram akibat tiba-tiba berhenti setelah berjalan dengan cepat. Meskipun diberi nama jalan cepat, namun olahraga ini juga memiliki resiko cedera sehingga tetap membutuhkan pemanasan dalam pelaksanaannya.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai jalan cepat dalam atletik. Semoga artikel yang singkat ini bermanfaat bagi Anda semua.

17 June 2019 0 comment

Atletik

Inilah Urutan Gerak Spesifik Dalam Melakukan Tolak Peluru yang Wajib Diketahui!

by Adara Almarinah 15 June 2019

written by Adara Almarinah

Salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik adalah tolak peluru. Tolak peluru dilakukan dengan menolak peluru sejauh mungkin dari posisi berdiri. Tolak peluru harus dilakukan sesuai dengan urutan gerakan tolak peluru yang benar agar bisa melempar sejauh mungkin dan mengurangi resiko terjadinya cedera. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah urutan gerak spesifik dalam tolak peluru:

Pertama, letakkan peluru di pangkal leher dengan genggaman tangan yang kuat. Fokuskan pandangan ke arah bawah dan rilekskan badan agar lebih mudah melakukan gerakan selanjutnya. Luruskan tangan kanan ke arah bawah dengan rileks. Letakkan kaki kanan di depan sebagai tumpuan berat badan sedangkan kaki kiri lemas terjulur lurus ke belakang.

Kedua, angkat lengan kiri ke atas kepala, kemudian angkat kepala dan putar kaki kanan dan kiri ke arah tolakan dengan meluncurkan badan ke arah kiri. Posisikan kaki kiri di sebelah sisi kiri dan mulai memindahkan berat badan ke kaki kiri. Lakukan gerakan ini sekitar 2 hingga 3 kali untuk mendapatkan keseimbangan badan yang tepat saat akan melakukan tolakan.

Ketika sudah dirasa pas, pijakkan kaki kiri dan kaki kanan di atas tanah. Angkat kaki kanan sedikit untuk bersiap melakukan gerakan tolakan selanjutnya.

Ketiga, pastikan tubuh mengarah ke samping arah tolakan agar mudah untuk melempar peluru. Segera putar badan ke arah depan tolakan dengan diikuti gerakan tangan yang menolak peluru sekuat mungkin. Ketika peluru sudah lepas, segera pindahkan kaki kanan ke arah depan untuk menyeimbangkan badan agar tidak terjatuh di luar garis.

Tekuk kaki kanan untuk menopang berat badan yang berpindah ke kaki kanan. Luruskan kaki kiri yang berada di posisi belakang untuk menjaga keseimbangan badan. Luruskan tangan dengan rileks ke arah bawah.

Itulah urutan gerak spesifik dalam melakukan tolak peluru. Keseluruhan gerakan akan dapat dilakukan dengan baik dan benar jika sering melakukan latihan yang rutin. Jangan lupa pula untuk selalu melakukan pemanasan yang cukup baik agar tidak mudah terkena cedera, apalagi tolak peluru membutuhkan tenaga yang cukup besar ketika melakukannya.

15 June 2019 0 comment

Atletik

Inilah Cara Melakukan Medium Start yang Tepat!

by Adara Almarinah 15 June 2019

written by Adara Almarinah

Dalam cabang olahraga atletik dalam nomor lari, teknik start adalah salah satu teknik dasar yang wajib diketahui oleh setiap atlet. Teknik start dalam lari digunakan ketika melakukan awalan saat akan berlari. Adapun teknik yang sering digunakan adalah start jongkok. Teknik start jongkok terdiri dari 3 macam, yakni start pendek, start menengah, dan start panjang.

Untuk pembahasan kita dalam artikel kali ini, kita akan mengetahui cara melakukan start menengah atau medium start dalam lari. Medium start biasanya digunakan pada orang yang memiliki kaki yang tidak terlalu panjang atau tidak terlalu pendek. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa cara melakuykan medium start:

Posisi ‘bersedia’

Ketika panitia telah memberikan aba-aba ‘bersedia’, maka atlet harus segera berada di belakang garis start. Letakkan kedua tangan di belakang garis dengan jarak kedua tangan sedikit lebih lebar dari bahu. Bentuk huruf V dengan menggunakan jari.

Letakkan salah satu kaki sekitar 40 cm di belakang garis start. Sejajarkan lutuk kaki yang di belakang dengan jari kaki yang ada di depan. Jarak lutut dan ujung jari kaki depan hanya sekitar satu kepalan tangan saja. Lemaskan kepala dan fokuskan pandangan ke depan.

Posisi ‘siap’

Selanjutnya ketika panitia telah memberikan aba-aba ‘siap’, angkat pinggul agak ke atas sehingga posisi bokong lebih tinggi daripada bahu. Pindahkan seluruh tumpuan berat badan ke tangan sehingga badan terasa ringan.

Rendahkan posisi kepala, lalu pindahkan pandangan ke lintasan yang berjarak sekitar 1-1.5 meter dari garis start. Luruskan tangan untuk bersiap melakukan gerakan selanjutnya dan konsentrasi pada aba-aba berikutnya.

Posisi ‘ya’

Ketika panitia telah membunyikan tembakan atau memberikan aba-aba ‘ya’, maka segera angkat badan dan berlari sekuat mungkin dengan menolak badan menggunakan tumpuan kaki belakang. Condongkan badan ke depan untuk memaksimalkan kecepatan saat mulai berlari.

Itulah cara melakukan medium start dalam lari yang perlu diketahui. Untuk bisa mendapatkan posisi yang tepat dan kecepatan yang baik di awal lari, maka lakukan latihan sesering mungkin sehingga teknik start akan lebih sempurna saat bertanding.

15 June 2019 0 comment

Lari

Sarana dan Prasarana Lari Marathon yang Perlu Diketahui

by Adara Almarinah 15 June 2019

written by Adara Almarinah

Lari marathon adalah salah satu nomor lari dalam cabang atletik. Untuk bisa melaksanakan lari marathon, maka diperlukan sarana dan prasarana yang mampu menunjang. Berikut ini adalah beberapa sarana dan prasarana dalam lari marathon:

Sarana

1. Sepatu

Sepatu dalam lari marathon sangatlah penting. Sepatu yang digunakan haruslah mampu membuat pelari menjadi nyaman dan semakin menambah kecepatan saat berlari. Pilih sepatu yang pas di kaki. Jangan menggunakan sepatu yang sempit karena akan membuat kaki cepat lelah dan mudah cedera. Sepatu yang kebesaran juga akan memperlambat kecepatan.

Gunakan pula sepatu dengan bahan yang membuat kaki mudah bernafas sehingga tetap nyaman digunakan meskipun kaki berkeringat. Perhatikan pula sol sepatu. Pastikan tidak licin dan mudah mencengkeram jalan saat berlari.

Selain itu, pilih sepatu yang ringan. Beberapa sepatu memiliki berat yang dapat mengurangi kecepatan saat berlari, hindari sepatu jenis ini. Cobalah berjalan atau berlari ketika akan melakukan pembelian sehingga dapat menemukan sepatu yang pas.

2. Kaos

Kaos olahraga merupakan hal penting lain yang tidak boleh disepelekan. Gunakan kaos olahraga yang menggunakan bahan breathable sehingga badan tetap nyaman dan dingin saat berlari. Kini kaos olahraga yang beredar di pasaran pun semakin banyak ragam modelnya sehingga tetap modis saat berolahraga.

Tidak ada aturan khusus mengenai kaos yang digunakan dalam pertandingan lari marathon. Namun jika panitia telah menyediakan kaos khusus, maka para atlet lari harus menggunakan kaos tersebut.

Prasarana

1. Jalan

Lari marathon dilakukan di jalan raya sepanjang 42,195 km. Jalan yang digunakan haruslah memiliki struktur yang baik dan tidak berlubang atau rusak. Jalan yang digunakan tidak harus selalu lurus, tapi bisa juga memiliki kelokan.

Ketika perlombaan lari marathon dipertandingkan, akses umum di jalan raya tersebut biasanya ditutup sehingga bisa digunakan dengan leluasa oleh para atlet lari. Daerah pinggir jalan juga biasanya diberikan tanda agar atlet lari tidak bingung dengan rutenya.

Itulah beberapa sarana dan prasarana yang digunakan dalam lari marathon. Untuk bisa melaksanakan pertandingan lari marathon dengan baik, maka seluruh fasilitas tersebut hendaknya dicek ulang sebelum pertandingan berlangsung.

15 June 2019 0 comment

Lari

Ternyata Inilah Perbedaan Lari Estafet 4 x 100 dengan 4 x 400 yang Perlu Diketahui!

by Adara Almarinah 27 May 2019

written by Adara Almarinah

Lari estafet adalah salah satu nomor lari dalam atletik yang sangat menarik untuk dilihat. Dalam lari estafet, setiap pelari akan membawa tongkat yang akan dioper satu sama lain. Jumlah pelari dalam lari estafet sendiri adalah 4 orang.

Lari estafet sendiri terdiri dari dua macam, yakni lari estafet 4 x 100 meter dan lari estafet 4 x 400 meter. Keduanya memiliki perbedaan lain selain jarak yang ditempuh oleh para atlet, yakni cara melakukan pergantian tongkat.

Pada lari estafet dengan jarak 4 x 100 meter, maka teknik yang digunakan dalam melakukan pergantian tongkat adalah dengan cara non visual. Teknik pergantian tongkat dengan cara non visual adalah dengan menerima tongkat tanpa melihat ke belakang.

Pelari yang akan menerima tongkat berlari pelan di dalam area pergantian tongkat dengan tetap fokus ke depan, sedangkan tangan terulur ke belakang bersiap menerima tongkat yang akan diberikan oleh pelari sebelumnya. Ketika tongkat sudah menyentuh tangan, pelari tetap fokus ke depan dan berlari sekuat mungkin menuju pelari selanjutnya.

Mengapa teknik non visual digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter? Hal ini dikarenakan jarak yang ditempuh sangat pendek sehingga pelari tidak perlu berkonsentrasi ke belakang saat menerima tongkat.

Sedangkan pada lari estafet dengan jarak 4 x 400 meter, teknik yang digunakan saat pergantian tongkat adalah cara visual. Berbeda dengan cara non visual, penerimaan tongkat ini harus dilakukan dengan melihat ke belakang.

Pelari yang akan menerima tongkat harus berlari pelan di dalam area pergantian tongkat sambil fokus pada pelari yang akan memberikan tongkat. Tangan terjulur ke belakang bersiap menerima tongkat. Ketika tongkat sudah diterima, pelari harus segera mengalihkan fokusnya ke depan dan berlari sekuat mungkin menuju pelari selanjutnya.

Teknik ini digunakan karena jarak lintasan yang ditempuh lebih jauh sehingga pelari harus konsentrasi pada pelari yang akan memberikan tongkatnya.

Itulah perbedaan yang ada pada lari estafet 4 x 100 meter dengan lari estafet 4 x 400 meter. Meskipun keduanya berbeda, namun tata cara pelaksanaannya sebagian besar sama saja.

27 May 2019 0 comment

Newer Posts

Older Posts