Menilik sejarah Premier League, rivalitas Liverpool dan Manchester City tidak seintens rivalitas Liverpool kontra Everton atau Manchester City kontra Manchester United. Namun dalam kurun waktu dua musim belakangan ini laga yang mempertemukan Liverpool kontra Manchester City menjadi laga paling intens di Inggris bahkan Eropa.
Setiap laga Liverpool kontra Manchester City selama dua musim terakhir layak untuk ditonton. Dua tim yang sedang dalam masa jayanya dan dilatih oleh pelatih – pelatih terbaik dunia.
Dengan City yang saat ini berjarak 6 poin dari The Reds, kedua tim yang akan bertemu di Anfield menjadi laga yang paling dinantikan musim ini. Jurgen Klopp dan anak asuhnya tentu akan mati-matian menjaga asa mereka di klasemen atas, sementara Pep Guardiola dan tim tentu saja membidik kesempatan untuk lebih dekat pada rival mereka.
Melansir Sportskeeda, berikut tiga alasan Liverpool akan unggul dalam pertarungan ini.
Faktor Anfield
Terakhir kali Liverpool kalah di kandang sendiri adalah 23 April 2017 lalu, saat itu Liverpool dikalahkan Crystal Palace. Ini artinya Jurgen Klopp dan timnya kalah di rumah sendiri 862 hari yang lalu.
Ini rekor tersendiri yang belum tersaingi oleh tim manapun di Inggris. Sementara Manchester City baru saja kalah di kandang sendiri beberapa minggu lalu.
Tugas yang dihadapi Guardiola dan anak asuhnya sangat besar. Anfield dikenal sebagai stadion yang punya atmosfer tersendiri, bahkan beberapa tim lawan dan pelatih menjulukinya memiliki aura “jahat”. Guardiola pasti paham akan hal ini, dimana setahun lalu, City ditekuk Liverpool 1 – 4 dan mengakhiri catatan tak terkalahkan City saat itu.
Pertemuan kedua tim di ajang Liga Champions di stadion yang sama pun berakhir tragis untuk City setelah kalah 3 – 0. Dari sini dapat ditarik kesimpulan, saat City bertandang ke Anfield hari Minggu nanti, City bukan hanya menghadapi 11 orang yang tengah menanjak permainannya, namun juga 50.000 pendukung yang tentunya semakin membuat aura angker Anfield terasa.
Absennya Aymeric Laporte Berdampak Pada Rawannya Barisan Belakang City
Absennya Aymeric Laporte sangat krusial bagi City, walaupun Liverpool mengalami kendala yang sama dengan absennya Joel Matip, salah satu bek tengah terbaik di Premier League saat ini.
Sejak terikat dengan City setahun lalu, Laporte tidak diragukan lagi menjadi pemain belakang terbaik untuk City. Absennya Laporte akan sangat dirasakan oleh City. Kehadirannya di barisan belakang dengan kemampuan passing yang mumpuni tentu sangat dibutuhkan City.
Sejak Laporte cedera, City sejauh ini telah kehilangan enam poin di Premier League. Dua kekalahan yang diderita City saat bertemu Norwich City dan Wolves. Bayangkan jika City bertemu Liverpool.
Walaupun barisan pertahanan Liverpool tidak sekuat musim lalu, The Reds bermain baik sejauh ini dan hanya kehilangan poin saat bertemu Manchester United. Sementara barisan pertahanan City akan lebih terbuka dengan absennya Laporte yang tentunya keuntungan untuk anak asuh Jurgen Klopp.
Mental Monster – Liverpool Belum Terkalahkan Sejauh Ini
The Reds mengoleksi gol menit – menit terakhir lebih banyak daripada klub lainnya dalam sejarah Premier League. Liverpool juga telah merasakan kekalahan sekali dalam 43 laga terakhir mereka di Premier League. Rekor yang belum dicapai klub manapun.
Walaupun tidak bermain sebaik musim lalu, The Reds telah mengumpulkan 31 poin dari 33 poin musim ini dan belum terkalahkan. Tidak diragukan bahwa Liverpool belum menghadapi lawan sehebat Manchester City, namun dengan kemampuan dan mental mereka, Liverpool seharusnya menjadi favorit juara di laga ini.