Liga Champion

Setelah Drama VAR, Asensio Pastikan Kemenangan Madrid Di Menit-Menit Akhir

Real Madrid akhirnya mampu menundukan Ajax di John Cruijff Arena pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa dengan skor akhir 2 – 1. Gol kemenangan Madrid dicetak pemain pengganti,  Marco Asensio, di menit ke 87.

Di sepanjang babak pertama, Real Madrid dinilai cukup beruntung. Tuan rumah tampil penuh energi dengan mendominasi paruh pertama itu. Bahkan, mereka punya banyak peluang emas untuk mencetak angka.

Perdebatan panas menguak di lima menit akhir babak pertama. Kala itu, sundulan Matthijs De Light sanggup membobol jala gawang Madrid yang dijaga Thibaut Courtois. Sayang, wasit memilih untuk melihat ulang kejadian tersebut di Video Assisted Referee (VAR) dan akhirnya menganulir gol tersebut. De Light dinilai sudah berdiri di posisi offside.

Pendukung Ajax lantas semakin kecewa ketika justru Real Madrid lah yang mampu mencetak gol pertamanya melalui Karem Benzema, hanya beberapa menit pasca turun minum, tepatnya di menit ke 59. Tersentak dengan gol Benzema, Ajax bangkit hingga akhirnya mampu menyamakan kedudukan di menit 75 lewat gol yang dicetak Hakim Ziyech.

Laga tersebut pun akhirnya benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Ajax setelah Marco Asensio yang masuk dari bangku cadangan mampu mencetak gol kedua di menit-menit akhir bagi tim ibu kota Spanyol tersebut. Tentu hasil ini tak mengenakkan bagi Ajax, terlebih dengan adanya drama VAR di babak pertama. Bahkan, pasca laga, di sosial media banyak plesetan bahwa VAR itu singkatan dari Video Assisted Real.


Dilansir dari situs Euro Sport, penggunaan VAR pertama kalinya di ajang Liga Champions Eropa ini membuktikan betapa tingginya kontroversi yang ditimbulkan. Hal tersebut terlihat bagaimana Ajax yang tampak akan memimpin laga haris menerima kekalahan di ujung pertandingan.

Kendati demikian, Ajax dinilai pantas untuk menegakkan kepala mereka. Di sepanjang pertandingan, seluruh punggawa Ajax bermain luar biasa. Terlebih Dusan Tadic. Ia keluar menjadi Man of The Match (MOTM) pada laga tersebut. Tampil di posisi false nine, Tadic selalu bisa dilihat di manapun di garis depan. Distribusi bola yang dialirkannya sungguh mematikan. Dan di banyak laga yang Tadic jalani, cannon ball miliknya selalu menjadi impi buruk setiap  penjaga gawang lawan.

Beberapa catatan pribadi pun tertoreh di pertandingan ini. Sergio Ramos menjadi pemain ketujuh Madrid yang bermain lebih dari 600 penampilan bersama el Galacticos di seua ajang. Vinicius Junior pun menjadi pemain dengan torehan assist terbanyak di Madrid musim ini, di semua kompetisi.

Share
Published by
Ahmad Fauzi Maulana

Recent Posts

3 Teknik Start Jongkok Lari Jarak Pendek

Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…

2 years ago

Peraturan Lari Jarak Jauh

Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…

2 years ago

Teknik Melakukan Lari Cepat Menempuh Jarak 100 m

Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…

2 years ago

Kelebihan Taekwondo Dibanding Karate

Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…

2 years ago

Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…

2 years ago

3 Cara Menghitung Handicap Golf yang Benar

Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…

2 years ago