Djarum sejak lama dikenal akan komitmennya terhadap perkembangan olahraga bulu tangkis di Indonesia. Melalui PB Djarum kerap digelar audisi untuk mendapatkan beasiswa bulu tangkis bagi calon atlet usia dini.
Nantinya yang lolos akan dibina di PB Djarum dan diarahkan sehingga mampu menembus pelatnas dan bergabung dengan atlet nasional lainnya.
Melalui program Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang digelar tiap tahunnya diharapkan talenta muda yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dapat terjaring.
Djarum percaya bakat olahraga harus diberikan wadah dan kesempatan untuk berkembang dan diasah. Untuk itulah program Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis diadakan.
Berbeda dengan tahun lalu, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis kali ini hanya digelar di lima kota. Kelima kota tersebut adalah Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus.
Menurut perwakilan pihak Djarum Foundation, Yoppy Rosimin seperti yang dilansiri dari sport.bisnis.com, pemilihan dan jumlah kota diselenggarakannya audisi tahun ini tidak terlepas dari perkembangan dan evaluasi atas audisi umum tahun – tahun sebelumnya.
Walaupun berkurang dari tahun lalu, namun pihaknya tetap mengundang para orangtua dan pelatih dari luar Pulau Jawa untuk berpartisipasi dalam audisi umum tahun ini.
Tahun lalu audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis digelar di delapan kota. Delapan kota tersebut terbagi dalam tiga wilayah di Kalimatan, Sulawesi dan Jawa. Tahun ini difokuskan hanya di Pulau Jawa.
Bandung menjadi kota pertama digelarnya audisi ini pada 28 – 30 Juli, disusul Purwokerto pada 08 – 10 September, Surabaya pada 20 – 22 Oktober, Solo Raya pada 27 – 29 Oktober dan berakhir di Kudus pada 17 – 19 November.
Selain berkurangnya jumlah kota yang menggelar audisi tersebut, pihak panitia juga melakukan perubahan teknis. Format kelompok usia kembali seperti pada audisi umum dua tahun lalu dimana hanya terdapat dua kelompok usia yaitu usia U11 dan U13. Sementara tahun lalu pelaksanaan audisi umum terbagi dalam tiga kelompok usia dari U11, U13 dan U15.
Kategori U-11 dimaksudkan untuk peserta dengan rentang usia 8 hingga 10 tahun (kelahiran 2009 – 2011). Kategori U-13 dimaksudkan untuk peserta dengan rentang usia 11 hingga 12 tahun (kelahiran 2007 – 2008).
Menurut Fung Permadi, manajer tim PB Djarum, pembagian format usia yang ada dimaksudkan untuk mengasah bakat mereka sejak usia dini sehingga persiapan yang diberikan semakin matang. Hal ini dikarenakan persaingan menuju Pelatnas sangat sulit.
Pihak PB Djarum juga mengharapkan jika dibina sejak usia dini diharapkan atlet yang nantinya berhasil masuk ke Pelatnas telah berdaya saing tinggi dan punya mental juara.
Kompetisi ini akan berlangsung dalam sistem gugur. Para peserta dapat berpartisipasi dengan mendaftar secara online pada situs PB Djarum atau daftar langsung di GOR tempat audisi dilakukan dengan sebelumnya mengunduh formulir di situs PB Djarum.
Peserta nantinya harus melakukan daftar ulang H-1 sesuai kota audisi pilihan dan pelaksanaan daftar ulang ini dapat diwakilkan pada wali pendaftar (Orangtua, Pelatih atau Saudara).
Seperti tahun – tahun sebelumnya, proses pencarian bakat melalui audisi umum ini akan diarahkan oleh Tim Pencari Bakat. Tim ini nantinya dipimpin oleh legenda hidup bulu tangkis Indonesia peraih gelar Juara Dunia BWF, Christian Hadinata.
Tim ini akan terdiri dari Antonius Budi Ariantho, Yuni Kartika, Sigit Budiarto, Lius Pongoh, Luluk Hadiyanto, Hariyanto Arbi, Maria Kristin, Engga Setiawan, Eddy Hartono, Ferry, Roy Djojo Effendy dan Sulaiman.
Tim inilah yang diberikan amanat untuk memantau calon atlet masa depan bulu tangkis Indonesia. Mulai dari skill, teknik dan postur tubuh mereka. Tahun ini PB Djarum fokus pada kegesitan pemain dengan tetap menekankan agar para pemain yang memiliki bakat istimewa turut ikut berpartisipasi.