Kabar gembira untuk para pendukung Persija Jakarta, dimana pada Liga 1 musim kompetisi 2019, Persija Jakarta resmi akan menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai markas mereka. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh sang CEO, Ferry Paulus. Persija hanya akan absen bermain di GBK pada saat bulan Desember saja, sisanya mereka bisa pakai GBK di semua laga kandang.
Persija Jakarta seperti yang diketahui sudah sangat lama semenjak tak mendapat izin bermain di GBK, mereka menjadi tim musafir. Bahkan pada musim lalu, klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut memiliki 5 stadion berbeda yang dijadikan kandang.
Namun meski begitu, hasil fantastis pun sukses mereka raih, kendati jadi tim musafir, sentuhan tangan pelatih mereka saat itu, Steffano Cugurra berhasil membawa klub kebangaan warga Jakarta tersebut keluar sebagai juara Liga 1.
Persija Berhasil Lakukan Pembicaraan dengan Pengelola Kompleks GBK
Keberhasilan Persija meraih GBK sebagai kandang mereka ini tidak lepas dari manajemen klub yang memutuskan untuk lakukan pembicaraan dengan pihak Pusat Pengelola Kompleks GBK atau biasa disebut PPK GBK, beberapa waktu yang lalu.
Hasil dari rapat tersebut diketahui Persija berhak memainkan 16 dari 17 laga kandang mereka di GBK. Sedangkan satu laga sisa yang digelar di bulan Desember akan dilakukan di luar GBK. Kemungkinan di Stadion Patriot Bekasi.
Kabar ini tentu saja sangat membahagiakan terutama untuk para pendukung Persija Jakarta yang biasa disebut Jakmania. Mulai musim depan mereka tak perlu repot pergi keluar Jakarta apabila Persija lakoni laga kandang. Sementara itu Persija sendiri tentunya juga diuntungkan karena GBK dan Jakmania adalah dua unsur yang sangat mampu membawa Persija bermain fantastis.
Pernyataan Ferry Paulus
“Di mana pun kami bermain manajemen dalam hal ini akan selalu memberikan hal yang terbaik untuk The Jakmaia. Dalam beberapa event kami bukannya tidak mampu, namun kondisilah yang menghalangi”, ungkap Ferry dikutip dari DetikSport.
Saat ini satu satunya masalah yang dihadapi manajemen Persija terkait penetapan GBK sebagai kandang mereka adalah masalah hak siar. Menurut penuturan Ferry, pihak penyiar Liga 1 meminta semua pertandingan Persija dilakukan pada saat prime time.
“Ini sedikit jadi masalah, tapi masih ada waktu. Semoga kedepannya kami bisa selesaikan masalah kebijakan batas waktu dan semua juga melihat evaluasi dari pertandingan ke pertandingan”, kata Ferry.