Pascakemenangan pasangan Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan di All England bulan Maret lalu, sektor ganda putra hingga saat ini belum kembali mempersembahkan gelar juara. Dua turnamen besar di bulan April yang digelar berurutan, Celcom Axiata Malaysia Open Super 750 dan Singapore Open Super 500, Indonesia juga nihil gelar di sektor ganda putra.
Pasangan Ahsan / Hendra yang merupakan juara bertahan Singapore Open tahun lalu harus kalah dari pasangan asal Jepang Takeshi Kamura / Keigo Sonoda saat kedua pasangan bertemu di babak final. Sebelumnya bahkan pasangan peringkat ketiga dunia saat ini, Kamura / Sonoda menghentikan langkah pasangan peringkat 1 dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon di babak semifinal Singapore Open.
Sebelumnya di Malaysia Open, Kamura / Sonoda juga mengkandaskan pasangan Indonesia lainnya, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto di babak semifinal.
Tidak biasanya sektor ini puasa gelar. Seperti diketahui sektor ganda putra merupakan andalan peraih gelar bagi Indonesia.
Pelatih sektor ganda putra Indonesia, Herry IP turut memberikan komentarnya terkait tak adanya gelar yang mampu diraih wakil Indonesia di turnamen Malaysia Open dan Singapore Open.
Pelatih Herry mengakui bahwa apa yang dicapai anak didiknya memang kurang bagus. Namun dirinya tidak melupakan sesuatu hal yaitu keberhasilan pasangan Fajar / Rian mengalahkan pasangan Kevin / Marcus di babak delapan besar Malaysia Open 2019. Pelatih Herry mengaku senang dengan hal tersebut karena menunjukkan adanya kemajuan bagi Fajar / Rian.
Sayangnya Fajar / Rian tidak mampu mempertahankan semangat mereka kala melawan Kevin / Marcus. Di babak selanjutnya Fajar / Rian harus kalah saat bertemu Kamura / Sonoda. Pelatih Herry mengatakan bahwa saat itu Fajar / Rian sudah kehilangan fokus dan konsentrasi.
Pelatih Herry juga mengomentari penampilan Kevin / Marcus. Menurutnya Kevin / Marcus memang mengalami sedikit penurunan. Sayangnya Pelatih Herry belum bisa memastikan apa penyebab menurunnya performa pasangan andalan Indonesia tersebut.
Menurutnya masyarakat sudah terbiasa dengan Kevin / Marcus yang selalu menang, jadi kesannya Kevin / Marcus tidak boleh kalah. Anggapan seperti itu sedikit banyak turut memberikan tekanan bagi pasangan tersebut.
Merespon hasil anak didiknya di dua turnamen besar terakhir, Pelatih Herry meminta tim Litbang untuk melakukan penelitian mengenai penampilan anak didiknya di turnamen yang mereka itu. Mencari kesalahan mereka seperti apa untuk kemudian dievaluasi.
Namun terlepas dari itu semua, wakil Indonesia dari sektor ganda putra masih tetap menjadi andalan untuk mengharumkan nama Indonesia di olahraga tepok bulu ini. Menang kalah itu biasa, setidaknya mereka akan belajar bahwa untuk terus berjaya diperlukan komitmen dan konsisten. Indonesia patut berbangga memiliki banyak pasangan ganda putra yang saat ini mendominasi peringkat lima besar dunia BWF.