Bos Ferrari, Mattia Binotto, memberikan komentarnya mengenai anak Michael Schumacher, yang mengikuti jejak sang ayah berkecimpung di dunia balap mobil. Mattia Binotto mengatakan bahwa Mick Schumacher mewarisi karakter sang ayah, Michael Schumacher.
Pada awalnya Binotto tidak serta merta melihat adanya kesamaan antara Mick dan Michael ketika pertama kali Mick menginjakkan kakinya di Maranello, kota markas Ferrari di Italia Utara, sekitar 18 km dari Modena. Binotto baru merasakan adanya kemiripan antara Michael dan Mick ketika dirinya mulai memperhatikan cara Mick bekerja bersama tim teknik Ferrari.
Pada tanggal 2 April lalu, Mick Schumacher memulai debutnya di Ferrari. Mick mengendarai Scuderia Ferrari SF90 selama hari pertama tes di Bahraian International Circuit.
Saat sesi pengetesan tersebut Mick Schumacher berhasil mencatatkan waktu terbaiknya 1:32.552 dalam 30 lap. Sesi berikutnya Mick mencatatkan waktu yang lebih baik 1:29.976 dalam 26 putaran.
Hari berikutnya Mick Schumacher kembali melakukan tes debut. Namun berbeda dengan hari sebelumnya, di hari kedua ini Mick megendarai Alfa Romeo.
Mattia Binoto mengakui bahwa ketenaran yang dimiliki Michael Schumacher berdampak pada sang anak. Kedatangan Mick Schumacher pertama kalinya di Maranello disambut dengan beragam perhatian dari banyak pihak.
“Pertama kalinya Saya melihatnya (Mick Schumacher) setelah sekian lama adalah di Maranello. Jika Anda memperhatikannya, Saya rasa dia tidak terlalu mirip dengan Michael Schumacher,” terang Binotto. “Akan tetapi caranya bersikap, caranya beradaptasi, latihan dan ketertarikannya akan mobil dan caranya berdiskusi dengan para teknisi sangat mirip dengan ayahnya.”
“Bahkan saat berada di Maranello pun, ketika Anda mencarinya, dia selalu terlihat berada di workshop sedang melihat – lihat mobil, berbicara dengan para mekanik, dan Saya rasa hal itu yang membuatnya sangat mirip dengan ayahnya.” Kata Binotto.
Namun Mattia Binotto menganggap cukup tidak adil jika secara langsung menganalisa hasil tes debut pertama Mick Schumacher di Bahrain International Circuit lalu. Saat itu memang sedang hujan dan Mick Schumacher sedang dalam proses belajar prosedur – prosedur teknis untuk pertama kalinya.
“Untuk menilai penampilannya, Saya rasa cukup sulit. Pertama karena saat itu kondisi cuaca cukup buruk dan juga tujuan yang sebenarnya adalah bukan untuk menilai penampilannya.” tambah Binotto.
“Saat itu adalah hari pertamanya di mobil F1. Sangat pentingnya untuknya berada dalam fase pembelajaran, hari demi hari, yang juga menghadapi tantangan baru di musim balap F2 nya.”
Lepas dari semua itu, Binotto mengakui terkesan dengan penampilan Mick Schumacher dan bagaimana dirinya mengatasi tugasnya untuk menambah kecepatan tanpa mencoba terlalu impresif. Mick juga sangat fokus dan berkonsentrasi untuk melakukan hal dengan benar dan terus belajar.
Mick Schumacher akan kembali ke balapan F2 minggu depan di Baku, setelah melakukan tes debutnya di Bahrain dimana dirinya menyelesaikan putaran balapan di tempat kedelapan.