Turnamen Grand Slam Wimbledon saat ini tengah digelar di All England Lawn Tennis and Croquet Club, Wimbledon, London, Inggris. Wimbledon telah berlangsung sejak tanggal 24 Juni lalu. Namun pertandingan utamanya sendiri mulai digelar pada Senin, 1 Juli 2019 dan rencananya akan berakhir pada Minggu, 14 Juli 2019.
Tahun ini menjadi yang ke 133 kali turnamen ini digelar. Novak Djokovic dan Angelique Kerber menjadi juara bertahan.
Peringkat tiga dunia saat ini, Roger Federer kembali turut berpartisipasi dalam turnamen Wimbledon kali ini. Setelah pada tahun lalu Federer harus puas dengan berhasil mencapai babak perempat final. Saat itu Federer takluk dari petenis asal Afrika Selatan, Kevin Anderson lewat pertandingan yang sengit.
Wimbledon tahun ini menjadi penampilan ke 21 bagi Federer. Sabtu (06/07/2019) lalu Federer berhasil menang dari petenis Perancis, Lucas Pouille. Keesokan harinya, di babak enam belas besar, Federer akan berhadapan dengan petenis Italia, Matteo Berrettini. Keberhasilan Federer mencapai minggu kedua Wimbledon menjadi kali ke 17 untuknya di musim ini.
Melihat keberhasilan Federer sejauh ini di turnamen Wimbledon, cukup mudah untuk melupakan jika Federer pernah terpuruk di tiga babak pertama Wimbledon dari empat Wimbledon pertamanya. Akankah Federer memang telah termotivasi sejak dulu atau Ia berharap dapat kembali membawa pulang gelar juara turnamen Grand Slam untuk ke 9 kalinya ?
“Saya pikir rasa lapar akan gelar itu dibutuhkan saat Anda berada di level top. Hal ini sangat menakjubkan. Akan sangat mudah untuk terus termotivasi. Namun berada di posisi top juga memotivasi karena Anda memenangkan turnamen – turnamen. Ini dua hal yang berbeda. Anda butuh keduanya.”
“Tapi menurut Saya, untuk tetap berada di level atas, butuh dedikasi, pengorbanan, dan banyak hal. Selama ini Saya telah melakukan yang terbaik dan Saya bangga akan hal itu.” Ujar Federer.
Sepanjang minggu pelaksanaan Wimbledon, Federer memang tampil sangat baik. Federer hanya kalah di set pertama saat bertemu Llooyd Harris, pemain asal Afrika Selatan. Selebihnya di sisa set berikutnya berhasil dibabat habis olehnya. Federer bahkan mampu bertahan hingga kini sementara 10 unggulan lainnya telah tersingkir.
“Saat – saat seperti ini rasa panik tentu saja ada. Saya tidak tahu apakah rasa panik itu berkaitan dengan apa yang sedang terjadi saat ini, dan apakah usia yang semakin matang berperan untuk meredam kepanikan tersebut, saya tidak tahu pasti. Saya pikir ini mungkin momen dalam setiap turnamen.”
“Di saat yang sama, kita tahu betapa sulitnya mengalahkan Novak Djokovic dan Rafael Nadal. Saya pun juga begitu. Saya punya rekor yang baik di turnamen ini. Kami juga beruntung karena undian yang lebih baik karena kami adalah unggulan dan terhindar dari para unggulan sejak awal. Perjalanan kami ke babak keempat memang tidak terlalu sulit tidak seperti para pemain muda lainnya.”
Roger Federer menjadi pemain pertama yang memenangkan 350 pertandingan Grand Slam sabtu lalu. Jika Ia kembali berhasil memenangkan pertandingan melawan Matteo Berretini di babak keempat turnamen, langkahnya untuk mengangkat trofi Wimbledon kesembilannya semakin dekat.