Setelah tiga balapan gagal finish, Valentino Rossi akhirnya memutus rantai kegagalannya dengan finish di posisi kedelapan hari Minggu (07/07/2019) lalu. Sirkuit Sachsenring menjadi awal yang baik untuk Rossi setelah tiga sirkuit sebelumnya bagai mimpi buruk baginya.
Sayangnya, keberhasilannya melaju di lintasan Sachsenring diiringi kenyataan kurang mengenakkan bagi Rossi. Setelah di Sirkuit Assen Belanda lalu, Rossi begitu bersemangat dengan kemampuan M1 yang terasa cepat walaupun akhirnya gagal finish, perlahan semangat tersebut seakan menguap entah kemana.
Tidak seperti Marc Marquez yang tidak sabar menyambut istrahat musim panasnya, The Doctor malah dipusingkan dengan perbedaan waktu 20 detik antara balapannya musim ini dan musim lalu di Sachsenring. Musim lalu Rossi mampu mengakhiri balapan dengan finish di posisi kedua (+2.196 detik) sementara musim ini harus puas di posisi kedelapan (+19.110 detik).
Tidak dapat dipungkiri jika pilihan ban dan kondisi lintasan akan berpengaruh, namun sebagai perbandingannya, Marc Marquez hanya lebih lambat 3 detik dan Maverick Vinales hanya lebih lambat 5 detik dibanding musim lalu.
“Hari ini (Minggu) Saya berhasil menyelesaikan balapan, namun balapan kemarin cukup sulit karena Saya tidak terlalu kuat. Bagi kami (Yamaha) minggu ini sangat penting karena sebelum terjadinya kesalahan, Saya merasa sangat nyaman dan melaju cepat dengan motor Saya saat di Assen.” Ujar Rossi seperti dikutip dari crash.net.
“Kami ingin memastikan apakah Kami telah menemukan cara yang tepat di Sachsenring. Sayangnya, selama latihan terkadang Saya melangkah dengan baik namun tidak cukup cepat.”
“Kami terus menderita dan mencoba mengerti apa yang sedang terjadi sebenarnya. Karena tahun lalu, lima balapan terakhir adalah masa – masa terbaikku. Saya selalu kompetitif dan meraih podium saat itu.”
“Tahun ini, khususnya pada empat balapan terakhir, kami benar – benar menderita. Kami perlu menganalisa data dan memahaminya, karena Saya merasa tidak nyaman dengan motor saya sendiri dan lebih lambat dibandingkan tahun lalu.”
“Hari ini (Minggu), Saya lebih lambat 20 detik dibandingkan balapan tahun lalu. Sangat sulit untuk dimengerti; kami harus menemukan solusinya. Kami harus menemukan motor kami kembali.”
Keberhasilan rekan setimnya, Maverick Vinales meraih podium sementara Rossi hanya di posisi kedelapan membuat banyak pihak mengaitkannya dengan usianya yang tak muda lagi.
Namun hal tersebut ditepis Rossi dengan menyatakan bahwa selama dirinya masih memiliki motivasi dan komitmen yang tinggi tidak masuk akal penampilannya saat membalap sebagai satu – satunya hal yang menyebabkannya kehilangan begitu banyak waktu.
“Jika hari ini (Minggu) Saya secepat tahun lalu, tapi hanya berhasil meraih posisi kedelapan karena lawan – lawanku berhasil mendahuluiku dan lebih cepat 20 detik dibanding tahun lalu, Anda mengatakan ‘mungkin ini akhirnya, memang sulit’”.
“Tapi Saya lebih lambat 20 detik dari catatan waktuku sendiri tahun lalu. Bukan lima tahun lalu. Dan saya merasa dalam kondisi baik, fokus, dan termotivasi. Namun Saya tidak merasakan koneksi dengan motor Saya sendiri.”
Mungkin alasan yang paling masuk akal mengapa Vinales dan Quartararo mampu tampil lebih baik dibandingkan Rossi dan Morbidelli belakangan ini karena perbedaan pengaturan pada motor M1 yang terbaru. Rossi dan Morbidelli perlu memikirkan pengaturan yang berbeda pada motornya untuk menyamai Vinales dan Quartararo.