Penggemar tenis dunia saat ini tengah dimanja dengan digelarnya salah satu turnamen Grand Slam, Wimbledon. Turnamen yang digelar di All England Lawn Tennis and Croquet Club, Wimbledon, London, Inggris ini diikuti oleh para pemain top dunia yang tentunya akan menampilkan aksi spektakuler melalui permainan mereka di lapangan.
Kehadiran pemain – pemain top dunia seperti Rafael Nadal, Andy Murray, dan Serena Williams bukan satu – satunya daya tarik Wimbledon tahun ini. Pada permulaan turnamen, para penonton telah disuguhkan kejutan yang menggemparkan.
Bagaimana tidak menggemparkan, seorang gadis SMA yang masih berusia 15 tahun, berhasil mengalahkan seorang Venus Williams di babak pertama turnamen. Gadis muda itu bernama Cori Gauff. Cori bahkan hanya perlu dua set permainan untuk memupuskan perjuangan Venus Williams yang telah lima kali merengkuh juara Grand Slam bahkan sebelum Cori Gauff lahir.
Cori sendiri bahkan tidak mampu mempercayai kenyataan dirinya berhasil mengalahkan seorang Venus Williams. Dalam wawancaranya Cori menjelaskan bahwa dirinya masih tidak percaya dengan apa yang diraihnya pada babak pertama turnamen.
Bermain di turnamen sebesar dan seprestisius Wimbledon, Cori mengutarakan kebahagiannya. Ia bahagia karena memiliki kesempatan turut berpartisipasi dalam turnamen sebesar itu. Dirinya bahkan tidak menyangka dapat melangkah hingga sejauh ini.
Saat mengakhiri pertandingannya melawan Venus Williams, Cori menghampiri sang senior dan mengucapkan terima kasih. Ia mengatakan bahwa Venus Williams adalah inspirasinya selama ini dan jika bukan karena dirinya maka Ia tak akan ada di sana saat ini.
Cori Gauff beruntung mampu lolos undian untuk turut serta berpartisipasi di turnamen Grand Slam Wimbledon. Di awal Cori harus melalui babak kualifikasi terlebih dahulu. Di babak kualifikasi pun sebenarnya Cori telah membuat kejutan ketika berhasil mengalahkan Aliona Bolsova, yang secara peringkat cukup jauh darinya dan pernah mencapai babak keempat French Open 2019 lalu.
Keberhasilannya menembus babak utama Wimbledon menjadikannya salah satu petenis putri termuda yang sukses melaju ke Wimbledon di era Open. Sebelumnya ada Jennifer Capriati yang pernah merasakan kesuksesan serupa di usianya yang masih 15 tahun pada tahun 1991 silam.
Sukses memulangkan salah satu langganan juara Grand Slam, Venus Williams, semangat muda Cori kembali memakan korban setelah pada babak kedua, petenis asal Slowakia, Magdalena Rybarikova yang merupakan semifinalis Wimbledon 2017 juga dikalahkannya. Rybarikova juga harus takluk dua set langsung dengan skor 3 – 6, 3 – 6.
Petenis asal Slovenis, Polona Hercog menjadi korban Cori Gauff berikutnya. Pertandingan yang Cori dan Polona sajikan bisa dikatakan sebuah pertarungan sengit yang habis – habisan. Di set pertama penonton hampir saja mempercayai jika Hercog akan menjadi akhir dari perjuangan Cori setelah Hercog berhasil merebut set pertama.
Namun set kedua Cori membuktikan dirinya belum habis. Setelah tertinggal di awal, Cori berhasil membalik keadaan dengan memaksakan tie-break. Cori dengan smash kerasnya berhasil memaksakan set ketiga setelah memenangkan set kedua.
Di set ketiga, Cori unggul jauh. Hercog memang berhasil untuk mengikis jarak skor keduanya. Sayangnya semangat Cori masih terlalu membara dan berhasil memupus harapan Hercog untuk melaju ke babak berikutnya. Kemenangan Cori atas Hercog disambut sorakan dari para penonton yang ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Cori di lapangan.
Senin esok, Cori akan kembali dihadapkan pada lawan tangguh. Simona Halep yang merupakan juara French Open tahun lalu dan unggulan ketujuh turnamen kali ini akan menjadi lawan berat Cori berikutnya. Sanggupkah Cori kembali mengulang kesuksesannya ? Menarik untuk dinantikan.