Categories: Atletik

4 Teknik Dasar Lempar Cakram dan Peraturannya

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik seperti lempar lembing dan tolak peluru. Terdapat 4 teknik dasar lempar cakram yang masing-masing yaitu teknik memegang cakram, teknik awalan, teknik melempar cakram, dan teknik akhiran. Masing-masing memiliki teknik dan aturan yang berbeda-beda.

Sejarah lempar cakram sendiri sudah dikenal sejak lama yang erat kaitannya dengan sejarah atletik itu sendiri. Namun, pada perkembangan awalnya, cakram memang lebih dikenal lebih dahulu oleh bangsa Barat. Di Indonesia sendiri, lempar cakram dibawa dan diperkenalkan melalui orang-orang Belanda meskipun pada waktu itu masih belum dikenal luas. Baru pada jaman Jepang dan setelah Indonesia merdeka, olahraga cabang atletik termasuk lempar cakram mulai dikenal luas.

Itu tadi mengenai sejarah singkat lempar cakram, bagaimana mulanya bisa masuk ke Indonesia dan dikenal luas. Sekarang kembali ke pembahasan awal topik, yaitu mengenai teknik dasar. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, terdapat beberapa teknik lempar cakram yang sangat  mendasar. Namun pertama-tama, terlebih dulu akan dibahas mengenai pengertian lempar cakram itu sendiri lalu teknik-teknik dasarnya. Berikut adalah penjelasannya.

Pengertian Lempar Cakram

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik dengan nomor lempar. Di nomor lempar lain terdapat lempar lembing, tolak peluru, dan martil. Lempar mengacu pada cara atau teknik olahraga itu dilakukan. Sedangkan cakram adalah alat atau benda yang dilempar. Cakram biasanya terbuat dari kayu yang berbentuk seperti piring dengan bingkai dari sabuk besi. Jadi, kesimpulannya yaitu lempar cakram adalah olahraga atletik dengan teknik melempar menggunakan benda berbentuk piring terbuat dari kayu.

Berat cakram untuk putra dan putri dibedakan. Untuk peserta putri, cakram memiliki berat 1kg dengan garis tengah 180-182mm. Sementara itu untuk peserta putra, cakram memiliki berat 2kg dengan garis tengah 219-221mm.

Teknik Dasar Lempar Cakram

Terdapat 4 teknik dasar lempar cakram. Teknik-teknik dasar ini penting diketahui, khususnya bagi para pemula yang ingin menjadi atlet lempar cakram profesional di kemudian hari. Berikut adalah penjelasan masing-masing teknik.

1. Teknik Memegang Cakram

Teknik yang dibenarkan ketika memegang cakram yaitu cakram diletakkan pada telapak tangan sebelah kiri dan telapak tangan kanan ditelakkan pada bagian tengah cakram. Empat jari sedikit dibuka atau dlebarkan menutupi bagian cakram. Ibu jari dibiarkan bebas.

2. Teknik Awalan

Pada tahap awalan ini disebut juga dengan tahap persiapan. Teknik awalan ini menentukan lemparan yang dihasilkan. Jadi, jika posisi atlet benar, maka akan menghasilkan lemparan yang baik. Posisi Berikut ini adalah poin-poin yang atlet seharusnya lakukan. Cara memegang cakram yang benar pada tahap awalan yaitu dengan meletakkan cakram pada tangan kiri menghadap ke arah atas. Sementara itu, tangan kanan diletakkan di bagian atas dengan posisi seperti menutupi dari atas. Tahap awalan melempar cakram dilakukan dengan gerakan berputar. Terdapat 3 macam putaran, yaitu 1 1/4 putaran, 1 1/2 putaran, dan 1 3/4 putaran. Tahap awalan ini adalah untuk awalan menyamping.

3. Teknik Melempar

Teknik yang ketiga yaitu teknik atau gaya lempar cakram. Tahap ini berkaitan dengan gaya melempar cakram yang digunakan ketika melakuakan lemparan. Pada tahap ini, pertama-tama posisi kaki dibuka selebar bahu. Kedua tangan tangan yang memegang cakram diluruskan kemudian ayunkan dengan memutar atau memilin tubuh ke arah kanan. Lakukan gerakan mengayun cakram beberapa kali hingga benar lalu lakukan lemparan. Pada ayunan terakhir, lepaskan cakram ke udara membentuk sudut lemparan 45 derajat.

4. Teknik Akhiran

Tahap yang terakhir atau yang keempat berhubungan dengan sikap dan gaya yang dilakukan setelah melakukan lemparan. Posisi yang benar yaitu tubuh mengikuti gerakan memutar untuk menjaga keseimbangan agar tubuh tidak ikut terlempar. Jangan berusaha melawan putaran karena dapat menyebabkan terjatuh atau hilang keseimbangan.

Aturan Mengenai Lapangan Lempar Cakram

Terdapat peraturan lempar cakram mengenai ukuran lapangan yang sudah ditentukan dan disepakati. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

  • Dalam perlombaan resmi, diameter lapangan tempat melakukan lemparan adalah 2,50m, Terbuat dari baja atau metal
  • Permukaan lantai tempat melakukan lemparan harus datar dan tidak licin. Disarankan terbuat dari semen atau aspal.
  • Untuk menjamin keselamatan petugas, atlet, dan penonton, lapangan harus dikelilingi oleh pagar kawat atau sangkar.
  • Diameter lapangan yaitu 7m dengan garis mulut sepanjang 3,3m. Area lapangan harus dibatasi garis dengan sudut 40 derajat di pusat lingkaran

Hal-Hal yang Harus Dihindari

Dalam permainan lempar cakram, terdapat aturan mengenai hal-hal yang harus dihindari. Berikut adalah penjelasannya.

  1. Tubuh berputar di tempat
  2. Pada awal putaran jatuh ke belakang
  3. Badan membungkuk ke arah depan
  4. Terlalu dini dalam melakukan lemparan
  5. Berat badan bertumpu pada kaki depan dan menyebabkan terjatuh
  6. Posisi kaki ditempatkan kurang sempurna dan tegang
  7. Melompat tinggi ke udara

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan/Diutamakan

Jika sebelumnya sudah dibahas mengenai hal-hal yang harus dihindari, sekarang saatnya membahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan atau diutamakan dalam olahraga lempar cakram. 

  1. Mendorong cakram melewati dari lingkaran
  2. Dapat mencapai jarak yang cukup ketika melayang melintasi lingkaran
  3. Melakukan putaran dengan sempurna. Putaran besar dilakukan oleh badan bagain atas dan bagian bawah.
  4. Mendarat pada titik pusat lingkaran dengan menggunakan kaki kanan sementara kaki kiri berada sedikit ke kiri dari garis lemparan.

Juri dalam Pertandingan Lempar Cakram

Dalam pertandingan lempar cakram, pertandingan dipimpin oleh juri yang memiliki kriteria jujur, adil dan tegas. Tidak hanya itu, juri dan wasit juga harus memiliki kejelian yang tinggi dan juga bertanggung jawab. Juri di dalam pertandingan lempar cakram berjumlah sebanyak 5 orang. Masing-masing juri dinamai juri 1, juri 2, juri 3, juri 4, dan juri 5. Perlu diketahui bahwa masing-masing juri ini memiliki tugas dan wewenangnya sendiri. Berikut penjelasan tugas dan wewenang masing-masing juri

  • Juri 1. Juri 1 memiliki tugas untuk memanggil peserta dan juga mengawasi kesalahan pergerakan kaki pada sisi lingkaran ketika tubuh peserta berputar
  • Juri 2. Juri 2 bertugas untuk mengawasi kesalahan pergerakan kaki pada sisi lingakaran, mislanya ketika cakram sedang dilepaskan dari tangan peserta. Juri 2 biasanya disediakan pengeras suara atau megaphone untuk menyuruh peserta untuk bersiap. Selain itu, juri 2 juga memegang bendera untuk menentukan sah tidak sahnya lemparan yang dilakukan oleh peserta.
  • Juri 3. Juri 3  memiliki tugas untuk meletakkan alat pengukur atau ujung pita meteran sesaat setelah bendera penanda jatuhnya cakram ditempatkan.
  • Juri 4 dan 5.  Baik juri 4 maupun 5 sama-sama memiliki tugas untuk mengamati tempat jatuhnya cakram pertama yang terdekat. Posisi juri atau wasit bisa berubah menyesuaikan dari kondisi peserta (kidal atau normal).
Share
Published by
Rita Nora

Recent Posts

3 Teknik Start Jongkok Lari Jarak Pendek

Banyak pelari, baik pelari biasa maupun pelari profesional, yang spesifik terkait panjang lintasan yang lebih…

2 years ago

Peraturan Lari Jarak Jauh

Lari merupakan suatu olahraga yang ringan, murah dan paling mudah dilakukan. Hampir semua orang bisa…

2 years ago

Teknik Melakukan Lari Cepat Menempuh Jarak 100 m

Pernahkah Anda mendengar nama Usain Bolt? Ya, Usain Bolt ialah pemegang rekor pelari tercepat perlombaan…

2 years ago

Kelebihan Taekwondo Dibanding Karate

Taekwondo dan karate merupakan seni bela diri yang dapat digunakan untuk membela diri ketika menghadapi…

2 years ago

Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan pada tubuh untuk menyesuaikan tau dapat beradaptasi pada fisik agar sehat…

2 years ago

3 Cara Menghitung Handicap Golf yang Benar

Pada sebuah olahraga golf, ada berbagai istilah asing yang perlu Anda pahami. Salah satu contoh…

2 years ago