Andy Murray bersiap untuk berpartisipasi dalam turnamen Queen’s Club Championships yang digelar sejak 15 Juni hingga 23 Juni mendatang. Murray baru saja pulih setelah menjalani operasi pinggul beberapa bulan lalu.
Seperti dilansir dari wawancaranya dengan BBC Sport, Murray bercerita tentang pengalamannya bertemu dokter yang akan mengoperasinya dan yakin bahwa Ia telah menemukan dokter yang tepat untuknya.
Masih membekas di ingatan Murray sekitar lima bulan yang Ia merasakan kegundahan yang begitu besar merasa bahwa dirinya akan segera pensiun dari olahraga yang telah membesarkan namanya. Saat itu Murray tengah berada di konferensi pers yang digelar untuk turnamen Australian Open.
Selama dua tahun belakangan Murray memang kerap terganggu dan merasa sakit pada pinggulnya. Rasa sakit yang dialaminya bahkan begitu mengganggu hingga dirinya seringkali merasa tidak nyaman hanya untuk melakukan aktivitas sehari – hari.
Pada akhirnya Murray memutuskan untuk menjalani operasi pinggul karena tidak hanya mengganggu aktivitasnya sebagai seorang petenis, rasa sakit akibat cedera pinggulnya juga menyebabkannya tidak mampu berjalan dengan normal.
Murray merasa saat terpenting untuknya adalah ketika Ia menemui Sarah Muirhead-Allwood, dokter bedah di London Hip Unit yang mengoperasinya pada Januari lalu.
Murray tahu bahwa dokter yang akan mengoperasinya bukan dokter sembarangan. Sang dokter berpengalaman membedah orang – orang ternama lainnya di luar atlet. Namun Murray tidak tahu dengan pengalaman sang dokter membedah orang – orang yang berprofesi sebagai atlet.
Sekembalinya dari Australian Open, Murray langsung memutuskan menemui dokter bedah tersebut. Selama berdiskusi dengannya Murray tampak ragu akan pengalamannya.
Namun dari pembicaraan yang mereka lakukan, Murray menyimpulkan bahwa sang dokter selalu berusaha jujur padanya. Hal tersebut membuat Murray menghargai kejujuran sang dokter. Sikap apa adanya sang dokter pun yang membuat Murray memutuskan untuk menjalani operasi di bawah pisau bedah dokter tersebut.
Sejak awal Murray menjalani operasi cedera pinggulnya dengan harapan untuk membuat hidupnya lebih baik lagi seperti sebelum cedera. Keputusan Murray untuk melakukan operasi tidak salah. Bahkan harapannya terwujud.
Murray mengatakan bahwa dirinya tidak percaya dengan takdir. Namun pada pertemuan pertamanya dengan Dokter Sarah, Murray mengalami beberapa hal aneh yang membuatnya akhirnya semakin yakin bahwa memilih Dokter Sarah sebagai dokter yang akan mengoperasinya adalah keputusan yang tepat.
Murray mengenang saat sebelum dirinya menjalani operasi. Rasa sakit menahun yang dirasakannya benar – benar mempengaruhi kesehatan mentalnya. Di waktu yang sama Murray akhirnya terbiasa dengan rasa sakit tersebut dan menganggap rasa sakit tersebut bagian dari hari – harinya.
Hari – hari yang dilaluinya cukup sulit ditengah rasa sakit yang dideritanya. Kegiatan yang sederhana bahkan kadang kala dirasakannya tidak nyaman akibat rasa sakit tersebut. Namun sejak operasi tersebut Murray seperti mendapatkan kehidupannya kembali.