Maurizio Sarri, Pelatih Chelsea yang posisinya diisukan tengah di ujung tanduk, membuktikan kualitasnya pada laga final Carabao Cup mengahadapi Manchaster City. Terbukti, hingga peluit panjang extra time, skor masih kaca mata. Padahal, masih hangat diingatan publik, pertemuan sebelumnya, Chelsea dibobol 6 gol tanpa balas oleh anak asuh Pep Guardiola.
Sayang, taktik apik yang Sarri terapkan rusak oleh aksi memalukan kipernya sendiri, Kepa Arrizabalaga. Di detik akhir babak perpanjangan waktu, Kepa seharusnya keluar dan digantikan oleh kier Chelsea yang dikenal sebagai spesialis adu penalti, Willy Caballero.
Kepa menolak untuk diganti. Ia mengacungkan telunjuk penolakan dan sesekali mengacungkan jempolnya ke arah bench. Penjaga gawang dengan rekor nilai pembelian termahal ini menolak meninggalkan lapangan dan membiarkan Caballero berdiri di smping wasit yang memegang papan penggantian pemain.
Aksi tak terpuji Kepa ini membuat bangku cadangan Chelsea memanas. Sarri naik pitam. Ia membentak-bentak bahkan tampak seperti hendak meninggalkan lapangan. Lalu, saat peluit akhir dibunyikan, jelang adu penalti, Rudiger terlihat menahan Sarri untuk tidak meluapkan kemarahannya pada Kepa.
Ironisnya, performa Kepa dalam adu penalti itu dinilai sangat buruk. Kendari mampu mengahalau tendangan Leroy Sane, dia malah tak bisa menahan dengan baik tendangan pelan Aguero yang arahnya sudah ia tebak dengan tepat. Akhirnya, setelah Jorginho dan David Luiz tak mampu mengeksekusi degan baik tendangan penaltinya, Rahem Sterling pun mengunci gelar juara bagi City.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Sarri meyebut situasi tersebut sebagai kesalahpahaman, meski ia mengaku bahwa apa yang sudah dilakukan kipernya itu tidaklah menyenangkan. Sarri juga mengatakan bahwa Kepa bakal menemuinya dan membicarakan tentang kejadian itu minggu ini.
Berita besar yang dibuat pertandingan ini pun bukan hanya kemengan City, tetapi aksi tak profesional Kepa, terlebih bagi publik Staford Bridge. Chris Sutton, mantan penyerang Chelsea, tak bisa membendung kekesalannya saat diwawancarai BBC Sport. Dengan tegas, ia mengutuk aksi memalukan Kepa.
“Kepa tak boleh bermain lagi untuk Chelsea. Pertandingan tadi harus menjadi penampilan terakhir Kepa berseragam Chelsea. Dia sangat memalukan. Saya belum pernah melihat hal yang seperti ini,” ujar Chris.
“Jika saya Sarri, saya akan meninggalkan lapangan. Dia tidak bisa dilecehkan seperti itu. Kenapa juga pemain lain tidak menyeret Kepa ke luar lapangan? Kepa lah yang seharusnya disalahkan, bukan Sarri!”
Namun, berkenaan dengan nilai dolar yang telah diinvestasikan Chelsea pada Kepa, ditambah dengan hukuman tak bisa turut serta dalam 2 jendela transfer, akan sulit bagi Chelsea untuk begitu saja melepas Kepa. Tapi, bagaimanapun juga, apa yang sudah dilakukan Kepa ini dinilai banyak pihak sebagai sesuatu yang memalukan bagi Chelsea.
Penampilan tim selama laga tersebut sendiri sangat layak untuk diapresiasi. Eden Hazard dan N’Golo Kante telah memukau semua mata. Sayang, mungkin apa yang bakal diingat dan dibicarakan publik sepak bola tentu tak akan tentang itu, melainkan tentang aksi konyol Kepa.