Gelaran German Open 2019 akan digelar pada 26 Februari sampai dengan 3 Maret 2019 dan seluruh pertandingan akan dilangsungkan di Innogy Sporthalle, Muelheim an der Ruhr, Jerman. Dalam gelaran German Open kali ini, Indonesia menurunkan banyak atlet terutama pada sektor ganda campuran dan ada 5 pasangan ganda campuran yang akan ikut berkiprah di turnamen ini.
Hasil undian yang dilakukan Bfw pada hari Senin 25 Februari 2019 dan meski Indonesia menurunkan banyak pasangan, namun peluang juara di sektor ganda campuran sangatlah sulit. Yuta Watanabe/Arisa Higashino adalah pasangan ganda campuran yang menjadi unggulan pertama di german open 2019 dan tidak adanya pasangan Owi/Butet yang selama ini sangat diandalkan Indonesia menjadikan kekuatan di sektor ini tak sekuat dulu. Tontowi yang akan berpasangan dengan Winny belum sekompak saat bersama dengan Butet dan pasangan baru ini masih sangat memerlukan jam terbang bertanding yang lebih banyak.
Kegagalan ganda campuran di tahun 2019 membuat federasi memberikan perhatian lebih dan dengan diturunkannya 5 pasangan ganda menjadi bukti keseriusan federasi untuk memajukan kembali sektor ganda campuran. Kelima atlet yang dirurunkan adalah pasangan Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami, Praveen Jordan/Melati Daeva dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuella Widjaja.
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattnachai adalah pasangan ganda campuran Thailand yang menjadi unggulan kedua di turnamen ini dan bisa menjadi salah satu penghadang kuat bagi para atlet Indonesia. Sedangkan Chan Peng Son/Goh Liu Ying menjadi unggulan ketiga dan akan menjadi lawan yang sangat berat mengingat prestasinya yang bisa meraih medali perak dalam ajang olimpiade 2016.
Catatan buruk ganda campuran Indonesia terlihat dari berbagai turnamen yang gagal dimenangkan seperti Thailand Master, Indonesia Master, Malaysia Master dan Spain Masters. Keempat turnamen yang dimainkan para atlet ganda campuran terjadi pada tahun 2019 dan salah satu prestasi terbaiknya adalah saat Owi/Butet menjadi juara 2 di Indonesia Masters 2019 yang diselenggarakan di Jakarta.
Dalam sejarah german open selama ini, Indonesia baru bisa mendapatkan 1 gelar saja pada tahun 2003 melalui pasangan ganda putra Flandy Limpele/Eng Hian dan seharusnya Indonesia dapat berbicara lebih baik lagi di ajang ini, mengingat kualitas para atlet Indonesia sangat mendunia. Federasi mengharapkan ada banyak pilihan atlet terbaik di sektor ini, agar akan ada pasangan ganda campuran hebat lagi penerus Owi/Butet.
Harapan para pecinta bulutangkis untuk kemajuan ganda campuran Indonesia tentu sangatlah besar, karena sektor ini memiliki sejarah yang baik dan Indonesia pernah memiliki pasangan ganda campuran yang menduduki rangking 1 dunia. Dengan ada beberapa pemain muda yang diikutsertakan pada german open membuat peluang Indonesia untuk miliki pemain ganda capuran hebat seperti dulu akan mudah terwujud.
Sekian artikel tentang Sektor Ganda Campuran Indonesia Kirim Lima Pasangan ke German Open 2019 dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya.