Bulu tangkis memang merupakan olahraga yang terbilang cukup mudah dan ringan sehingga banyak masyarakat Indonesia yang menyukai olahraga yang satu ini. Tak hanya sebagai olahraga yang banyak digemari, Indonesia juga terkenal dengan atlet bulu tangkis yang sangat berprestasi.
Namun di balik banyaknya deretan prestasi para atlet bulu tangkis Indonesia, ada sosok yang sangat berperan penting dalam menggapai kesuksesan tersebut. Sosok itu adalah pemijat atlet bulu tangkis. Bukan sembarang pemijat, pemijat khusus atlet haruslah mengikuti pelatihan khusus hingga mendapatkan izin untuk bisa memijat para atlet bulu tangkis.
Di Indonesia, salah satu staf pemijat yang telah lama membantu para atlet adalah Sugiat. Staf pemijat dengan nama lengkap Sugiat Moeljono Sudarmo ini telah menjadi staf pemijat sejak tahun 1980-an. Ia telah membantu banyak atlet bulu tangkis Indonesia dalam persiapan hingga pengobatan selama pertandingan.
Sebelum menjadi staf pemijat, Sugiat terlebih dahulu menjalani pendidikan khusus sport massage dari Kementerian Pemuda dan Olahraga di tahun 1987. Setelah mendapatkan sertifikat khusus tersebut, Sugianto kini telah berhasil menjadi staf pemijat terbaik yang dimiliki oleh Indonesia selama 18 tahun di pelatnas PBSI.
Menjadi staf pemijat bagi para atlet bulu tangkis bukan hal yang mudah. Ada banyak suka suka yang ia lewati selama belasan tahun membantu para atlet dalam berbagai pertandingan di 30 negara, mulai dari ASEAN Games, BWF Tour, hinggal Olimpiade.
Menurut Sugianto, terdapat tiga hal utama yang perlu diperhatikan dalam sport massage yang akan membedakannya dari pijat lainnya. Pertama, pijatan sebelum pertandingan yang bertujuan untuk membuat otot menjadi lebih lentur sehingga tidak mudah cedera.
Kedua, pemijatan yang dilakukan setelah pertandingan. Pemijatan ini bertujuan untuk merelaksasi otot yang tegang setelah pertandingan. Atlet akan menjadi lebih mudah beristirahat jika mendapatkan pemijatan ini.
Yang terakhir adalah pemijatan ketika mendapat cedera. Atlet bulu tangkis sangat mudah menderita cedera, terutama pada bagian tangan dan kaki. Dengan adanya staf pemijat, maka cedera yang biasa dialami bisa diatasi oleh staf pemijat tanpa harus mendapatkan bantuan medis.
Namun meskipun dalam setiap pertandingan didampingi oleh staf pemijat, para atlet tetap harus rutin melakukan pemanasan sebelum bertanding dan melakukan pijat secara rutin agar tubuh tetap lentur dan tidak mudah mengalami cedera atau pegal-pegal.