Pelatih Chelsea, Maurizzio Sarri, mengaku bahwa menjadi pelatih klub London biru itu lebih sulit dari pada yang dipikirkannya. Kendati demikian, Sarri menegaskan bahwa baginya tak ada rencana B. Ia harus berusaha bangkit dan membawa klub ke track yang semestinya.
Sebagaimana diketahui, Eden Hazard dan kawan-kawan baru saja babak belur dihajar klub yang di atas kertas jauh di bawah Chelsea, Bornemouth. Tak tanggung-tanggung, Chelsea harus menyerah 4 gol tanpa balas.
Kekalahan Chelsea dari Bornemouth tersebut semakin terasa pahit bagi publik Stamford Bridge karena hal tersebut menunjukkan bahwa trend negatif tim ini belum usai. Dari empat laga terakhir, Chelsea hanya mampu menang sekali dan tiga sisanya berakhir dengan kekalahan.
“Ya, saya tahu, melatih Chelsea ini lebih sulit dari apa yang saya pikir sebelumnya,” kata Sarri seusai laga melawan Bornemouth.
“Tapi kami pasti bisa melakukannya. Kami bisa berkembang, mengubah mental kami dan kembali bermain dengan level permainan kami,” imbuhnya seperti dikutip dari skysport.
Sejak kedatangnnya, Sarri selalu memainkan formasi 4-3-3 dengan Jorginho, pemain yang diboyongnya dari Napoli, berperan secara reguler sebagai holdig midfielder. Padahal, sebelumnya sosok N’Golo Kante lah yang dinilai sukses mengambil peran di posisi itu.
Hal tersebut lambat laun menuai kritik dari banyak pihak. Pasalnya, terbukti bahwa strategi pelatih asal Italia itu tak berjalan dengan baik, bahkan dinilai cenderung membuat lini depan Chelsea tumpul. Tak bisa dinyana, Sarri pun banyak dituntut untuk mengubah taktiknya.
Kendati demikian, ketika ditanya awak media, Sarri bersikukuh untuk tetap dengan formasi atau strateginya tersebut. “Kenapa (harus saya ubah) ? Saya ingin menjalankan rencana A ini dengan baik.”
“Saya tidak ingin mengubah sesuatu yang pada momen tertentu tak berjalan dengan begitu baik. Saya ingin melihat sepak bola saya berjalan dengan sangat baik,” katanya.
Sarri lantas mengatakan, “semua orang tahu, 10 tahun lalu Barcelona mendapatkan semua gelar karena mereka memainkan sepak bola mereka dengan sangat baik. Jadi, di sini, yang paling utama adalah memainkan sepak bola saya dengan sangat baik juga.”
Selain itu, Sarri juga menjelaskan bahwa di Inggris ada tiga tim yang levelnya di atas tim-tim lain, yakni Tottenham, Liverpool, dan Manchester City.
“Satu pelatih (Mauricio Pochettino) tiba lima tahun yang lalu, satu pelatih (Jurgen Klopp) tiba empat tahun yang lalu, dan satu pelatih lainnya (Pep Guardiola) tiba tiga tahun yang lalu,” ujar Sarri.
“Jadi jelas, kenapa sepak bola Inggris berada di tangan mereka, itu karena mereka sangat sabar. Jadi Chelsea mesti bersabar dan bekerja keras mengubah mental,” tandasnya.