Moto GP sebentar lagi akan memulai musim balapannya. Tepatnya pada 10 Maret nanti. Sirkuit Losail International Qatar akan menjadi sirkuit digelarnya partai pembuka musim.
Sebelum dibuat terkesima dengan aksi para pebalap Moto GP di lintasan Sirkuit Losail, ada baiknya kita membahas Sirkuit Losail untuk mengenalnya lebih dalam.
Sirkuit ini bernama resmi Losail International Circuit. Dinamakan sesuai dengan letak sirkuitnya di kota Lusail, sebelah utara Kota Doha, Qatar.
Pembangunannya selesai hanya dalam waktu setahun dengan mengandalkan pekerja yang jumlahnya sekitar 1.000 orang. Sirkuit ini menelan biaya pembangunan mencapai hingga 58 juta dollar Amerika Serikat. Jumlah yang sangat fantastis. Tentu saja untuk pembangunan sirkuit yang tentunya memperhitungkan banyak hal, jumlah tersebut sebanding.
Pada tahun 2004, Marlboro Grand Prix Qatar menjadi laga perdana yang mendapatkan kehormatan menjajal aspal sirkuit Losail Qatar. Laga ini dimenangkan oleh Sete Gibernau, seorang mantan pebalap Moto GP dari Spanyol.
Tahun 2006, Sirkuit Losail International Qatar bahkan dipercaya untuk menyelenggarakan ajang Grand Prix Masters, yaitu sebuah ajang balapan yang pesertanya merupakan para pebalap Formula 1 yang telah pensiun. Pada ajang tersebut, Nigel Mansell, mantan pembalap Formula 1 di tim Ferrari dan McLaren yang berasal dari Inggris, keluar sebagai pemenangnya.
Sirkuit Losail International Qatar menjadi satu – satunya sirkuit di wilayah sekitar Qatar yang telah memperoleh izin pada level tertinggi dari FIA (Izin Sirkuit Level 1) dan FIM (Izin Sirkuit Grade A).
Panjang lintasannya sendiri mencapai 5.380 m, dengan lintasan lurus yang mencapai hampir 1.068 meter. Lintasannya memiliki 16 belokan, yang terdiri dari 6 belokan kiri dan 10 belokan kanan, dengan lebar lintasan 12 meter dan searah jarum jam.
Untuk menyiasati iklim gurun di wilayah Qatar, lintasan Sirkuit Losail Qatar dilengkapi dengan rumput buatan yang bertujuan untuk mencegah badai pasir yang akan mempengaruhi lintasan.
Pada tahun 2007, Sirkuit Losail dibuat semakin canggih. Hal tersebut dilakukan dengan menambahkan sistem pencahayaan luar ruangan permanen yang diperuntukkan untuk balapan yang digelar pada malam hari. Saat itu, sistem pencahayaan luar ruangan tersebut bahkan menjadi proyek terbesar untuk pencahayaan lapangan olahraga pada masanya. Commercial Grand Prix of Qatar tahun 2008 menjadi laga perdana yang dilaksanakan pada malam hari di sirkuit ini berkat adanya sistem pencahayaan tersebut.
Hingga tahun 2018 kemarin, total 14 musim telah dilalui di Sirkuit Losail International Qatar. Sete Gibernau menjadi pebalap pertama yang meraih kemenangannya di Sirkuit ini pada tahun 2004 dari kelas Moto GP, bersama dengan Sebastian Porto, pebalap asal Argentina di kelas Moto 2 (250 cc), dan Jorge Lorenzo yang saat itu memenangkan balapan di kelas Moto 3 (125 cc).
Itulah sekilas mengenai Sirkuit Losail International Qatar. Mari bersiap untuk menyaksikan para pebalap bertarung di lintasan Sirkuit Losail.