Author

Surono Setiawan

Featured Liga Inggris

Tiga Target Transfer Utama Man United Dan Target Potensial Lain

by Surono Setiawan 28 March 2019

written by Surono Setiawan

Ole Gunnar Solskjaer akan menjadi pelatih Man United

Ole Gunnar Solskjaer akan resmi menjadi pelatih Manchester United mulai musim depan dan berencana akan memboyong beberapa pemain untuk memperkuat kerangka tim idamannya.

Pelatih berdarah Norwegia sudah pernah mengatakan akan mendatangkan 4 pemain baru musim panas nanti, tetapi diurungkan dan hanya memberikan tiga nama kepada Dewan Direksi Setan Merah.

Penasaran dengan nama yang diusung sang pelatih, check it out

Jadon Sancho

Pemuda Inggris 18 tahun berseragam Borussia Dortmund menjadi yang terdepan dalam target buruan The Red Devils. Musim pertama yang mengesankan bersama Dortmund setelah meninggalkan sang Tetangga Berisik membuat Solskjaer sangat menginginkannya.

Kecepatan dan akurasi umpan sang pemain diharapkan mampu menyuguhkan gaya permainan Solskjaer, yaitu sepakbola dengan permainan cepat kombinasi.

Bruno Fernandes

Pemain Sporting Lisbon berusia 24 tahun sudah lama menjadi target buruan Manchester United. Gelandang serba bisa ini mampu bermain sama baiknya dalam menyerang maupun bertahan.

Musim ini, Fernandes sudah mengemas 13 gol dan 10 assist dalam 25 pertandingan bersama Sporting Lisbon.

Kalidou Koulibaly

Target utama The Spesial One sebelum terdepak dari kursi panas tengah musim kemarin. Punggawa timnas Senegal yang membela Napoli sekarang sudah menjadi salah satu bek tengah terbaik di Eropa.

Dengan anugrah fisik yang prima, kekuatan bertarung di udara, antisipasi dan kemampuan umpan yang akurat membuat Koulibaly dapat dimainkan bukan hanya di posisi bek tengah, tetapi juga bek sayap dan gelandang bertahan.

Target Transfer Lain

Selain 3 target utama tersebut, staff kepelatihan United juga menaruh minat pada beberapa pemain, diantaranya:

Pemain Belakang

Harry Maguire (Leicester City)
Jordi Alba (Barcelona)
Aaron Wan – Bissaka (Crystal Palace)
Toby Aldeeweireld (Tottenham Hotspurs)
Kostas Manolas (AS Roma)
Dayot Upamecano (RB Leipzig)
Raphael Varane (Real Madrid)
James Tarkowski (Burnley)
Milan Skriniar (Inte Milan)
Nacho Fernandez (Real Madrid)
Daniele Rugani (Juventus)
Matthias Ginter (Borussia Monchengladbach)
Kieran Tierney (Glasgow Celtic)
Nicolas Tagliafico (Ajax Amsterdam)
Matthijs de Ligt (Ajax Amsterdam)

Pemain Tengah

Ivan Perisic (Inter Milan)
Philippe Coutinho (Barcelona)
David Brooks (Bournemouth)
Toni Kroos (Real Madrid)
David Alaba (Bayern Munich)
Ruben Neven (Wolverhamton Wanderers)
Thomas Partey (Atletico Madrid)
Miralem Pjanic (Juventus)
Jack Grealish (Aston Villa)
James Rodriguez (Bayern Munich)
Adrien Rabiot (Paris Saint Germain)
Giovani Lo Celso (Real Betis)
Nicolo Barella (Cagliari)
Naby Keita (Liverpool)
Nabil Fekir (Lyon)

Penyerang

Ryan Sessegnon (Fulham)
Callum Hudson – Odoi (Chelsea)
Gareth Bale (Real Madrid)
Douglas Costa (Juventus)
Antoine Griezman (Atletico Madrid)
Joao Felix (Benfica)
Nicolas Pepe (Lyon)
Steven Bergwijn (PSV Eindhoven)
Paulo Dybala (Juventus)
Lorenzo Insigne (Napoli)
Mauro Icardi (Inter Milan)
Maxi Gomez (Celta Vigo)
Cengiz Under (AS Roma)
Che Adams (Birmingham City)

28 March 2019 0 comment

Featured Liga Inggris

Paul Pogba : Gaji Besar Atau Pindah ke Real Madrid

by Surono Setiawan 27 March 2019

written by Surono Setiawan

Santernya berita ketertarikan Zinedine Zidane, Pelatih Real Madrid, untuk merekrut Paul Pogba musim panas nanti membuat banyak pihak berspekulasi bahwa masa depan sang pemain akan ditentukan sebelum musim berakhir.

Kembali menjadi pusat perhatian, Pogba berusaha memanfaatkan minat dari Real Madrid untuk memenuhi keinginannya, seperti diklaim banyak media Spanyol. Paul Pogba menjadi sumber gossip media setelah Zinedine Zidane kembali melatih Real Madrid dan menginginkan perubahan besar di tubuh El Real musim depan.

Sejatinya gelandang tengah Manchester United ini dalam performa terbaiknya setelah Ole Gunnar Solskjaer datang ke Old Trafford dan pernah mengatakan bahwa sangat senang berada di klub. Akan tetapi, hal itu berubah setelah adanya tawaran dari Zinedine Zidane yang membuat pria Perancis berdarah Guenia ini berpikir lagi perihal masa depannya.

Kontrak Baru

Manchester United baru – baru ini sudah menawarkan perpanjangan kontrak pada Pogba namun sang pemain menolaknya dan dia meminta waktu untuk memikirkan kembali masa depannya.

Kontrak punggawa timnas Perancis sebenarnya berakhir hingga 2021, namun santernya pemberitaan mengenai kepindahan sang pemain membuat manjemen Manchester United berusaha menahan kepergiannya dengan kontrak baru.

Setelah menolak kontrak yang disodorkan, Pogba menegaskan bahwa satu – satunya jalan yang mampu membuatnya bertahan adalah kontrak dengan gaji besar dan dia percaya memang pantas untuk mendapatkannya.

Mino Raiola

Paul Pogba sudah menyerahkan semua urusan pencarian klub baru pada agennya, Mino Raiola, menurut media AS. Mino Raiola akan bekerja untuk mencari opsi potensial yang terbaik buat kliennya tersebut.

Selain menjajaki ketertarikan Real Madrid, Raiola juga memunculkan opsi yang memungkinkan sang pemain kembali ke klub lamanya, Juventsu.

Dalam wawancaranya dengan media minggu ini, Pogba mengatakan

“Seperti yang selalu saya katakan, Real Madrid adalah impian semua orang. Madrid adalah salah satu klub terbesar di dunia. Bukan hanya itu, Zidane juga menjadi pelatih disana dan hal itulah yang merupakan mimpi semua orang yang menyukai sepakbola.”

Dengan masa depan yang masih belum terlihat jelas, Paul Pogba menegaskan bahwa dirinya masih di Manchester United dan mencoba untuk bermain yang terbaik buat klubnya.

“Sekarang ini, saya berseragam Manchester United. Kami tidak tahu apa yang terjadi kedepannya. Saya berada di Manchester dan saya senang.”

27 March 2019 0 comment

Featured Liga Inggris

Callum Hudson – Odoi Berharap Banyak Caps Di Timnas Inggris Setelah Debut

by Surono Setiawan 27 March 2019

written by Surono Setiawan

Timnas Inggris memulai perjalanan babak kualifikasi Piala Eropa dengan sempurna, menghajar Republik Ceko 5 gol tanpa balas di Wembley lewat trigol Raheem Sterling, penalti Harry Kane dan gol bunuh diri Tomas Kalas dari tendangan Callum Hudson – Odoi yang tak dapat dimentahkan. Nama terakhir menjadi debutan teranyar timnas Inggris dibawah asuhan Gareth Southgate.

Menjadi pemain yang dipanggil terakhir Southgate menyusul banyaknya pemain utama yang cidera, Hudson – Odoi menampilkan permainan impresif waktu pemusatan latihan sehingga sang pelatih tidak berpikir panjang saat memasukkannya ke dalam lapangan menggantikan Raheem Sterling 20 menit sebelum pertandingan berakhir.

Dengan usia 18 tahun 135 hari menjadikan Hudson – Odoi menjadi debutan termuda timans Inggris pada kompetisi Internasional mengalahkan rekor Duncan Edward yang bertahan sejak 1955. Selain itu, pertandingan melawan Republik Ceko juga menjadi sejarah untuk timnas Inggris, pertama kalinya dalam 138 tahun dalam satu pertandingan ada 2 pemain umur 18 tahun atau lebih muda.

Bergabung dengan Chelsea sejak masih di akademi tahun 2007 sampai sekarang, Hudson – Odoi menjelma menjadi talenta muda yang menjadi incaran banyak klub besar.

Sayap lincah kelahiran Wandsworth sudah mengemas 6 penampilan di Premier League musim ini di bawah asuhan Maurizio Sarri, meskipun sempat santer diberitakan akan hengkang ke Bayern Munchen. Sarri menolak isu transfer tersebut dengan mengatakan bahwa Callum Hudson – Odoi adalah masa depan Chelsea dan akan tetap berada di klub.

Setelah debut pada pertandingan melawan Republik Ceko dalam matchday pertama kualifikasi Piala Eropa, Hudson – Odoi berharap dapat bermain juga saat pertandingan kedua melawan Montenegro, Selasa, 26 Maret 2019.

Seperti dikutip dari Sky Sport setelah pertandingan melawan Republik Ceko, Callum Hudson – Odoi mengatakan

“Saya benar – benar senang sekali. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membawa saya sampai sini (debut timnas Inggris), dan mendapat kesempatan bermain hari ini juga merupakan kebanggaan tersendiri di depan padatnya suporter tuan rumah. Saya harap akan banyak lagi kesempatan mendatang.”

“Saya tidak tahu harus berbuat apa, tapi saya sangat senang dan berharap akan banyak kesempatan seperti sekarang ini di masa datang.” Lanjutnya.

Melihat prinsip Gareth Southgate yang mengadopsi filosofi Sir Alex Ferguson, besar kemungkinan talenta muda Inggris dapat kesempatan bermain lebih dan Callum Hudson – Odoi menjadi salah satu yang mendaptkan garansi tersebut.

27 March 2019 0 comment

Bola Internasional Featured

Liverpool Legends Vs Milan Glorie: Steven Gerrard Cetak Gol Kemeangan

by Surono Setiawan 25 March 2019

written by Surono Setiawan

laga amal Liverpool Legends Vs Milan Glorie

LFC Foundation melakukan gebrakan penggalangan dana dengan menghadirkan pertandingan amal antara Liverpool Legends melawan AC Milan Glories bertajuk Legends Charity Match 2019. Laga ini mengulang pertandingan panas final Liga Champions edisi 2005, dimana Liverpool menang dramatis lewat adu penalti.

Dalam pertandingan final edisi 2005 di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Milan secara mengejutkan mampu unggul 3 – 0 di babak pertama lewat sang kapten Paolo Maldini dan 2 gol Hernan Crespo. Liverpool mengamuk pada babak kedua untuk menyamakan kedudukan hingga berlanjut ke adu penalti. Steven Gerrad mengawali comeback Liverpool, disusul gol dari Vladimir Smicer dan Xabi Alonso. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Liverpool 3 – 3 (3 – 2 penalti) lewat drama adu penalti.

Liverpool Legends Vs Milan Glorie mencoba mereka ulang pertandingan final tersebut, dengan menghadirkan skuat yang sama 14 tahun silam meskipun tidak semuanya bisa hadir. Momen ini juga digunakan untuk reuni para legenda Liverpool dan AC Milan dengan suporter dan kalayak sepakbola lainnya.

Kita simak selengkapnya

Susunan Pemain

Liverpool Legends :

Starter : Jerzy Dudek, Glenn Johnson, Jamie Carragher, Sammy Hyypia, Daniel Agger, Alan Kennedy, Bjorn Troe Kvarme, Steven Gerrard, Luis Garcia, Dirk Kuyt, Robbie Fowler

Subs : Sander Westerveld, Steve McManaman, Jason McAteer, John Aldridge, Djimi Traore, Patrick Berger, Djibril Cisse, Salif Diao, Vladimir Smicer, Michael Owen

AC Milan Glorie

Starter : Dida, Massimo Ambrosini, Cafu, Costacurta, Kakha Kaladze, Genarro Gattuso, Filipo Inzaghi, Kaka, Andrea Pirlo, Manuel Rui Costa, Serginho

Subs : Christian Abbiati, Marco Boriello, Giuseppe Favalli, Valerio Fiori, Digao, Paolo Maldini, Massimo Oddo, Giuseppe Pancaro, Dario Simic

Jalannya Laga

Pertandigan dimainkan dengan sistem 2 x 40 menit per babak. Babak pertama berjalan mengalir dengan jual beli serangan antara kedua tim. Meskipun sudah termakan usia, namun semangat para legenda perlu diacungi jempol.

Menit 25 Liverpool Legends mengubah skor menjadi 1 – 0 lewat gol sentuhan cantik Robbie Fowler dari assist Glen Johnson, dan skor bertahan hingga turun minum.

selebrasi spesial Steven Gerrard setelah cetak gol kemenangan

Liverpool Legends menggandakan keunggulan lewat tendangan terukur Djibril Cisse 11 menit babak kedua berjalan. Namun AC Milan Glorie tidak mau hanya menyaksikan gawangnya kebobolan, lewat tendangan bebas indah, Andrea Pirlo memperkecil skor kemudian disamakan oleh eksekusi manis Giuseppe Pancaro.

Steven Gerrard kembali menjadi pahlawan kemenagan dengan golnya di penghujung laga. Kembali mencatak gol saat bertanding lagi di Anfield menjadi momen tersendiri buat Gerrard merayakan reuninya.

25 March 2019 0 comment

Featured Liga Lainnya

Joao Felix, Kaka Baru Dari Portugal

by Surono Setiawan 23 March 2019

written by Surono Setiawan

Pemain muda penuh potensial selalu menarik minat banyak klub besar berebut tanda tangannya, meskipun harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

Joao Felix menjadi salah satu talenta yang sedang diperebutkan tim – tim besar Eropa, duo Manchester, Liverpool dan Bayern Munchen menjadi peminat serius pemuda 19 tahun berseragam Benfica tersebut.

Siapakah Joao Felix? Mengapa dia menjadi rebutan? Kita simak sama – sama

Profil Pemain

dengan tubuh yang terlalu kurus, Porto melepasnya

Joao Felix Sequeira lahir di Viseu, Portugal, 10 November 1999, menimba ilmu sepakbola di Os Pestinhas sebelum bergabung dengan akademi FC Porto. Dilepas Porto setelah 7 tahun bergabung karena tubuhnya terlalu kurus, Felix memutuskan pindah ke Benfica.

Berposisi sebagai gelandang serang di belakang penyerang murni, Joao Felix bisa juga digeser kedepan menjadi penyerang maupun kesamping sebagai sayap. Koleksi 10 gol dari 18 laga musim ini dan 4 gol dari 7 laga untuk Portugal U21 menjadi bukti bakat alaminya sebagai juru gedor.

Sejak menjadi pencetak gol termuda derby Lisbon, namanya semakin terkenal dan rangking sebagai pemain muda bertalenta semakin menanjak mengikuti gemilang permainannya bersam Benfica.

Gaya Bermain

role model Joao Felix, Kaka sang pahlawan masa kecil

Joao Felix mengidolakan Kaka sebagai pahlawan masa kecilnya, sehingga gaya permainannya hampir sama dengan sang pahlawan. Merupakan pengumpan yang akurat dengan hasrat kuat menciptakan gol dan dapat dimainkan diposisi manapun dibelakang penyerang murni.

Akan tetapi, posisi penyerang depan yang menjadi tempatnya menunjukkan permainan terbaik. Menggunakan kaki terkuatnya, kaki kanan, Joao dapat masuk dari sayap kiri dan mengecoh pemain belakang untuk menciptakan gol.

Pujian dari Senior

Penyerang Benfica, Haris Seferovic, belakangan memuji permainan Felix, tetapi memastikan bahwa Benfica mempunyai banyak opsi penyerangan dengan tambahan kekuatannya.

Top skor musim lalu, Jonas, mengatakan:

“Dia (Joao Felix) adalah pemain yang bisa menunjukkan permainan terbaiknya bukan hanya untuk pendukung Benfica, tetapi pada semua pendukung seluruh Eropa. Dia adalah pemuda yang memiliki kualitas besar dan ketenangan saat memegang bola.”

“Joao Felix sangat kuat, tetapi masih butuh waktu lama untuk bisa menyamai level permainan timnas Portugal. Akan tetapi, sekarang semua dapat terjadi dengan cepat, seperti yang terlihat pada Renato Sanches.” Ungkap Nuno Gomes

Dengan kemampuan yang masih bisa berkembang lebih jauh lagi, tidak mengherankan jika Joao Felix menjadi rebutan klub besar Eropa. Namun, biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit, 120 juta Euro atau 105 juta Pounds harus disiapkan untuk mendapatkan jasanya,

23 March 2019 0 comment

Bola Internasional Featured

Kalah Lawan Kazakhstan, Sejarah Kelam Skotlandia

by Surono Setiawan 22 March 2019

written by Surono Setiawan

selebrasi pemain kazakhstan usai cetak gol

Babak kualifikasi Piala Eropa 2020 sudah resmi bergulir dan tim peserta sudah melakoni pertandingan pembuka Kamis, 21 Maret 2019.

Skotlandia, penghuni grup I bersama Belgia, Rusia, Kazakhstan dan San Marino, memulai perjalanan kualifikasi dengan bertandang ke Nursultan, markas timnas Kazakhstan. Bergabung dengan grup yang lumayan berat, Skotlandia berharap pertandingan pertama berakhir dengan kemenangan sehingga kesempatan melaju ke babak final tetap terjaga.

Pepatah ‘bola itu bundar’ memang identik dengan olahraga sepakbola, dan Skotlandia mengalaminya. Kekalahan mengejutkan atas Kazakhstan 3 gol tanpa balas menuliskan sejarah kelam sepakbola Skotlandia di bawah asuhan Alex McLeish.

Kazakhstan yang hanya mampu mengoleksi 3 kemenangan dari 30 pertandingan kompetitif terakhir, menang atas Andorra, Latvia dan Kepulauan Faroe, mampu unggul cepat 2 gol sebelum pertandingan memasuki menit 15 babak pertama. Keunggulan Kazakhstan bertambah di babak kedua dan mengakhiri pertandingan dengan skor 3 – 0.

Bukan hanya tak mampu mencetak gol, Skotlandia juga baru bisa membuat tembakan mengarah ke gawang 10 menit setelah babak kedua berjalan yang menunjukkan tidak berkembangnya permainan The Tartan Army.

Selain kekalahan ini, Skotlandia juga pernah mengalami banyak hasil buruk yang tercatat dalam sejarah seperti dikutip dari Sky Sports

Tahun 1954 – Piala Dunia; Kalah lawan Uruguay 7 – 0

Babak final kompetisi besar pertama yang diikuti Skotlandia berakhir dengan memalukan setelah dibantai juara Piala Dunia dari Amerika Selatan. Skor ini masih merupakan kekalahan terbesar Skotlandia dalam pertandingan internasional.

Tahun 1978 – Piala Dunia; Kalah lawan Peru 3 – 1

Tim besutan Ally McLeod datang ke Argentina dengan mimpi menjuarai Piala Dunia, tetapi pertandingan pertama yang digelar di Corcoba berakhir menjadi bencana. Skotlandia mampu unggul lebih dulu, namun disamakan pada babak pertama dan 2 gol tendangan bebas dari Teofilo Cubillas menghancurkan harapan Skotlandia.

Tahun 1990 – Piala Dunia; Kalah dari Kosta Rika 1 – 0

Laga Piala Dunia yang diharapkan dimenangi dengan mudah oleh Skotlandia, tetapi kekalahan yang didapat. Tim asuhan Andy Roxburgh mendominasi permainan, tetapi satu kesempatan yang didapat Juan Cayasso membenamkan Skotlandia yang harus pulang lebih awal.

Tahun 2002 – Kualifikasi Piala Eropa; Imbang dengan Kepulauan Faroe 2 – 2

Skotlandia berharap masa depan yang lebih baik bersama mantan pelatih Jerman, Berti Vogts, namun yang terjadi hampir berbeda 180 derajat. Kebobolan 2 gol dalam 12 menit laga berjalan oleh John Peterson, Skotlandia baru bisa membalas menit 61 dan menyamakan kedudukan 7 menit sebelum laga berakhir.

Tahun 2003 – Kualifikasi Piala Eropa; Kalah dari Belanda 6 – 0

Skotlandia melakoni pertandingan play off leg kedua untuk menentukan tiket laga final Piala Eropa, setelah kemenangan di leg pertama, di Amsterdam dengan harapan mampu memenangi pertandingan. Akan tetapi, Belanda mengamuk dengan hattrick Ruud van Nistelrooy dan mengandaskan perlawanan The Tartan Army.

22 March 2019 0 comment

Featured Liga Inggris

Barclays Tetap Menjadi Sponsor Utama Premier League Musim Depan

by Surono Setiawan 21 March 2019

written by Surono Setiawan

Kerjasama antara Liga Utama Inggris dengan salah satu bank terbesar Inggris lewat nama ‘Barclays Premier League’ akan terus berlanjut sampai 3 tahun kedepan setelah kedua pihak menyepakati kontrak baru.

Pihak Premier League dan Barclays sudah menyetujui perpanjangan kontrak kerjasama yang akan memperlihatkan bank multinasional yang berbasis di Inggris tersebut melanjutkan kiprahnya sebagai sponsor resmi Premier League untuk 3 tahun kedepan mulai musim 2019 – 20 hingga 2021 – 22.

Barclays sudah menjadi partner penting Premier League sejak musim 2001 – 02 ketika Barclaycard menjadi sponsor kompetisi tersebut. Kesepakatan ini akan menambah durasi kerjasama antara 2 organisasi tesebut menjadi 20 tahun.

Barclays sendiri merupakan bank dan perusahaan jasa keuangan multinasional yang berpusat di London dengan wilayah operasi lebih dari 50 negara. Total assetnya mencapai 2,33 trilliun dolar yang menjadikannya bank terbesar ke – 4 di dunia setelah BNP Paribas, Deutsche Bank dan HSBC.

“Barclays sudah menjadi partner yang luar biasa untuk Premier League lebih dari beberapa tahun dan kami sangat senang sekali kerjasama kami dengan mereka akan berlanjut untuk tiga musim kedepan.” Ungkap Richard Masters, Ketua Eksekutif Interim Premier League.

“Kesepakatan baru ini, yang akan memperlihatkan Barclays menjadi sponsor perbankan resmi kami, adalah tanda bahwa nilai yang mereka lihat kedepan semakin bertambah dengan tetap menjadi sponsor resmi Premier League.”

Tom Corbett, Kepala Bagian Umum Divisi Sponsorship dan Media Barclays mengungkapkan kegembiraannya terhadap kesepakatan baru tersebut.

“Kami bangga dapat menjadi sponsor Premier League selama 18 tahun karena kerjasama ini berkembang menjadi fenomena global, mendukung bisnis kami di seluruh dunia dan membantu menaikkan pamor produk Barclyas.”

Selain memperpanjang kerjasama dengan Premier League, Barclays juga mengumumkan akan menjalin kerjasama dengan Liga Super Sepakbola Wanita Inggris.

Richard Masters berkata “Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Barclays dan FA Women’s Super League atas kerjasama yang menggembirakan antara keduanya, yang akan menyediakan kesempatan pengembangan dan peningkatan pesepakbola wanita bertalenta di Inggris lebih jauh lagi.”

“Bersamaan dengan kerjasama baru kami lewat Barclays FA Women’s Super League yang sudah dikonfirmasi, kami bangga menjadi partner dua liga terkenal dalam sepakbola dan sepakbola wanita Inggris, kami akan berdebat dengan dunia dan kami akan menggunakan mereka dengan tujuan untuk mempromosikan sepakbola pada dunia.” Tim Corbett menambahkan.

21 March 2019 0 comment

Featured Liga Lainnya

Perpanjang Kontrak, Iker Casillas Berencana Pensiun Di Porto

by Surono Setiawan 21 March 2019

written by Surono Setiawan

Iker Cassilas berperan penting dalam kesuksesan Porto musim ini

Mantan punggawa timnas Spanyol yang sekarang membela FC Porto, Iker Casillas, menandatangani perpanjangan kontrak baru selama 2 tahun yang akan mengikatnya sampai tahun 2021.

Penjaga gawang yang membukukan rekor 167 penampilan bersama tim nasional Spanyol akan menginjak usia 38 tahun bulan Mei mendatang. Dengan tambahan 2 tahun kontrak, membuat Casillas akan bertahan hingga umur 40 tahun di Porto. Hal inilah yang membuatnya memutuskan untuk pensiun di klub yang menjadi singgahan terakhir setelah meninggalkan Real Madrid.

Karir Iker Casillas sebagai pesepakbola professional tidak seperti pemain bintang kebanyakan yang didiringi dengan segala isu dan gossip yang menerpa.

Lahir di Mostoles, salah satu komunitas di Madrid, 20 Mei 1981, Casillas kecil menimba ilmu sepakbola di akademi Real Madrid tahun 1990 sampai debut professionalnya tahun 1999. Sepanjang karirnya bersama El Real, tak banyak berita miring menghinggapi dirinya sampai berganti seragam FC Porto.

Iker Casillas yang dipertimbangkan sebagai salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa mendapat julukan ‘San Iker’ atau Saint Iker karena kemampuannya mempertunjukkan penyelamatan spektakuler.

Selain kemampuan yang membuatnya mendapat julukan tersebut, Casillas juga terkenal dengan kemampuan atletisnya, reaksi cepat dalam memprediksi dan menghalau serangan lawan serta kemampuan menghentikan tembakan, terutama tembakan penalti.

Berseragam Real Madrid hingga 16 musim sebelum memutuskan pindah, Casillas merupakan salah satu legenda hidup Madrid dengan rekor penampilan kedua terbanyak dibawah sang legenda, Raul Gonzalez, dengan 725 penampilan di semua kompetisi.

Cassilas memenangi 5 gelar La Liga, 2 gelar Copa del Rey, 4 gelar Supercopa de Espana, 3 gelar Liga Champions, 2 gelar Piala Super Eropa, 1 gelar Piala Interkontinental dan Piala Dunia antar klub selama membela Real Madrid.

Musim ini Cassilas bermain luar biasa untuk Porto, membantu timnya menempel ketat sang pemuncak klasemen sementara, Benfica, dengan 8 laga sisa dan memuluskan langkah Porto menuju perempat final Liga Champions untuk manghadapi Liverpool.

“Hari ini adalah hari yang sangat spesial. Saya merasa berada di rumah. Saya ingin berada disini sampai saya mengakhiri karir sepakbola professional saya.” Pernyataan Casillas setelah perpanjangan kontrak.

Casillas menambahkan “Pikiranku hanya berada di FC Porto. Saya akan menghabiskan karir saya disini dan mempersempahkan nilai klub dan pendukung setia Porto. Setelah itu, sebenarnya saya tidak tahu, tetapi saya berharap akan masih terikat dengan dunia sepakbola.”

21 March 2019 0 comment

Featured Liga Jerman

Jadon Sancho Samai Assist Lionel Messi Di Eropa

by Surono Setiawan 20 March 2019

written by Surono Setiawan

bersama sang kapten membantu Dortmund memenagi pertandingan

Bintang muda Borussia Dortmund dan tim nasional Inggris, Jadon Sancho, menjadi pemberi umpan penghasil gol terbanyak sementara di level Eropa musim ini menyamai raihan Leo Messi, setelah membantu timnya mendapatkan kemenangan penting dalam petandingan pekan ke – 26 Bundesliga. Kemengan Dortmund memanaskan persaingan memperebutkan gelar juara Bundesliga musim ini.

Sayap lincah tim nasional Inggris ini membukukan 2 assist saat Borussia Dortmund mengalahkan Hertha Berlin dengan skor 3 – 2 dalam pertandingan tandang yang sengit dan menegangkan.

Dengan tambahan 2 assist, pemuda Inggris 18 tahun sudah mengoleksi 12 assist musim ini, raihan yang hanya bisa disamai oleh Messi dalam lingkup 5 Liga top Eropa. Daftar pembuat assist terbanyak Bundesliga selanjutnya dipegang oleh pemain Bayern Munchen, Joshua Kimmick, dengan 10 assist, diikuti Julian Brandt dari Bayer Leverkusen dan Sebastien Heller dari Eintract Frankfurt yang sama – sama mengemas 9 assist.

Permainan Jadon Sancho yang impressif membuatnya menjadi bagian penting skuat Borussia Dortmund musim ini, peran utamanya yaitu mengobrak – abrik pertahanan lawan yang sudah kelelahan pada akhir pertandingan dengan kecepatan dan determinasinya.

Sancho dipercaya penuh menjadi starter setiap pertandingan oleh sang pelatih, Lucien Favre, mulai bulan Septamber tahun kemarin sampai sekarang. Kontrak baru juga sudah didapatnya dan akan mengikat sang pemain hingga 4 tahun kedepan.

Meski masih berumur 18 tahun, kualitas permainannya mampu memikat pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, yang memanggilnya untuk melakukan debut internasional pada bulan Oktober tahun lalu. Sampai sekarang sudah 3 laga internasional dilakonimya.

Tidak seperti kebanyakan pesepakbola muda Inggris yang meniti karir di liga domestik sebelum melebarkan sayap ke benua Eropa, Jadon Sancho memilih Bundesliga sebagai titik awal karir profesionalnya setelah Manchester City tidak memberikan garansi masa depan.

Selama hampir satu musim membela Borussia Dortmund, Sancho memecahkan beberapa rekor di Bundesliga, diantaranya menjadi pemain Inggris pertama yang bermain untuk Dortmund dan menjadi pencetak 9 gol Bundesliga termuda memecahkan rekor Lukas Podolski dalam usia 18 tahun 336 hari.

Dalam pertandingan melawan Hertha Berlin, Dortmund tertinggal 1 – 2 saat turun minum. Dortmund dituntut untuk menang jika ingin tetap bersaing dengan Bayern Munchen mendapatkan gelar Bundesliga, sehingga semangat pemain terlecut di babak kedua.

Dua menit babak kedua berjalan, tendangan sudut mematikan Jadon Sancho ditanduk masuk ke gawang Hertha Berlin oleh Dan – Axel Zagadou membuat Dortmund menyamakan kedudukan.

Ketika hasil akhir pertandingan terlihat akan berakhir imbang yang membuat frustrasi pemain Dortmund, Sancho menusuk masuk area penalti dua menit setelah perpanjangan waktu dan memberikan umpan manis pada Marco Reus yang melesahkan gol kemenagan untuk Dortmund.

20 March 2019 0 comment

Featured Liga Inggris

Jeda Internasional : Deretan Pemain Top Premier League Bersama Negaranya

by Surono Setiawan 19 March 2019

written by Surono Setiawan

Harry Kane, Eden hazard dan Allison kembali memperkuat negaranya masing – masing

Laga Internasional bulan Maret ini mulai di gelar tanggal 21 – 27 Maret 2019, pertandingan liga – liga top dunia akan libur mengikuti jadwal pertandingan internasional.

Pelatih klub dibuat was – was menyerahkan pemainnya mengikuti laga internasional, mereka berharap pemain inti tidak mengalami cidera kembalinya dari laga tersebut mengingat akhir musim sudah diujung mata.

Berikut daftar pemain klub Premier League dengan timnas yang dibelanya

Arsenal

Henrikh Mhkitaryan (Armenia)
Sead Kolasinac (Bosnia & Herzegovina)
Mohamed Elneny (Mesir)
Reiss Nelson (Inggris U21 – dipinjamkan ke Hoffenheim)
Sokratis Papastathopoulos (Yunani)
Alex Iwobi (Nigeria)
Stephan Lichtsteiner (Swiss)
Granit Xhaka (Swiss)
Aaron Ramsey (Wales)

AFC Bournemouth

Jefferson Lerma (Kolombia)
Callum Wilson (Inggris)
Dominic Solanke (Inggris U21)
Ryan Frazer (Skotlandia)
Nathan Ake (Belanda)
Joshua King (Norwegia)
Chris Mepham (Wales)
David Brooks (Wales)

Brighton & Hove Albion

Gaetan Bong (Kamerun)
Beram Kayal (Israel)
Davy Propper (Belanda)
Leon Balogun (Nigeria)
hane Duffy (Republik Irlandia)

Burnley

Matej Vydra (Republik Ceko)
Tom Heaton (Inggris)
James Tarkowski (Inggris)
Johan Berg Gudmunsson (Islandia)
Kevin Long (Republik Irlandia)
Jeff Hendrick (Republik Irlandia)
Robbie Brady (Republik Irlandia)

Cardiff City

Junior Hoilett (Kanada)
Harry Arter (Republik Irlandia)
Aron Gunnarsson (Islandia)
Callum Paterson (Skotlandia)

Chelsea

Eden Hazard (Belgia)
Mateo Kovacic (Kroasia)
Andreas Christensen (Denmark)
Ross Barkley (Inggris)
Callum Hudson – Odoi (Inggris)
Tammy Abraham (Inggris U21 – dipinjamkan ke Aston Villa)
Jake Clarke – Salter (Inggris U21 – dipinjamkan ke Vitesse)
Jay Dasilva (Inggris U21 – dipinjamkan ke Bristol City)
Fikayo Tomori (Inggris U21 – dipinjamkan ke Derby)
N’golo Kante (Perancis)
Olivier Giroud (Perancis)
Antonio Rudiger (Jerman)
Jorginho (Italia)
Kepa Arizzabalaga (Spanyol)
Alvaro Morata (Spanyol – dipinjamkan ke Atletico Madrid)
Matt Miazga (Amerika Serikat – dipinjamkan ke Reading)
Ethan Ampadu (Wales)

Crystal Palace

Christian Benteke (Belgia)
Michy Batshuayi (Belgia – pinjam dari Chelsea)
Aaron Wan – Bissaka (Inggris U21)
Jordan Ayew (Ghana)
Wilfried Zaha (Pantai Gading)
Patrick van Aanholt (Belanda)
Cheikho Kouyate (Senegal)
Wayne Hennessey (Wales)

Everton

Richarlison (Brazil)
Yerry Mina (Kolombia)
Jordan Pickford (Inggris)
Michael Keane (Inggris)
Jonjoe Kenny (Inggris U21)
Tom Davies (Inggris U21)
Dominic Calvert –Lewin (Inggris U21)
Ademola Lookman (Inggris U21)
Kieran Dowell (Inggris U21- dipinjamkan ke Sheffield United)
Lucas Digne (Perancis)
Kurt Zouma (Perancis)
Gylfi Sigurdsson (Islandia)
Seamus Coleman (Republik Irlandia)
Idrissa Gueye (Senegal)
Cenk Tosun (Turki)

Fulham

Andre – Frank Zambo Anguissa (Kamerun)
Ryan Sessegnon (Inggris U21)
Mattias Kait (Estonia- dipinjamkan ke Ross County)
Jean Michael Seri (Pantai Gading)
Ryan Babel (Belanda)
Havard Nordtveit (Norwegia – dipinjam dari Hoffenheim)
Aleksandar Mitrovic (Serbia)
Floyd Ayite (Togo)
Tim Ream (Amerika Serikat)

Huddersfield

Jonas Lossl (Denmark)
Mathias Jorgensen (Denmark)
Philip Billing (Denmark)
Jon Gorenc Stankovic (Slovenia)

Leicester

Youry Tielemans (Belgia – pinjam dari AS Monaco)
Kasper Schmeichel (Denmark)
Ben Chilwell (Inggris)
Harry Maguire (Inggris)
Harvey Barnes (Inggris U21)
Hamza Choudhury (Inggris U21)
James Maddison (Inggris U21)
Demarai Gray (Inggris U21)
Wilfried Ndidi (Nigeria)
Johny Evans (Irlandia Utara)
Saglar Soyuncu (Turki)
Danny Ward (Wales)

Liverpool

Simon Mignolet (Belgia)
Divock Origi (Belgia)
Alisson (Brazil)
Fabinho (Brazil)
Roberto Firminho (Brazil)
Liam Miller (Kanada – dipinjamkan ke Kilmarnock)
Dejan Lovrenc (Kroasia)
Trent – Alexander Arnold (Inggris)
Jordan Henderson (Inggris)
Virgil van Dijk (Belanda)
Giorginio Wijnaldum (Belanda)
Andrew Robertson (Skotlandia)
Sadio Mane (Senegal)
Xherdan Shaqiri (Swiss)
Harry Wilson (Wales – dipinjamkan ke Derby County)
Ben Woodburn (Wales)

Manchester City

Ederson (Brazil)
Danilo (Brazil)
Gabriel Jesus (Brazil)
John Stones (Inggris)
Raheem Sterling (Inggris)
Kyle Walker (Inggris)
Phil Foden (Inggris U21)
Leroy Sane (Jerman)
Ilkay Gundogan (Jerman)
Riyad Mahrez (Algeria)
Arijanet Muric (Kosovo)
Bernardo Silva (Portugal)
Oleksandr Zinchenko (Ukraina)

Manchester Unted

Antonio Valencia (Ekuador)
Marcus Rashford (Inggris)
Luke Shaw (Inggris)
Paul Pogba (Perancis)
Eric Bailly (Pantai Gading)
Scott McTominay (Skotlandia)
Nemanja Matic (Serbia)
David de Gea (Spanyol)

Newcastle United

Christian Atsu (Ghana)
Miguel Almiron (Paraguay)
Martin Dubravka (Slovakia)
Fabian Schar (Swiss)
DeAndre Yedlin (Amerika Serikat)
Paul Dummett (Wales)

Southampton

Pierre – Emile Hojbjerg (Denmark)
James Ward – Prowse (Inggris)
Angus Gunn (Inggris U21)
Jan Bednarek (Polandia)
Shane Long (Republik Irlandia)
Stuart Amstrong (Skotlandia)

Tottenham Hotspur

Toby Alderweireld (Belgia)
Jan Verthongen (Belgia)
Davinson Sanchez (Kolombia)
Christian Eriksen (Denmark)
Harry Kane (Inggris)
Danny Rose (Inggris)
Kieran Trippier (Inggris)
Dele Alli (Inggris)
Eric Dier (Inggris)
Kyle Walker – Peters (Inggris U21)
Hugo Lloris (Perancis)
Moussa Sissoko (Perancis)
Serge Aurier (Pantai Gading)
Victor Wanyama (Kenya)
Heung – Min Son (Korea Selatan)
Ben Davies (Wales)

Watford

Roberto Pereyra (Argentina)
Sebastian Prodl (Austria)
Craig Cathcart (Irlandia Utara)
Ken Sema (Swedia )

West Ham United

Manuel Lanzini (Argentina)
Marco Arnautovic (Austria)
Felipe Anderson (Brazil)
Arthur Masuaku (Kongo)
Declan Rice (Inggris)
Javier Hernandez (Meksiko)
Fabian Balbuena (Paraguay)
Lukasz Fabianski (Polandia)
Josh Cullen (Republik Irlandia – dipinjamkan ke Charlton)

Wolverhampton Wanderers

Leander Dendoncker (Belgia – pinjam dari Anderlect)
Raul Jimenez (Meksiko)
Romain Saiss (Maroko)
Rui Patricio (Portugal)
Joao Mautinho (Portugal)
Ruben Neves (Portugal)

19 March 2019 0 comment

Newer Posts

Older Posts