Peluang meraih 4 gelar di musim ini semakin terbuka lebar untuk Manchester City setelah kemenangan tandang melawan Schalke di babak enam belas besar liga Champion. Permainan yang begitu tenang di bawah tekanan dan sepuluh pemain, membuktikan kedewasaan squad Pep Guardiola tersebut.
Tim ini paham betul bahwa mencetak satu gol di kandang lawan adalah sebuah keuntungan walaupun kalah. Dengan percaya diri, pelan namun pasti pasukan biru langit itu bangkit dari ketertinggalan dan mencoba mencuri gol pada pertandingan leg pertama ini. Mereka mulai mengatur tempo pertandingan dan mulai mendominasi jalannya pertandingan. Justru Schalke yang kemudian harus membayar kesalahan-kesalahan fatal dengan kemasukan 3 gol dan kekalahan di kandang sendiri.
Kedalaman Squad
Kualitas para pemain Manchester biru ini memang sudah tak perlu diragukan lagi. Mereka adalah pemain-pemain mahal yang didatangkan demi memenuhi ambisi fans City merasakan gelar juara Liga Champion. Dengan melihat kemenangan di Gelsenkirchen, semakin tak diragukan lagi bagaimana kedalaman mental mereka.
Penampilan Leroy Sane pada pertandingan ini patut diacungi jempol. Menolak menjadi starting line-up melawan bekas klubnya itu, dia masuk lapangan baru pada menit ke-78. Di situlah terjadi sebuah perubahan dramatis. Begitu pula dengan masuknya Vincent Kompany di babak kedua untuk menambal kerapuhan lini belakang City yang ditinggalkan Ottamendi.
Jangan lupa dengan peran Sterling dan Aguero yang bermain di lini depan The Citizens. Keduanya tampil mengesankan tatkala Gabriel Jesus harus beristirahat dan meninggalkan Pep Guardiola dengan hanya sedikit pilihan lini depan. Bahkan Guardiola belum memakai Riyad Mahrez, pemain termahal yang dibeli Manchester City. Phil Foden pun masih dibangku cadangan.
Kedua pemain yang disebut terakhir mungkin disimpan untuk final Carabao Cup melawan Chelsea. Ini akan menjadi pertandingan penuh gengsi bagi City. Lain halnya bagi Chelsea, ini akan menjadi pertandingan hidup mati bagi sang manajer, Maurizio Sarri. Itu akan menjadi pertandingan yang ketat bagi keduanya. Guardiola pun harus berpikir keras bagaimana merotasi pemainnya mengingat mereka harus terus menang di Premiere League untuk terus menekan Liverpool yang sekarang berada di puncak klasemen.
Peluang Quadruple
Empat gelar yang akan dibawa Pep ke Etihad Stadium pada musim ini adalah Carabao Cup, Premier League, Champions League, dan FA Cup. Untuk Carabao Cup, The Citizen baru saja membantai Chelsea enam gol tanpa balas awal bulan ini. Kemenangan besar itu tentu akan menjadi modal yang baik meladeni Chelsea yang saat ini sedang goyang.
Untuk gelar Premiere League, kita harus menunggu konsistensi City hingga tiga pertandingan terakhir musim ini. Jika City bisa menjaga konsistensinya, Aguero cs akan mempunyai peluang besar menjadi juara karena pada saat itu City akan berhadapan dengan West Ham dan Watford di kandang dan bertandang ke Bounemouth. Sementara dua dari tiga pertandingan terakhir Liverpool diisi dengan rival-rival terbesarnya.
Leg kedua Liga Champion menghadapi Schalke akan diadakan pertengahan Maret. Hampir bisa dipastikan bahwa, The Citizen akan lolos ke perempat final. Terutama karena kemenangan modal tandang yang berhasil mereka raih.
Selanjutnya adalah FA Cup. Setelah penentuan melawan Schalke, mereka harus segera bertandang ke Swansea untuk memperebutkan tiket ke perempat final FA Cup. Dengan MU sebagai penantang terberat yang tersisa di kompetisi ini, bukan tidak mungkin, City akan menjadi juara kompetisi ini.