Direktur Pelaksana Formula 1 menaruh rasa prihatin terhadap apa yang menimpa mantam timnya Ferrari. Ross Brawn merasa masalah yang dihadapi Ferrari semakin rumit menyusul hasil seri balapan Monaco Grand Prix.
Apa yang terjadi di Monaco dipicu oleh salah perhitungan di tim Ferrari tentang aturan batas waktu Q1 yang akhirnya berdampak pada pebalapnya. Charles Leclerc harus finish di posisi ke 16 .
Ross Brawn menganggap gaya mengemudi Leclerc yang terlalu agresif membantunya segera pulih saat dirinya menabrak pembatas jalan bagian dalam ketika dia mencoba untuk mendahului Nico Hulkenberg dari Renault.
Sayangnya saat kembali ke pit, puing – puing ban yang berserakan akibat benturannya dengan pembatas jalan terpaksa membuatnya harus undur diri dari balapan di beberapa putaran kemudian.
“Pada beberapa putaran Leclerc memang tampil spektakuler. Namun kemudian dirinya bertindak terlalu berlebihan dan harus membayar mahal atas tindakannya tersebut. Reaksinya atas hal tersebut cukup bisa dipahami.” Ujar Brawn.
“Leclerc membalap di kandangnya sendiri dan pertama kalinya membalap dengan tim utama. Seharusnya hal ini akan menjadi momen yang spektakuler sayangnya malah berakhir dengan kekecewaan.”
“Setelah mengalami beberapa masalah di Kamis sebelumnya, latihan bebas di Sabtu pagi seharusnya menjanjikan hal yang baik saat Leclerc berhasil memuncaki sesi latihan bebas. Namun kemudian muncul masalah baru dengan kesalahan startegi di Q1.”
“Kesalahan strategi tersebut diakui oleh tim Ferrari merupakan kesalahan tim seutuhnya. Akibatnya Leclerc harus puas finish di posisi ke 16. Finish di posisi tersebut memaksanya bertindak berlebihan di balapan keesokan harinya.”
Lepas dari semua hal tidak menyenangkan tersebut, Brawn masih meyakini Ferrari merupakan tim ketiga tercepat saat balapan di Monaco di belakang tim Mercedes dan Red Bull.
Brawn juga mengakui minggu ini merupakan minggu yang berat bagi Ferrari. Walaupun tidak menampik hasil yang dicapai masih lebih baik di tahun ini. Baginya musim balapan tahun ini memang bukan musimnya Ferrari.
Kesalahan yang dialami oleh Charles Leclerc saat kualifikasi hanya karena salah perhitungan dianggap banyak pihak merupakan sesuatu yang semestinya bisa dihindari oleh tim manapun.
Akibat dari kesalahan perhitungan tersebut, Charles Leclerc tidak mampu menampilkan penampilan terbaiknya di balapan Monaco. Charles terlihat putus asa sejak awal balapan dan tabrakan yang menimpanya rupanya tidak membuat banyak pihak terkejut.
Sedari awal orang – orang memang memprediksikan dengan kondisi Leclerc saat balapan ada kemungkinan dirinya akan mengalami sesuatu yang dihindari banyak pebalap.
Lepas dari semua hal buruk yang dihadapi Ferarri seharusnya bukan menjadi alasan bagi tim tersebut untuk menyerah. Sudah semestinya hal tersebut menjadi pembelajaran untuk tim kedepannya agar dapat terus bergerak maju.