Errol Spence membuktikan pernyataannya saat konferensi pers sebelum laga melawan Mikey Garcia. Pada konferensi pers tersebut Errol Spence yakin bahwa dirinya akan mengalahkan Mikey Garcia. Percaya dirinya itu menjadi kenyataan saat kedua petinju bertemu di AT & T Stadium, Arlington, Texas, Sabtu (16/03/2019) lalu waktu setempat.
Spence meladeni Mikey Garcia hingga dua belas ronde lamanya dan memenangkan laga dengan keputusan juri dengan skor 120 – 107, 120 – 108, 120 – 108. Secara teori kemenangan Spence sudah dapat diprediksi sebelumnya. Dari segi fisik, Spence jauh lebih unggul dibandingkan Garcia yang memiliki tinggi badan lebih pendek darinya. Dari segi kelas pun, Garcia berada dua kelas dibawah Spence yang saat ini berada pada kelas welterweight.
Di ring Spence membuktikan pernyataannya pada konferesi pers lalu. Menurut CompuBox, Spence melancarkan pukulan dua setengah kali lebih banyak dibandingkan Garcia. Tingkat akurasi pukulan yang dilancarkan oleh Spence ke Garcia juga lebih tinggi dibandingkan tingkat akurasi pukulas Garcia.
Sangat terlihat Spence menguasai jalannya pertandingan. Mulai ronde kesembilan, Spence mendominasi laga. Garcia tampaknya hanya berusaha bertahan di atas ring. Spence bahkan dapat mengakhiri laga lebih cepat jika sejak awal Spence menghadapi Garcia seperti yang dilakukannya sejak ronde kesembilan.
Dilain pihak perjuangan Garcia diatas ring tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan kondisi diatas kertas yang tidak terlalu unggul dibandingkan Spence, Garcia mampu tampil lebih baik dibanding lawan – lawan Spence yang lain. Garcia terlihat meladeni Spence sekuat tenaga. Talentanya dalam bertinju pun tidak diragukan saat dirinya berhasil meladeni beberapa pukulan terbaik yang dilancarkan Spence kepadanya. Bahkan Garcia beberapa kali memberikan pukulan yang cukup menyita perhatian Spence. Namun apa yang dilakukan Garcia masih belum sepadan dengan apa yang dilakukan Spence di atas ring. Spence terus melancarkan serangan kepada Garcia sementara Garcia tidak mampu menyamai serangan – serangan seperti yang dilakukan Spence. Dari segi pukulan, Garcia memiliki pukulan – pukulan yang bertenaga. Namun kalahnya Garcia bukan karena pukulan – pukulan yang dilancarkannya namun Garcia tidak mampu melancarkan pukulan sesering mungkin ke Spence karena terhalang perbedaan tinggi badan keduanya yang cukup signifikan. Tinggi badan, kekuatan dan pihak tuan rumah benar – benar memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Spence.
Errol Spence tampaknya masih haus kemenangan. Spence melanjutkan petualangannya dengan menantang pemegang juara WBA kelas welterweight, Manny Pacquaiao. Pac Man, julukan Manny Pacquiao, pun menerima tantangan Errol Spence. Pacquaiao (61-7-2, 39 KO) tampaknya akan meladeni Spence di bulan Juli mendatang. Pertarungan keduanya tinggal menunggu pembicaraan lebih lanjut tim manajemen keduanya.
Walaupun tampaknya nasib Manny Pacquiao tidak terlalu jauh dengan apa yang dialami Mikey Garcia saat bertemu dengan Spence di atas ring nantinya, namun pertemuan keduanya pantas untuk dinantikan. Spence yang saat ini dapat dikatakan sedang berada dalam masa keemasannya tentunya akan mencurahkan segala perhatiannya menghadapi Manny Pacquaiao, sang mantan juara dunia delapan divisi.