Hasil seri melawan Manchester United membuat peluang juara Liverpool menipis. Saat ini perebutan puncak klasemen sedang memanas antara The Reds dan Manchester City. Pertandingan terakhir Liverpool pun terasa membosankan dengan minim peluang dan berakhir dengan skor kacamata.
Menanggapi hal itu Jurgen Klopp mengatakan bahwa menjadi alah satu kandidat perebutan gelar juara adalah kali pertama untuk Liverpool di musim ini dan para pemain harus mendapatkan penghargaan lebih atas usaha mereka menempati papan atas Premiere League.
“Kami tahu tentang tanggungjawab kami dan kami sedang menjalaninya dengan segala yang kami punya.
“Ini bukan kesempatan terakhir kami. Ini adalah kesempatan pertama kami.
“Ada perbedaan mendasar. Dengan kesempatan pertama, Kamu melompat dan melihat itu tidak berjalan. Kadang iya, kadang tidak. Ini bukan kesempatan terakhir kami, 100% bukan.”
Klopp percaya bahwa penampilan timnya akhir-akhir ini telah diperbandingkan secara tidak adil dengan para pesaing. Bicara harapan, inilah pertama kalinya bagi Liverpool sejak 1990 untuk bisa menjadi juara liga.
“Selalu ada masanya, jika kita tidak mendapat 25 poin, sebuah musim kejutan. Selalu. Leicester pernah merasakannya. Chelsea merasakannya.” Lanjut pelatih asal Jerman tersebut,
“Hanya City yang tahun lalu tidak benar-benar merasakannya. Menang 5-0 melawan kami yang bermain dengan 10 pemain, lalu mengubah seluruh musim untuk mereka. Bagian itu selalu terjadi.”
Liverpool menjalani 3 hasil seri pada empat laga terakhirnya di Premiere League dan Klopp sempat mengekspresikan kekecewaannya pada saat pertandingan terakhir melawan Manchester United. Tujuan untuk meraih gelar juara liga masih menjadi target utama Liverpool walaupun membutuhkan proses yang panjang.
“Satu generasi untuk melampaui, untuk membuatnya terjadi, dan kemudian selanjutnya itu akan lebih mudah. Itu akan menjadi indah jika kami bisa melakukannya.
“Tidak ada tanaman yang tumbuh dengan cepat sesuai harapan di sini,” Katanya.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu percaya bahwa pengalaman akan memberi keuntungan pada para pemainnya ketika perlombaan berakhir.
“Nyatanya banyak orang sebelum kami mencoba menjadi juara dan itu tidak berhasil.
“ Kami bertanding dalam 3 babak final. Saya tahu di dunia luar itu seperti pertandingan final yang indah, semua sempurna, kemudian kamu tidak menang dan tidak ada yang memikirkannya, tetapi saya tidak tahu bahwa ada banyak tim yang telah menjalani 3 final dalam 3 tahun.
“Kami juga maju dengan stabil di klasemen liga. Apakah tim lain iya? Saya rasa tidak.”