Banyaknya pemain yang cidera pada sebuah klub adalah hal yang selalu ingin dihindari oleh semua pelatih, dari divisi dan kasta manapun, mengingat kekuatan tim akan berkurang drastis dan menurunkan prosentase kemenangan tim tersebut.
Manchester United mengalami badai cidera ini setelah pekan kemarin daftar pemain The Red Devils yang harus menepi bertambah selepas pertandingan lawan Liverpool.
Mengapa Jose Mourinho?
Hal ini terkait dengan pernyataan Jose Mourinho pada hari dimana dia ditunjuk sebagai pelatih Manchester United. Mourinho mengatakan
“Daftar cidera pemainku sangat rendah, karenanya aku tidak akan mempromosikan pemain muda untuk bermain di tim utama. Kulakukan ini karena keyakinan dan keputusan dimana rendahnya pemain yang cidera.”
Mourinho sendiri setuju jika masalah yang di derita The Red Devils saat ini terjadi karena jarang adanya kesempatan pemain muda dimainkan, sehingga pemain inti harus bermain penuh dalam setiap pertandingan.
Keadaan ini menciptakan masalah kebugaran pemain hingga badai cidera tak terelakkan lagi, sayangnya kondisi ini tercipta setelah beberapa bulan Jose Mourinho meninggalkan Old Trafford.
Badai cidera Manchester United musim ini sebenarnya bukanlah yang terburuk selama 10 tahun terakhir, mengingat Louis Van Gaal juga pernah mengalaminya dengan 14 pemain senior The Red Devils yang menderita cidera.
Terlepas dari pernyataan Jose Mourinho diatas, masalah Man United sekarang terjadi karena taktik sang pelatih yang diterapkan selama 2 setengah tahun membesut Seran Merah.
Dibawah asuhan Jose Mourinho, Manchester United menorehkan prestasi yang memalukan perihal kemampuan mengcover lapangan di liga Inggris. Musim 2016 – 2017, United hanya mampu mengcover jarak 4023,4 km dan berada pada peringkat 17, sementara musim kemarin jarak yang dicover 4099,8 km dan berada pada peringkat kedua terbawah.
Sekarang, dengan tangan dingin Ole Gunnar Solskjaer para pemain Manchester United memainkan permainan menyerang yang lebih berenergi, terbukti dengan sprints per game meningkat jauh dari 98 sprint dalam 17 laga era Mourinho menjadi 108,6 sprint dalam 10 laga.
Meningkatnya cidera pemain mungkin berhubungan dengan gaya permainan Man united yang sekarang mengandalkan kecepatan dan lari tanpa henti. Kebugaran pemain sangat terkendala dengan intensitas latihan dan pertandingan yang dijalani.
Saat Mourinho masih melatih, cidera pemain sangat rendah karena prinsip permainan sang pelatih adalah bermain aman dan sangat hati – hati. Hal ini sangat bertolak belakang gaya Solskjaer yang dibuktikan dengan 11 kemenangan, 2 seri dan sekali kalah dalam 14 laga.
Semua suporter The Red Devils pasti mendukung gaya permainan Ole Gunnar Solskjaer yang lebih mencari tantangan dan mengundang decak kagum meskipun resiko cidera lebih besar.