Lempar cakram merupakan salah satu cabang atletik dengan nomor lempar. Dimana cakram yang dilempar pada umumnya berukuran diameter 22 cm dan dengan berat cakram 2 kilogram untuk putra dan 18 cm dengan berat 1 kilogram untuk putri. Atlet diberikan kesempatan sebanyak 3 kali, dimana jarak terjauh adalah jarak yang akan dicatat untuk menentukan kemenangan.
Dan untuk atlet muda putra dengan usia 16 hingga 17 tahun, berat cakram yang digunakan adalah 1,5 kilogram, dan untuk usia 18 hingga 19 tahun dengan berat 1,79 kilogram. Sedangkan untuk berat 2 kilogram putra digunakan oleh atlet senior usia 20 hingga 50 tahun. Sedangkan untuk putri, semua kelas hingga usia 75 tahun menggunakan cakram dengan berat 1 kilogram. Peraturan lempar cakram ini ditentukan oleh induk olahraga atletik internasional yaitu IAAF (international Amateur Athletic Federation).
Lempar cakram sudah diperlombakan sejak abad ke 5 sebelum masehi. Hal ini ditandai dengan ditemukanya patung seorang pria yang akan melempar cakram. Lempar cakram juga diperlombakan dalam setiap ajang olahraga nasional maupun internasional, seperti olimpiade, Asian games, Sea games, dan PON (Pekan olahraga nasional).
Dalam lempar cakram terdapat 2 gaya untuk melempar. Dimana dalam kedua gaya tersebut yang membedakan adalah pada persiapan dan awalanya. Dan berikut penjelasanya.
1. Lempar Cakram dengan Gaya Samping
Gaya yang pertama dalam melakukan teknik lempar cakram adalah gaya samping. Gaya ini merupakan gaya lemparan tanpa memutar seluruh tubuh. Dan berikut adalah cara melakukan dan penjelasan mengenai Lempar cakram gaya samping.
- Pegang Cakram sesuai peraturan lempar cakram yang sudah ditentukan, dimana untuk atlet yang mempunyai jari-jari yang panjang, bisa memegang cakram dengan menggunakan seluruh jari tangan, jarak antar jari dilebarkan sehingga jari menjadi terbuka.
- Biarkan ibu jari pada posisi bebas, karena biasanya ibu jari tidak sampai ke tepian cakram.
- Pergelangan tangan ditekuk kedalam, hal ini bisa memperkuat pegangan pada cakram.
- Cakram diposisikan dibawah tangan dimana posisi lengan lurus sesuai sisi samping tubuh.
- Ayunkan cakram kesamping depan, dan kesamping belakang dengan tinggi menyesuaikan bahu. Ketika melakukan pemanasan ayunan, tubuh juga mengikuti gerakan lengan, sehingga nantinya bisa menambah tenaga dalam lemparan.
- Posisikan tubuh menghadap ke samping area lemparan, jika anda menggunakan tangan kanan, anda bisa menghadap ke samping kanan, dan jika anda menggunakan tangan kiri untuk melempar, anda bisa menghadap kesamping kiri.
- Kaki dibuka kira-kira selebar bahu atau bisa juga sedikit lebih lebar
- Sebelum melakukan lemparan, lakukan pergerakan pemanasan dengan melakuakn gerakan ayunan beberapa kali seperti melempar, hal ini bertujuan untuk memfokuskan pada titik lemparan dan memaksimalkan tenaga lemparan.
- Disaat cakram diayunkan, tangan satunya boleh digunakan untuk ikut menyangga cakram. Hal ini bertujuan untuk menghindari cakram jatuh saat tangan diayunkan dengan kecepatan yang rendah.
- Gerakan awalan lemparan dilakukan setelah melakukan pemanasan atau pemfokusan dengan mengayunkan cakram sebanyak beberapa kali sebelum lemparan.
- Dan setelah dirasa oke, anda bisa melempar cakram anda. Dengan mengayunkan kebelakang terlebih dahulu, dan tahan sebentar
- Kemudian Ayunkan kearah depan, dimana lengan dilecutkan dan jika diibaratkan ketapel, lengan merupakan pegas untuk pelontar pelurunya.
- Cakram dilepaskan dengan ketinggian sekitar 45 hingga 50 derajat, sehingga cakram bisa terlempar dengan jarak yang jauh.
- Ketika melakukan lemparan, jari-jari juga ikut melakukan gerakan dengan ikut memutar cakram, agar lemparan lebih jauh, dimana jari kelingking merupakan jari yang terkahir saat melepaskan cakram
- Setelah melepaskan cakram, biarkan tubuh bergerak secara alami mengikuti gerakan tubuh setelah melempar cakram. Jangan ditahan, karena malah akan membuat tubuh anda terjatuh.
2. Lempar Cakram dengan Gaya Belakang
Gaya yang kedua dalam melakukan teknik lempar cakram adalah gaya belakang. Gaya ini merupakan gaya lemparan dengan memutar seluruh tubuh, sehingga lemapran lebih kuat dengan tambahan energi momentum saat berputar. Dan berikut adalah cara melakukan dan penjelasan mengenai Lempar cakram gaya samping.
- Pegang cakram sesuai dengan teknik memegang cakram seperti pada teknik lempar cakram dengan gaya samping yaitu dimana memegang cakram dengan menggunakan seluruh jari tangan, jarak antar jari dilebarkan sehingga jari menjadi terbuka. Biarkan ibu jari pada posisi bebas, karena biasanya ibu jari tidak sampai ke tepian cakram. Pergelangan tangan ditekuk kedalam, hal ini bisa memperkuat pegangan pada cakram.
- Sikap permulaan di lakukan dengan membelakangi arah lemparan, kaki diposisikan pada garis pinggir lingkaran belakang. Kaki sedikit dibuka kira-kira selebar bahu dengan lutu agak ditekuk
- Lakukan ayuanan pendahuluan secukupnya dengan mengayunkan lengan jauh kebelakang , gerakan ini juga diikuti dengan gerakan lutut, pinggul dan dada.
- Yang membedakan lempar cakram gaya belakang dan gaya samping adalah terletak pada posisi tubuh. Jika pada lempar cakram gaya samping, tubuh hanya sedikit memutar, pada gaya belakang, tubuh memutar hamper 180 derajat. Lempar cakram gaya belakang memang terbilang cukup sulit, dimana putaran tubuh membutuhkan kecepatan, kestabilan dan keseimbangan.
- Ketika melakukan putaran, jika anda menggunakan tangan kanan sebagai pelempar, maka poros atau tumpuan yang digunakan untuk berputar adalah kaki kiri, sedangakn jika anda menggunakan tangan kiri untuk melempar (kidal) maka kaki kananlah yang digunakan sebagai poros putaran, dan pada teknik lemparan kali ini diasumsikan lemparan menggunakan tangan kanan.
- Kaki kanan diayunkan menuju area tengah lingkaran, dimana posisi kaki kanan masih membelakangi area lemparan dan persiapkan untuk menjadi poros setelah melakukan lemparan
- Sebelum kaki kanan menapakkan pada posisi tengan lingkaran, kaki kiri yang pada awalnya digunakan sebagai poros, diangkat kemudian ayinkan dengan gerakan melingkar, dimana poros berputar yang digunakan setelah melakukan lemparan berganti menjadi kaki kanan.
- Setelah berganti poros kaki, kaki kiri diayunkan ke belakang dan tapakkan kaki kiri sejajar dengan bahu, dimana posisi tubuh menghadap ke serong belakang.
- Setelah kaki kiri menapakkan di tanah, tangan kanan atau tangan yang akan digunakan untuk melempar cakram diayunkan dengan menggunakan kekuatan maksimal kearah depan, diarea lemparan. Yang kemudian diikuti dengan putaran tuumit, lutut dan juga pinggul. Dan posisikan juga dada kearah depan untuk lebih memaksimalkan tenaga lemparan.
- Setalah cakram dilemparkan, biarkan tubuh berputar secara rileks. Hal ini disebabkan karena dorongan dari energy ketika melakukan awalan, sehingga menciptakan putaran gerakkan tubuh.
- Ketika melakukan lemparan, jari-jari juga ikut melakukan gerakan dengan ikut memutar cakram, agar lemparan lebih jauh, dimana jari kelingking merupakan jari yang terkahir saat melepaskan cakram
- Cakram dilepaskan dengan ketinggian sekitar 45 hingga 50 derajat, sehingga cakram bisa terlempar dengan jarak yang jauh.
Pergelangan kaki yang kuat dan lentur merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi semua gaya dalam lempar cakram. Dimana pergelangan kaki sangat berperan pada saat kaki digunakan sebagai poros putaran. Ketika pergelangan kaki kaku, maka seluruh bagian tubuh yang digunakan untuk melempar cakram tidak maksimal. Hal ini menyebabkan daya atau energy untuk melakukan lemparan kurang maksimal karena terhambat oleh kakunya pergelangan kaki. Oleh sebab itu, bagian pergelangan kaki merupakan bagian yang perlu diperhatikan ketika melakukan latihan.