Tag:

real madrid

Gulung Real Madrid 3-0, Barcelona Melaju ke Babak Final Copa Del Rey

by Nico Fikri Hermawan 28 February 2019

Partai sengit tersaji pada Kamis (28/2/2019) dini hari tadi WIB. antara Barcelona dengan Real Madrid. Pada laga tersebut Barcelona yang tampil lebih dominan kendati berstatus sebagai tim tamu akhirnya sukses memenangkan pertandingan dengan skor yang sangat meyakinkan, yakni 3-0.

Luis Suarez menjadi bintang pada pertandingan kali ini, lantaran sukses lesatkan dua gol ke gawang Real Madrid, sementara satu gol lagi tercipta lewat gol bunuh diri bek Madrid asal Perancis, Raphael Varane. Deangan hasil tersebut skuad Los Cules berhak atas tiket ke partai final Copa Del Rey setelah unggul agregat 4-1.

Jalannya Pertandingan Babak Pertama

Laga sengit antara dua klub tersukses di ranah Spanyol ini sudah terasa sejak awal awal laga dimulai. Barcelona yang berstatus sebagai tamu sukses tampil dominan dari segi penguasaa bola, namun Real Madrid memiliki serangan balik yang begitu berbahaya yang beberapa kali sukses ancam gawang Barcelona.

Peluang pertama pada laga ini lahir untuk Barcelona tepatnya di menit ke-8. Bermula dari pergerakan Ousmane Dembele, pemain muda asal Perancis tersebut melepaskan umpan silang yang disambut Luis Suarez, bola yang mengarah ke Sergio Roberto di tengah sayangnya masih bisa diputus alurnya oleh bek Real Madrid.

Aksi Ousmane Dembele yang repotkan pertahanan Real Madrid

Sedangkan tim tuan rumah langsung merespon dengan menaikan tempo, hasilnya menit ke-18 Los Galacticos memiliki peluang lewat sepakan Vinicius Junior namun sayang sepakan anak muda Brazil tersebut masih melambung.

Selanjutnya laga berjalan sangat menarik dimana kedua kesebelasan saling membalas serangan. Madrid yang mengandalkan trio Benzema, Vinicius, dan Vazquez beberapa kali merepotkan pertahanan Barcelona. Begitu juga barisan depan Barcelona yang diisi nama nama seperti Lionel Messi, Luis Suarez, dan Ousmane Dembel yang kerap ancam gawang Madrid meski masih gagal. Hingga babak pertama berakhir tak ada yang berubah skor tetap 0-0.

Jalannya Pertandingan Babak Kedua

Memasuki babak kedua Madrid coba menaikan tempo permainan, yang hasilnya sudah nyaris terlihat ketika laga baru berjalan dua menit. Melalui tendangan bebas, Toni Kroos kirimkan umpan kepada Karim Benzema, namun sayang sundulan eks penyerang Lyon tersebut masih di atas gawang Barcelona.

Barca yang bermain lebih efektif di babak kedua akhirnya mampu membuka keunggulan pada menit ke-50. Diawali pergerakan Ousmane Dembele di sisi kiri penyerangan Barca, ia lantas mengirim umpan tarik ke tengah yang dengan apik disambar Luis Suarez untuk membawa Barcelona unggul 1-0.

Sehabis gol ini Madrid tersengat dan bermain lebih terbuka, hasilnya beberapa kali mereka berhasil mendekati gawang Barcelona, namun sayang buruknya penyelesaian akhir buat mereka gagal cetak gol.

Alih alih menyamakan kedudukan, anak asuhan Santiago Solari justru harus kembali kebobolan. Kembali berawal dari Ousmane Dembele yang mengawali serangan balik, sama seperti gol pertama ia mengirimkan bola ke tengah ke arah Suarez, akan tetapi bola berhasil dijangkau oleh Varane, namun sayang bola justru berbelok dan masuk ke gawang Real Madrid, skor pun menjadi 2-0.

Barca akhirnya melengkapi derita Real Madrid pada menit ke-71. Luis Suarez yang dilanggar di kotak penalti oleh Casemiro, membuat wasit tak ragu menunjuk titik putih. El-Pistolero yang ditunjuk sebagai algojo sukses jalankan tugasnya untuk menorehkan kembali namanya di papan skor dan membuat Barcelona unggul 3-0.

Selebrasi Luis Suarez usai cetak gol keduanya untuk bawa Barcelona menang 3-0 atas Real Madrid

Pada sisa pertandingan Karim Benzema cs seolah sudah kehilangan harapan dengan menurunkan kembali tempo permainan. Hal tersebut akhirnya membuat skor 3-0 tak berubah hingga laga berakhir. Barca pun menang dan lolos ke partai final dengan agregat 4-1, setelah sebelumnya di Leg I hanya bermain imbang 1-1.

Susunan Pemain Real Madrid vs Barcelona

Real Madrid: Keylor Navas, Dani Carvajal, Sergio Ramos, Raphael Varane, Sergio Reguilon, Toni Kroos, Casemiro (Federico Valverde 75′), Luka Modric, Lucas Vazquez (Gareth Bale 68′), Karim Benzema, Vinicius Junior (Marco Asensio 81′).

Barcelona: Marc-Andre Ter Stegen, Nelson Semedo, Gerard Pique, Clement Lenglet, Jordi Alba, Sergi Roberto, Sergio Busquets (Arthur 86′), Ivan Rakitic, Lionel Messi, Luis Suarez (Arturo Vidal 78′), Ousmane Dembele (Philipe Coutinho 75′).

28 February 2019 0 comment

Liga Spanyol

Tanpa Ronaldo, Benzema Tetap Bahagia Bermain di Real Madrid

by Nico Fikri Hermawan 26 February 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Kepergian Cristiano Ronaldo dari Real Madrid memang nampaknya tak selalu membuat orang orang di kubu Los Blancos sedih, masih ada beberapa orang yang justru senang dengan kepergian bintang asal Portugal tersebut, salah satunya adalah Karim Benzema.

Karim Benzema mengakui bahwa dirinya saat ini sangat menikmati perannya di Real Madrid usai mega bintang asal Portugal tersebut hengkang. Striker asal Perancis tersebut mengaku bahagia karena kini dirinya bisa menjadi tumpuan utama di lini serang Madrid dan bisa menampilkan permainan yang sesungguhnya.

Semenjak Kedatangannya, Karim Benzema Lebih Sering Menjadi Pelayan Ronaldo

Benzema sendiri didatangkan Real Madrid dari Olympic Lyon pada tahun 2009 bersamaan dengan kedatangan Ronaldo dari Manchester United. Saat itu Benzema diproyeksikan untuk menggantikan sosok Raul Gonzales sebagai ujung tombak utama di kubu Madrid, karena memang di klub sebelumnya ia berperan sangat baik sebagai striker nomor 9.

Namun alih alih menjadi sumber gol utama bagi skuad Los Merengues, Benzema justru kerap lebih sering menjadi pelayan untuk seorang Cristiano Ronaldo. Benzema lebih sering menyuplai bola untuk seorang Ronaldo saat berada di dalam kotak penalti, hal ini bisa dilihat dari jumlah assist yang ia cetak terbilang banyak untuk ukuran striker yaitu mencapai 120 assist.

Duet Benzema-Ronaldo yang sempat menjadi duet terbaik di dunia

Karena kontribusi Benzema ini pula, Ronaldo mampu torehkan 450 gol selama membela Real Madrid yang menjadikannya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada untuk Real Madrid, sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub.

Benzema Kerap Dikritik Ketika Ronaldo Masih di Real Madrid

Memegang peranan yang tak kalah pentingnya dengan Ronaldo, sosok Benzema justru dahulu kerap sekali dikritik karena tak bisa memenuhi ekspektasi klub yang ingin melihatnya mencetak banyak gol. Padahal apabila menilik pada statistik yang ada, rekor Benzema bersama Madrid pun hingga kini sama sekali jauh dari kata buruk, dimana ia sukses menorehkan 192 gol untuk Si Putih di semua kompetisi.

Kini dengan keputusan mengejutkan yang diambil Ronaldo dengan memilih hengkang dan merapat ke Juventus, Benzema pun bisa kembali ke peranan aslinya sebagai pemimpin di lini depan. Hal tersebut lantas langsung berimbas pada kembalinya ketajaman Benzema yang sampai saat ini di musim 2019-2019 ia sudah cetak 20 gol dari 40 kali bermain.

Semenjak Ronaldo hengkang, Benzema kembali ke peran aslinya sebagai striker utama

“Sebelum ini ada seseorang yang mampu cetak 50 gol permusimnya, dan aku lebih sering menjadi penyuplai. Aku selalu menyesuaikan permainanku dengan Ronaldo, kami menjadi duet yang bagus dan aku selalu mencarinya saat di kotak penalti. Sekarang aku adalah pemimpin di lini serang. Aku memiliki kekuasaan untuk menjadi pembeda. Aku juga sangat gembira karena bisa memainkan posisi asliku”, ujar Bezema mengutip dari France Football.

26 February 2019 0 comment

Liga Spanyol

Kemenangan Duo Madrid Warnai Lanjutan Pekan ke-25 La Liga Spanyol 2018-2019

by Nico Fikri Hermawan 25 February 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Lanjutan Jornada ke-25 La Liga Spanyol rampung digelar malam hingga dini hari tadi (25/02/2019) WIB. Total ada empat pertandingan yang tersaji yang dimana dua diantaranya dilakoni oleh dua kesebelasan asal kota Madrid, yakni Atletico Madrid dan Real Madrid.

Real Madrid yang bertemu Levante berhasil menang tipis dengan skor 2-1, sedangkan tetangganya Atletico berhasil meraih poin penuh usai tekuk tamunya Villarreal 2-0. Sama sama meraih kemenangan, posisi kedua tim tersebut tidak berubah namun mereka sukses kembali mendekati Barcelona di puncak klasemen yang kini hanya berjarak 7 dan 9 poin.

Kemenangan Duo Madrid

Bermain di hari yang sama, Atletico lebih dulu menjalani laga yang cukup berat kala harus bersua dengan tim kuda hitam, Villarreal di Wanda Metropolitano. Anak asuhan Diego Simeone yang baru saja mendapat suntikan moril usai tekuk Juventus di ajang Liga Champions bermain dengan kepercayaan diri tinggi.

Hasilnya mereka sukses cetak dua gol yang tak mampu dibalas satupun oleh tim tamu. Alvaro Morata dan Saul Niguez menjadi dua bintang Los Cholconeros karena gol mereka membawa Atletico membawa tiga poin penuh untuk tetap merapatkan jarak dengan Barcelona di puncak klasemen.

Sementara itu Real Madrid yang bermain setelahnya juga mendapat lawan yang bisa dikatakan tak mudah, yaitu Levante. Bermain di Estadio Ciutat de Valencia, Levante yang bermain sebagai tuan rumah sukses beberapa kali merepotkan Real Madrid.

Penalti Gareth Bale yang menangkan Real Madrid

Beruntung bagi Madrid, mereka mendapat dua sepakan penalti pada laga kali ini yang sukses dieksekusi dengan baik oleh Gareth Bale dan Karim Benzema. Levante hanya mampu membalasa satu melalui Roger, sehingga skor akhir 1-2 untuk kemenangan Real Madrid.

Valencia ditahan Imbang Leganes

Pada laga lainnya Valencia yang bertandang ke markas Leganes mengincar tiga poin penuh untuk dapat merangsek ke zona Eropa, Los Che justru kesulitan menghadapi kesebelasan tuan rumah yang bermain sangat solid di sepanjang pertandingan.

Duel ketat Leganes dan Valencia berakhir imbang

Valencia sejatinya mampu unggul terlebih dulu pada menit ke-22 melalui aksi Geoffrey Kondogbia, akan tetapi sayang di penghujung laga tepatnya di menit ke-89 Martin Braithwate kubur harapan Valencia untuk meraih poin penuh usai golnya paksa skor berakhir imbang 1-1. Dengan hasil ini Valencia tak beranjak di posisi ke-9 dengan koleksi poin 33.

Hasil Lengkap Liga Spanyol 2018-2019 Pekan ke-25:

Leganes 1-1 Valencia
Atletico Madrid 2-0 Villarreal
Real Valladolid 0-2 Real Betis
Levante 1-2 Real Madrid

25 February 2019 0 comment

Featured Liga Eropa

5 Wonderkid Sepak Bola Bernilai Jual Fantastis di Tahun 2019

by Erfan Priyo 21 February 2019

written by Erfan Priyo

Banyak diluar sana pesepakbola yang dikaruniai bakat luar biasa oleh Tuhan. Pemain yang berbakat luar biasa dapat terlihat dari semenjak dia remaja, tetapi banyak pula yang baru dapat memunculkan potensi sewaktu sudah menginjak dewasa.

Akan tetapi sekarang ini banyak pemain yang masih berusia dibawah 21 tahun dan sudah menjadi bintang dan diperkirakan akan menjadi pemain luar biasa kedepannya. Dengan usia yang masih belia pemain-pemain tersebut sudah dibanderol oleh klubnya dengan harga yang sangat besar untuk menjaga pemain tersebut dari incaran klub lain.

Berikut adalah beberapa pemain yang masih belia namun dengan nilai jual yang fantastis

1.Vinicius Junior – Real Madrid

Vinicius mampu menembus skuat utama Real Madrid

Vinicius Junior adalah bintang belia milik Real madrid dengan harga yang cukup mahal. Real Madrid harus rela menebus sang pemain hingga 45 juta euro atau sekitar Rp 763 miliar untuk mendapatkan jasa Vinicius Junior. Real Madrid berhasil berhasil mengalahkan Barcelona dalam perburuan Vinicius Junior yang juga telah mengajukan penawaran kepada sang pemain namun Flamengo lebih tertarik dengan penawaran yang diberikan oleh El Real.

2. Jadon Sancho

Sancho mampu bersinar sewaktu dilepas City ke Dortmund

Jadon Malik Sancho bisa dibilang adalah salah satu bakat terbesar yang dimiliki Borussia Dortmund saat ini. Pemain muda yang baru berusia 18 tahun ini sudah mendapatkan debut bersama timnas Inggris beberapa waktu lalu.Sancho sebelumnya bermain untuk Watford dan Manchester City, kemudian bakat terbaiknya muncul sewaktu bermain bersama Dortmund dan menandatangani kontrak senior pertamanya dengan Dortmund pada 2017.

Berdasarkan keterangan pada laman Transfermarkt dilansir bahwa Jadon Sancho memiliki nilai jual sampai dengan 70 juta Euro. Harga yang sangat fantastis untuk seorang pesepakbola muda .

3. Mathhijs de Ligt

De Ligt adalah kapten Ajax Amsterdam dan diprediksi menjadi bek tangguh andalan Belanda dimasa mendatang.

Matthijs de Ligt adalah Bek muda sekaligus kapten bagi klub Belanda Ajax Amsterdam. De Ligt juga sudah bermain untuk tim nasional dan berduet dengan bek tanguh milik Liverpool Virgil Van Dijk.

Pemain berusia 19 tahun ini menjadi incaran klub-klub besar eropa seperti Barcelona, Real Madrid, Manchester United dan masih banyak lagi. Ajax Amsterdam memagari talenta terbaiknya tersebut dengan harga yang cukup tinggi yakni 65 juta euro.

4. Kai Havertz

Potret Kai Havertz saat membela Leverkusen dalam lanjutan Bundesliga Jerman.

Kai Havertz, ya benar mungkin masih terdengar asing ditelinga pecinta sepakbola, akan tetapi bagi kalian penikmat Bundesliga Jerman sudah pasti sering mendengar nama Kai Havertz diperbincangkan. Kai Havertz merupakan gelandang tim Bayer Leverkusen dan juga mendapatkan penampilan debut bersama tim nasional Jerman.

Dilansir oleh Transfermarkt, Havertz memiliki nilai jual yang cukup tinggi yakni sebesar 65 juta euro. Hal itu dinilai wajar untuk harga pemain dengan potensi yang dimilikinya dan telah ditunjukkan dalam penampilanya musim ini dan musim lalu bersama Leverkusen.

5. Gianluigi Donnarumma

Donarumma dianggap sebagai penerus ideal seorang legenda Italia Gianluigi Buffon

Singkat saja, kita sudah pasti tidak asing dengan nama ini. Penjaga gawang Ac Milan, penerus Gigi Buffon, calon legenda masa depan Rossoneri (tentunya jika ia bertahan main di Ac Milan) .

Nilai jual kiper berusia 19 tahun tersebut berkisar 40 juta Euro. Nilai yang sangat fantastis untuk pemain berposisi sebagai penjaga gawang, terlebih lagi di usia yang masih sangat belia sepertinya.

21 February 2019 0 comment

Liga Spanyol

Faktor Bahasa Buat Gareth Bale Sulit Akrab dengan Rekan Setimnya di Real Madrid

by Nico Fikri Hermawan 19 February 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Jika berbicara tentang Gareth Bale sudah pasti akan berkaitan dengan skill dan kualitasnya sebagai salah satu winger terbaik di dunia. Bermain di klub besar, bergelimang gelar, serta memiliki gaji tinggi, jelas Bale merupakan salah satu role model yang cukup banyak dicontoh pemain muda selain Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Didatangkan oleh Real Madrid ke Santiago Bernabeu pada tahun 2013 dengan memecahkan rekor transfer termahal kala itu, tak terasa sudah lebih dari lima tahun ia membela Los Galacticos. Namun ada suatu berita kurang baik dibalik pengabdiannya selama lebih dari lima tahun tersebut bersama Real Madrid.

Gareth Bale diberitakan beberapa media Spanyol tak memiliki keakraban yang begitu baik dengan sebagian pemain Real Madrid lainnya. Salah satu faktor kuat yang membuat Bale sulit untuk mengakrabkan diri adalah kurang fasihnya ia dalam bicara bahasa Spanyol.

Gareth Bale Tak Mau Belajar Bahasa Spanyol

Kurang bisanya Bale berbicara dalam bahasa Spanyol ini bukanlah karena Bale semata mata murni tak bisa, karena apabila seperti itu bisa saja ia mengambil les bahasa Spanyol saat tiba di Madrid. Namun kabarnya Bale sendiri yang enggan mempelajari. Hal tersebut bisa terlihat di tahun ke-6 ia membela Madrid, tak sama sekali ada kemajuan yang ia tunjukan dalam berbahasa Spanyol.

Gareth Bale di pertandingan melawan Atletico Madrid

Karena kendala bahasa inilah yang kemudian ia tidak begitu akrab dengan para pemain Real Madrid, terutama yang asli berkebangsaan Spanyol. Oleh karena itu pula Bale pun sepertinya hanya dekat dengan dua pemain, yakni Luka Modric yang notabene mantan rekannya di Tottenham, dan Toni Kroos yang seorang berkebangsaan Jerman.

Pernah Menolak Makan Malam Bersama Jajaran Pemain Real Madrid

Kurang akrabnya Bale dengan rekan rekannya di tim ini dikuatkan juga oleh pernyataan rekan setim Bale yang anyar, yakni Thibaut Courtouis. Pemain asal Belgia tersebut mengatakan bahwa Bale pernah menolak ajakan makan malam dari seluruh pemain Real Madrid dengan alasan saat itu sudah terlalu malam dan ia harus segera beristirahat.

Menurut Courtois saat itu Bale berkata ia harus tidur pada jam 11 malam, sedangkan acara makan malam bersama para pemain Real Madrid berlangsung sekitar jam 10 malam.

“Saya percaya dia (Bale) memiliki bakat dan kualitas yang luar biasa, namun sangat disayangkan bakat miliknya tak begitu bersinar. Pernah pada suatu malam kami mengadakan acara makan malam bersama semua pemain. Namun Bale dan Toni Kroos tak bisa datang saat itu, Bale mengatakan bahwa ia tak bisa makan malam itu karena harus segera tidur pada jam 11”, ujar Courtois dilansir dari Sportskeeda.

19 February 2019 0 comment

Liga Spanyol

Real Madrid Takluk, Berikut Hasil Lengkap Liga Spanyol 2018-2019 Pekan ke-24

by Nico Fikri Hermawan 18 February 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Lanjutan Jornada ke-24 La Liga Spanyol 2018-2019 menghadirkan empat partai menarik. Ada dua pertangan yang menjadi sorotan malam tadi, yaitu Real Madrid yang bertemu Girona dan Villarreal yang bersua dengan Sevilla.

Diunggulkan oleh publik di luar dugaan Real Madrid dan Sevilla justru harus mengakui keunggulan lawannya. Sevilla harus takluk 3-0 dari Villarreal, sementara Los Galacticos dipermalukan Girona di Santiago Bernabeu.

Hasil hasil ini pun tak begitu banyak mengubah pergerakan di klasemen, dimana Madrid gagal menyalip Atletico dan mendekati Barcelona, sedangkan Sevilla masih tertahan di posisi ke-4.

Real Madrid Dipermalukan Girona di Santiago Bernabeu

Tampil di Santiago Bernabeu, pasukan Real Madrid yang sedang dalam tren positif usai serangkaian kemenangan, bermain sangat dominan sejak awal awal pertandingan. Akan tetapi di luar dugaan Girona ternyata mampu membalas permainan agresif Madrid dan tidak memilih bertahan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah tembakan Madrid yang sebesar 19, tak berbeda jauh dengan milik Girona yang mencapai 14.

Gol kedua Girona yang dicetak oleh Portu buat Madrid takluk di Santiago Bernabeu

Real Madrid sejatinya mampu unggul terlebih dahulu melalui aksi Casemiro pada menit ke-25, akan tetapi bak kehilangan konsentrasi di babak kedua anak asuhan Santiago Solari justru kebobolan dua gol oleh Girona yang masing masing dilesatkan oleh Christian Stuani dan Portu. Madrid pun harus rela takluk di kandang sendiri dan mengubur sementara keinginan mereka untuk kembali naik ke posisi 2 klasemen.

Sevilla tak Berdaya di Tangan Villarreal

Sevilla bersua dengan Villarreal di Estadio de la Ceramica, perbedaan jauh yang memisahkan kedua tim di klasemen nyatanya tak sama sekali membuat Villarreal yang saat ini duduk di zona degradasi gentar dengan Sevilla yang berada di zona Liga Champions.

Hal tersebut membuat laga berjalan menarik, Villarreal yang bertindak sebagai tuan rumah bermain agresif, akan tetapi keunggulan kualitas Sevilla terlihat di pertengahan pertandingan sampai akhirnya mereka mengambil alih jalannya laga.

Selebrasi pemain Villarreal saat sukses bobol gawang Sevilla

Namun hal itu tak lantas membuat Villarreal kehilangan akal untuk mencetak gol, bermain lebih efektif di depan, klub berjuluk Yellow Submarine itu pun berhasil sarangkan tiga gol melalui aksi Alvaro Gonzalez, Kari Toko Ekambi, dan Alfonso Pedraza. Di sisa laga, Sevilla gagal mengejar hingga Villarreal pun berhasil amankan tiga poin untuk naik satu strip ke posisi 18.

Hasil Lengkap Pertandingan Liga Spanyol 2018-2019 Pekan ke-24

Real Madrid 1-2 Girona
Valencia 0-0 Espanyol
Villarreal 3-0 Sevilla
Real Betis 1-1 Deportivo Alaves

18 February 2019 0 comment

Liga Spanyol

3 Faktor Kebangkitan Real Madrid di Tahun 2019

by Erfan Priyo 16 February 2019

written by Erfan Priyo

Tren kemenangan Real madrid di beberapa pertadingan terakhir terus berlanjut. Teranyar mereka berhasil membawa pulang kemenangan dari Ajax Amsterdam di ajang Liga Champions. Sebelumnya El Real juga berhasil meraih kemenangan atas rival sekota Atletico Madrid di La Liga.

Dengan hasil tersebut membuat posisi mereka naik ke peringkat ke-2 klasemen sementara Liga Spanyo. Hasil positif itu memberikan sinyal kebangkitan Real Madrid dari hasil buruk di awal musim. Karim Benzema dkk hanya terpaut enam poin di belakang pemuncak klasemen Barcelona. Walaupun masih terdapat jarak di antara keduanya tetapi jauh lebih sedikit jika dibanding dengan Desember lalu.

Dibawah kepemimpinan Santiago Solari, Madrid perlahan pasti mampu menunjukkan kualitas mereka sebagai tim juara. Kemenangan melawan Atletico Madrid di La Liga dan Ajax di Liga Champions serta mampu menahan imbang Barcelona di Camp Nou saat lanjutan Copa del Rey menunjukkan bahwa performa Madrid semakin membaik.

Ada sejumlah alasan penunjang yang mendukung kebangkitan Real Madrid. Berikut ini setidaknya tiga alasan yang mendasari kebangkitan Real Madrid untuk menuju gelar di akhir musim nanti.

1. Membaiknya Penampilan Pemain Kunci

Performa pemain kunci seperti Luca Modric dan Toni Kross yang ulai membaik

Performa buruk Real Madrid pada paruh pertama musim ini tidak lepas dari menurunnya penampilan para pemain kunci mereka. Pemain penting semacam Marcelo, Ramos, Luka Modric, Toni Kross serta Karim Benzema tidak mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Kehilangan juru gedor sekelas Cristiano Ronaldo juga menjadi penyebab menurunnya performa pemain inti.

Seiring dengan kepergian Julen Lopetegui, para pemain sudah menunjukkan kualitas mereka. Sepeninggal Lopetegui, Benzema terus tampil tajam dengan mencetak 18 gol dan 7 assist di. Performa semakin bagus lainnya ditunjukkan oleh Luka Modric dan Toni Kroos dapat menghidupkan kembali lini tengah Real Madrid.

2. Mental Juara EL Real

Santiago Solari mampu membangkitkan motivasi para pemainnya

Rasa haus akan gelar, obsesi, dan tekad Real Madrid untuk meraih gelar membuat mereka dapat melewati segala rintangan terberat pada musim-musim belakangan ini.

Di bawah arahan Lopetegui, para pemain terlihat jauh berbeda dibandingkan dengan beberapa tahun belakangan. Tetapi Santiago Solari dapat memainkan peran kunci dalam memberikan memotivasi kepada anak asuhnya, sehingga mental juara mereka kembali bangkit untuk memperbaiki hasil diakhir musim ini. Selepas paruh kedua musim ini sudah terlihat membaik penampilan Real Madrid. Permainan tim menjadi lebih baik dan motivasi yang dimiliki para pemain untuk memenangkan pertandingan kembali.

3. Masuknya Amunisi Baru

Pemain muda seperti Vinicius Junior mampu menjawab kepercayaan yang diberikan pelatih

Vinicius Junior akhirnya dimasukkan kedalam Real Madrid pada paruh kedua musim ini. Julen Lopetegui tidak memasukkan Vinicius kedalam skuat utama karena dia baru berusia 18 tahun. Namun, Vinicius dapat membuktikan bahwa keputusan Lopetegui tersebut salah besar, performa apik yang ditunjukkan memang membuktikan bakat besar yang dimilikinya.

Permainan apik Vinicius di lini serang, terutama saat dia beroperasi di sayap kiri lini serang Madrid menjadi lebih hidup dan suplai bola untuk Karim Benzema menjadi lebih baik, terbukti dengan meningkatnya produktifitas Benzema. Kombinasi di depan dengan Karim Benzema terbukti menjadi ancaman yang mematikan bagi para pemain belakang lawan. Tidak diragukan lagi kalau Vinicius memainkan peran kunci dalam kebangkitan Madrid pada musim ini.

Selain Vinicius Junior, para pemain muda real madrid juga mendapat kepercayaan dari Santiago Solari. Pemain anyar Real Madrid Brahim Diaz, Federico Valverde, serta Dani Ceballos mampu embayar kepercayaan yang diberikan pelatih mereka.

16 February 2019 0 comment

Featured Liga Champion

Ajax Dibungkam Oleh Madrid Dengan Skor 1-2 di Liga Champions

by Irvan Sulistio 14 February 2019

written by Irvan Sulistio

ajaxmadrid — Ajax mengalami kekalahan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Real Madrid pada Kamis (14/02/2019) dini hari WIB.

Ajax harus menerima kekalahan melawan Real Madrid dengan skor tipis 1-2 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion Johan Cruijff Arena pada Kamis (14/02/2019) dini hari WIB. Dalam laga ini terjadi kontroversi karena Ajax sudah mencetak gol lewat sundulan Nicolas Tagliafico, tetapi gol tersebut di anulir oleh wasit setelah pengecekan lewat VAR (Video Assistant Referee).

Hal tersebut cukup disesali oleh Ajax. Pada akhirnya, Madrid unggul terlebih dahulu lewat gol Karim Benzema dan merubah papan skor menjadi 0-1. Ajax sempat menyamai kedudukannya menjadi 1-1. Namun Marco Asensio dapat memastikan Real Madrid memenangkan laga melawan Ajax Amsterdam. Asensio menjadi penyelamat Madrid setelah berhasil mengalahkan Ajax dengan skor tipis.

Highlights Pertandingan Real Madrid vs Ajax

Setelah peluit kick-off dibunyikan, kedua tim bermain dengan terbuka dan saling menyerang. Belum ada peluang emas yang diciptakan oleh kedua tim hingga menit ke-10. Ajax hampir merubah papan skor di menit ke-27 lewat tendangan Dusan Tadic. Tetapi, tendangannya masih membentur tiang gawang.

Ajax pun berhasil mencetak gol di menit ke-38 lewat sundulan Nicolas Tagliafico. Kiper Madrid, Thibaut Courtois tidak dapat menghalau sundulan tersebut. Namun sayangnya wasit di laga pertandingan antara Madrid dan Ajax membuat keputusan untuk menganulir gol tersebut. Lantaran, ia mendapati tayangan VAR, Dusan Tadic berdiri dalam posisi offside.

Tadic kembali membuat ancaman ke gawang Courtois. Setelah melewati beberapa pemain Madrid, ia melepaskan tendangan yang cukup kencang. Namun tendangan tersebut masih belum menemui saasaran yang tepat. Skor masih kacamata hingga babak pertama usai.

Setelah babak kedua dimulai, kedua tim masih bermain secara sengit dan ketat. Akhirnya, Madrid berhasil meungguli papan skor lewat tendangan Benzema. Ia mendapatkan umpan dari Vinicius Junior dan berhasil mengubah skor menjadi 0-1.

Ajax berusaha untuk mengejar ketertinggalannya. Berbagai serangan dan peluang pun diciptakan. Ajax pun berhasil membalas Madrid lewat gol Ziyech di menit ke-75. Pemain yang berasal dari Maroko tersebut berhasil mencetak gol ke gawang Courtois setelah mendapatkan umpan silang dari David Neres dan merubah skor menjadi imbang 1-1.

Madrid memang memiliki mental juara yang bagus karena membuat keputusan yang tepat. Los Blancos memasukan Marco Asensio kedalam lapangan dan berhasil membuat Real Madrid kembali unggul melawan Ajax di menit ke-87. Namun, Ajax nyaris menyeimbangi skor lewat peluang emas yang dihasilkan oleh Kasper Dolberg di menit menit akhir babak kedua.

Real Madrid berhasil memenangkan laga melawan Ajax dengan skor 1-2. Namun, Madrid tidak boleh terlena setelah berhasil menang tipis. Ajax harus mencetak setidaknya dua gol tanpa balas di leg kedua Liga Champions.

14 February 2019 0 comment

Featured Liga Champion

Setelah Drama VAR, Asensio Pastikan Kemenangan Madrid Di Menit-Menit Akhir

by Ahmad Fauzi Maulana 14 February 2019

written by Ahmad Fauzi Maulana

Real Madrid akhirnya mampu menundukan Ajax di John Cruijff Arena pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa dengan skor akhir 2 – 1. Gol kemenangan Madrid dicetak pemain pengganti, Marco Asensio, di menit ke 87.

Di sepanjang babak pertama, Real Madrid dinilai cukup beruntung. Tuan rumah tampil penuh energi dengan mendominasi paruh pertama itu. Bahkan, mereka punya banyak peluang emas untuk mencetak angka.

Perdebatan panas menguak di lima menit akhir babak pertama. Kala itu, sundulan Matthijs De Light sanggup membobol jala gawang Madrid yang dijaga Thibaut Courtois. Sayang, wasit memilih untuk melihat ulang kejadian tersebut di Video Assisted Referee (VAR) dan akhirnya menganulir gol tersebut. De Light dinilai sudah berdiri di posisi offside.

Pendukung Ajax lantas semakin kecewa ketika justru Real Madrid lah yang mampu mencetak gol pertamanya melalui Karem Benzema, hanya beberapa menit pasca turun minum, tepatnya di menit ke 59. Tersentak dengan gol Benzema, Ajax bangkit hingga akhirnya mampu menyamakan kedudukan di menit 75 lewat gol yang dicetak Hakim Ziyech.

Laga tersebut pun akhirnya benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Ajax setelah Marco Asensio yang masuk dari bangku cadangan mampu mencetak gol kedua di menit-menit akhir bagi tim ibu kota Spanyol tersebut. Tentu hasil ini tak mengenakkan bagi Ajax, terlebih dengan adanya drama VAR di babak pertama. Bahkan, pasca laga, di sosial media banyak plesetan bahwa VAR itu singkatan dari Video Assisted Real.

Dilansir dari situs Euro Sport, penggunaan VAR pertama kalinya di ajang Liga Champions Eropa ini membuktikan betapa tingginya kontroversi yang ditimbulkan. Hal tersebut terlihat bagaimana Ajax yang tampak akan memimpin laga haris menerima kekalahan di ujung pertandingan.

Kendati demikian, Ajax dinilai pantas untuk menegakkan kepala mereka. Di sepanjang pertandingan, seluruh punggawa Ajax bermain luar biasa. Terlebih Dusan Tadic. Ia keluar menjadi Man of The Match (MOTM) pada laga tersebut. Tampil di posisi false nine, Tadic selalu bisa dilihat di manapun di garis depan. Distribusi bola yang dialirkannya sungguh mematikan. Dan di banyak laga yang Tadic jalani, cannon ball miliknya selalu menjadi impi buruk setiap penjaga gawang lawan.

Beberapa catatan pribadi pun tertoreh di pertandingan ini. Sergio Ramos menjadi pemain ketujuh Madrid yang bermain lebih dari 600 penampilan bersama el Galacticos di seua ajang. Vinicius Junior pun menjadi pemain dengan torehan assist terbanyak di Madrid musim ini, di semua kompetisi.

14 February 2019 0 comment

Liga Spanyol

Thibaut Courtois Yakin Real Madrid Bisa Memenangkan Liga Champions Musim 2018-2019

by Nico Fikri Hermawan 13 February 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Nada optimis dikeluarkan oleh penjaga gawang anyar Real Madrid, Thibaut Courtois, dimana ia berujar bahwa skuad Los Galacticos mampu kembali memenangkan trofi Liga Champions untuk keempat kalinya secara beruntun pada musim ini. Courtois sendiri sangat percaya diri dengan kemampuannya juga yang akan membantu Madrid untuk kembali merajai Eropa musim ini.

Kendati Madrid sendiri sebenarnya mengawali musim kompetisi 2018-2019 ini dengan serangkaian hasil buruk di bawah asuhan Julen Lopetegui, namun perlahan lahan sang pengganti, yaitu Santiago Solari sukses kembalikan kedewasaan Real Madrid di atas lapangan dengan memberikan serangkaian hasil positif.

Dengan permainan yang menjanjikan yang ditunjukan oleh Karim Benzema dan kawan kawan dalam beberapa pertandingan belakangan ini memang cukup layak Madrid kembali dijagokan untuk masuk sebagai kandidat juara Liga Champions, setelah penampilan buruk mereka di awal musim membuat ragu para pengamat.

Kepercayaan Diri Para Pemain Hadir Seiring dengan Pergantian Pelatih

Seperti yang diketahui Real Madrid memulai musim ini dengan menunjuk pelatih anyar, yaitu Julen Lopetegui setelah sebelumnya Zinedine Zidane tidak ingin memperpanjang kontraknya bersama Los Merengues. Alih alih menyamai pencapaian Zidane, Lopetegui justru gagal, bahkan saat musim belum memasuki pertengahan. Kekalahan demi kekalahan baik di kompetisi domestik maupun Eropa membuat kepercayaan diri para pemain turun, bahkan di La Liga, Madrid sempat terpental ke posisi 9 klasemen.

Melihat situasi buruk, manajemen Madrid pun langsung memecat Lopetegui dan menunjuk sang mantan pemain, yakni Santiago Solari untuk tangani Madrid. Memiliki filosofi yang sama dengan Zidane karena dipromosikan dari Tim Madrid Catilla, eskpetasi tinggi pun tak luput dari Solari.

Awal kepemimpinan Solari berjalan lancar, bahkan manajemen mau mempermanenkan status Solari. Akan tetapi di tengah tengah ia mulai goyah dimana Madrid kembali tunjukan inkonsistensi. Namun akhirnya Solari mampu mengatasi masalah tersebut, hingga kini ia sukses kembalikan Madrid ke situasi semula. Di La Liga mereka sudah menempel ketat Barca di puncak klasemen, dan di Liga Champions mereka siap taklukan Ajax di babak 16 besar.

Gambar tCourtois di era kepelatihan Jule Lopeteguierkait — Courtois di era kepelatihan Jule Lopetegui

Mental Juara dan Kualitas Komposisi Pemain Berpihak pada Madrid

Satu hal yang perlu diketahui juga bahwa Real Madrid bukanlah tim biasa, mereka adalah sebuah tim dengan mental juara yang luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari musim sebelumnya dimana mereka tak terlalu diunggulkan karena ada tim lain yang jauh lebih layak menjuarai Liga Champions, namun faktanya merekalah yang sukses mengangkat trofi si kuping besar di akhir musim.

Selain itu kualitas pemain yang baik juga mendukung mental juara Madrid yang kuat. Kendati kehilangan sosok Cristiano Ronaldo, namun perlahan nampaknya Madrid mulai bisa lupakan sosok CR7. Ini terlihat dari kian tajamnya Gareth Bale dan Karim Benzema, serta bersinarnya rekrutan anyar mereka, Vinicius Junior.

Thibaut Courtois di era kepelatihan Santiago Solari

“Jika target mereka adalah Liga Champions, maka tim ini pasti bisa meraihnya. Itu adalah suatu hal yang saya yakini yang mana sudah menjadi bagian skuad Real Madrid, dan karena hal itulah saya merasa ini adalah klub terbaik di dunia”, ungkap Courtois, dilansir dari media AS.

13 February 2019 0 comment

Newer Posts

Older Posts