Induk sepakbola Internasional, FIFA, mengumunkan bahwa banding larangan transfer Chelsea akan dijadwalkan tanggal 11 April mendatang.
Chelsea dikenakan larangan transfer selama 1 musim (2 jendela transfer) sampai musim panas 2020 karena terbukti melanggar aturan tentang penandatanganan anak di bawah umur. Klub liga Inggris ini juga dikenakan denda sebesar 460 ribu Poundsterling, sementara FA, induk sepakbola Inggris, dikenakan hukuman 390 ribu Poundsterling.
Klub London Barat dinyatakan bersalah dalam 29 insiden yang melanggar larangan pasal 19, berkaitan dengan transfer pemain dibawah usia 18 tahun. Hukuman larangan transfer ini merupakan hasil dari investigasi selama 3 tahun yang dilakukan FIFA sehubungan dengan perekrutan lebih dari puluhan pemain oleh Chelsea.
Salah satu yang dipermasalahkan adalah transfer Bertrand Traore pada 2013. Selain itu, Chelsea juga 2 kali melanggar peraturan terkait campurtangan pihak ketiga, seperti diterangkan dalam pasal 18bis.
Hukuman ini tidak melarang Chelsea untuk menjual maupun melepas pemain, tetapi melarang pembelian pemain baru.
Manajemen Chelsea dalam penjelasannya mengatakan:
“Sebenarnya Chelsea FC dituntut lewat pasal 19.1 dan 19.3 yang berkaitan dengan 92 pemain. Kami menerima fakta FIFA sudah menyetujui bahwa tidak ada pelanggaran yang berhubungan denga 63 pemain, tetapi klub sangat kecewa FIFA belum menerima pengajuan klub mengenai 29 pemain lainnya.”
Chelsea merasa diperlakukan tidak adil dan tidak konsisten oleh FIFA dibandingkan dengan klub Eropa yang lain, karenanya klub menagajukan banding dan dengar pendapat mengenai masalah tersebut.
Dengan larangan transfer pemain yang hampir pasti terjadi 1 musim mendatang, Maurizio Sarri mengatakan tidak akan menjual dan melepas satu pemainpun selama larangan transfer berlangsung. Pemain yang sekarang tidak menjadi pilihan utama sang pelatih menjadi was – was akan masa depannya.
Musim ini sebenarnya bukan yang pertama Chelsea mengalami hukuman larangan transfer. Tahun 2009 Chelsea terkena hukuman ini terkait dengan pemain muda, Gael Kakuta, yang bergabung secara illegal dua tahun sebelum dapat diberikan sodoran kontrak. Namun, Chelsea mengajukan keberatan dan hasilnya hukuman yang didapat lebih ringan dari yang didakwakan.
Sementara opsi lain untuk Chelsea, seperti yang dilakukan klub lain dengan pelanggaran serupa, adalah mengajukan banding dan menunda pelaksanaan larangan transfer tersebut selama mungkin hingga memungkinkan Chelsea masih dapat mendatangkan pemain musim panas mendatang.