Kabar kurang menyenangkan datang dari salah satu kesebelasan besar Indonesia, yakni PSMS Medan. Klub kebanggaan warga Sumatera Utara tersebut dikabarkan mendapatkan sanksi dari FIFA lantaran menunggak gaji para pemainnya.
Induk sepakbola dunia tersebut menjatuhkan hukuman berupa pengurangan 3 poin kepada Ayam Kinantan, karena telah menunggak gaji pemainnya. Ini jelas menjadi kerugian tersendiri dari pihak klub yang musim depan akan mengarungi Liga 2 dengan target kembali promosi.
PSMS sendiri memang dikabarkan sudah menunggak gaji pemainnya semenjak tahun 2018 lalu, namun proses pelaporan baru bisa membuahkan hasil sekarang lantaran suatu sebab. PSMS tidak sendiri, ada klub Indonesia lain yang juga menunggak gaji pemain, klub tersebut adalah Sriwijaya FC.
Saat Terjadi Penunggakan Gaji, Para Pemain Langsung Melapor
Kasus ini langsung ditindak sejak muncul di tahun 2018 lantaran para pemain PSMS langsung melaporkan ini kepada APPI (Asosisasi Pesepakbola Profesional indonesia), yang kemudian diteruskan kepada FIFA sebagai pemegang kekuasaan tertinggi aturan sepakbola tertinggi dunia.
Hukuman pun Langsung Dijatuhkan Kepada PSMS oleh FIFA. Melalui Komite Eksekutifnya, Dirk Soplanit, PSSI mengonfirmasi bahwa memang hukuman dari FIFA untuk PSMS sudah resmi dijatuhkan, dan kesebelasan yang bermarkas di Stadion Teladan, Medan itu akan mendapatkan pengurangan poin di kompetisi liga 2 nanti.
Pernyataan Lengkap Dirk Soplanit
“Memang ada penalti yang diberikan FIFA kepada PSMS Medan, bahkan suratnya akan segera kami kirimkan ke PSMS Medan, tentang hukuman itu, bahwa PSMS Medan mendapatkan pengurangan poin. Jadi intinya kasus ini memang sudah sampai ke FIFA”, ungkap Dirk, dikutip dari DetikSport.
“Hukumannya sudah ditetapkan dan akan segera kami sampaikan ke seluruh klub lainnya karena ini berkaitan dengan pengurangan nilai. Namun kemudian bukan menjadi masalah serius karena PSMS main di Liga 2. Berbeda cerita apabila PSMS main di Liga 1, yang kemungkinan akan mendapat hukuman degradasi”, pungkasnya.
Sementara itu klub asal Sumatera lainnya, yakni Sriwijaya yang juga terkena kasus sama saat ini prosesnya masih berjalan dan akan segera diketahui hasilnya paling lambat esok hari.
Kasus penunggakan gaji memang masih cukup sering terjado, tepatnya setelah klub klub tidak boleh menggunakan APBD untuk keuangan tim. Kesulitan mencari sponsor dan juga pemasukan lain memang kerap menjadi alasan kenapa klub Indonesia saat ini masih sering menunggak gaji pemainnya.