Siapakah Matthijs De Ligt?
Banyak orang belum mengenal siapa pemuda berusia 19 tahun ini namun prestasinya menjadikan dia pemain muda yang paling diincar klub-klub raksasa Eropa. Berstatus pemain dan sekaligus kapten tim Ajax Amsterdam, De Ligt berhasil mendapatkan penghargaan European Golden Boy Award tahun 2018 mengalahkan pemain muda lain sekelas Kyllian Mbappe yang bahkan tidak masuk 5 besar dalam daftar.
Tak hanya itu, De Ligt juga menjadi pemain bertahan pertama yang mendapat penghargaan ini yang biasanya lebih melihat pemain depan atau penyerang dengan banyak gol. Hasilnya membuat klub-klub kelas dunia seperti Barcelona, Arsenal, Manchester City, dan Bayern Munich berlomba untuk mendapatkan tanda tangan pemain kelahiran 12 Agustus 1999 di Leiderdorp,Belanda ini.
Juventus siap meminang De Ligt melalui Van der Sar
Namun klub yang mungkin berpeluang mendapatkan jasa De Ligt adalah Juventus. Dengan jendela transfer Januari sudah dekat, Juventus berusaha mendekati Chief Executive Ajax, Edwin Van der Sar untuk melepas De Ligt ke Turin. Chairman Juventus, Andrea Agnelli memanfaatkan kedekatannya dengan Van der Sar yang pernah bermain di Jevntus untuk membahas transfer De Ligt.
Sekilas perjalanan karir De Ligt
Matthijs De Ligt memulai karirnya sebagai pesepak bola di tim Jong Ajax saat masih berusia 16 tahun. Debutnya melawan FC Emmen dan De Ligt pun bermain penuh. Selang beberapa bulan, De Ligt diangkat masuk tim senior Ajax dan mencetak gol pada pertandingan pertamanya menjadikan De Ligt pemain termuda kedua yang berhasil mencetak gol untuk tim Ajax.
Seiring waktu berjalan, De ligt pun menambah lagi rekor sebagai pemain termuda (17 tahun dan 285 hari) untuk bertanding di laga final Europa League 2017 saat Ajax bertemu Manchester United. Walaupun Ajax harus mengaku kalah melawan MU, De Ligt sudah menunjukan dirinya mampu bermain di level yang tinggi di usia yang masih sangat muda.
Akhir tahun 2018 yang manis bagi De Ligt
Di musim 2018/2019 De Ligt sudah menjadi pemain utama dan dinobatkan sebagai kapten tim Ajax. Dengan sudah mencetak 2 gol sebagai pemain bertahan, De Ligt berhasil memimpin Ajax menempati peringkat 2 di Eredivisie dan hanya tertinggal 2 poin dari PSV Eindhoven di puncak klasemen. Dan pada tanggal 17 Desember 2018 kemarin, De Ligt mendapat European Golden Boy Award mengalahkan pemain muda lain seperti Justin Kluivert dari AS Roma dan Patrick Cutrone dari AC Milan.
Umur masih muda dan karir masih sangat panjang bagi De Ligt dan kita hanya bisa melihat apa yang akan dilakukan dan didapatnya berikutnya. Yang pasti nama seorang Matthijs De Ligt sudah menjadi nama yang harus diperhatikan di dunia sepakbola dan sudah pasti menjadi panutan para pemain bertahan di seluruh dunia.