Dua suporter mencoba mengganggu siaran TV pertandingan Borussia Dortmund di Nurnberg sebagai protes terhadap jadwal pertandingan hari Senin. Pada pertandingan antara Borussia Dortmund melawan tuan rumah Nurnberg yang berakhir 0-0 tersebut, sekelompok suporter juga membentangkan tulisan protes terhadap jadwal pertandingan Liga Jerman Senin malam. Penjadwalan ini memang tidak lazim karena biasanya pertandingan Bundesliga diadakan pada hari Minggu.
Dalam pernyataan yang dirilis Eurosport, mereka mengatakan “dua orang memaksa masuk ke studio TV.” Tetapi mereka dapat dihalau masuk oleh staf dan petugas keamanan dan satu dari mereka dibawa ke kantor polisi. Polisi Nurnberg juga telah mengonfirmasi insiden yang menimpa ESPN tersebut dan mengatakan bahwa suporter yang merupakan bagian dari Ultras Nurnberg telah dibebaskan setelah polisi meminta data pribadi dan juga meminta keterangan atas usaha penyerangan tersebut.
Pernyataan klub
Pihak klub Nurnberg mengutuk insiden tersebut dalam pernyataan kepada media dan menambahkan Liga Sepakbola Jerman (DFL) telah menghubungi para pihak tuan rumah pertandingan untuk mencegah munculnya kontroversi dan menjamin kondisi yang baik media partner di masa mendatang.
Pertandingan hari Senin yang akan diadakan pada tanggal 25 ini adalah RB Leipzig melawan Hoffenheim. Dua pertandingan hari Senin yang lain akan diadakan pada pekan ke 29 dan 32. Hal ini perlu dilakukan karena demi memenuhi kontrak siaran dengan pemegang hak siar bahwa pertandingan hari Senin malam akan diadakan 5 kali per musim.
Berkaitan dengan kontroversi ini, pertandingan hari Senin yang dilaksanakan November lalu juga menuai insiden. Suporter Nurenberg melakukan protes ketika pertandingan melawan Dortmund. Pertandingan dihentikan beberapa kali karena Suporter Nurenberg melempar bola tenis ke lapangan ketika Dortmund akan melakukan tendangan Corner di depan kelompok ultras.
Bukan kasus baru
Sebenarnya kasus ini bukanlah hal baru di Bundesliga. Pertandingan Senin malam sudah diadakan sejak musim 2017/2018. Di awal 2018, Suporter Eintracht Frankfurt menjadi yang pertama memprotes hal ini. Mereka meninggalkan tribun sebelum kick-off, memenuhi lapangan dan memakai loudspeaker stadion untuk menyetel lagu milik band The Boomtown Rats yang berjudul “I don’t like Mondays” selama persiapan pertandingan. Kemudian para suporter juga menunda dimulainya babak kedua dengan melempar bola-bola tenis ke lapangan.
Seminggu kemudian, Dortmund mencatat rekor kehadiran suporter paling sedikit selama lebih dari 20 tahun terakhir dengan hanya 54.300 suporter dari kapasitas 81,360 Westfalenstadion ketika pertandingan hari Senin melawan Augsburg.
Suporter kemudian melanjutkan aksinya di musim 2018-2019 dengan protes diam hampir di semua stadion Bundesliga di Bulan September dan November. Hal itu dijawab klub-klub Bundesliga untuk menyetujui pembatalan pertandingan hari Senin untuk hak siar periode musim 2021-2022 mendatang.
Sebenarnya tidak di Liga Jerman saja hal ini terjadi, di La Liga, Suporter Alaves melakukan aksi walkout dari stadion ketika pertandingan baru berlangsung 5 menit sehingga tribun tuan rumah menjadi kosong ketika pertandingan hari Senin yang mempertemukan Alaves dan Levante tersebut. Kemudian mereka kembali ke stadion, memakai kaos hitam dan membentangkan tulisan “RIP Football”.