Valentino Rossi alias The Doctor telah berusia genap 40 tahun. Perayaan ulang tahunnya pada Minggu, 16 Pebruari 2019 lalu membuatnya semakin bersemangat dalam menghadapi MotoGP 2019.
Ucapan selamat dari para rider MotoGP lainnya pun berdatangan. Maverick Vinales mengunggah fotonya dan Rossi saat sedang balapan dan memberikan caption ucapan selamat ulang tahun di twitternya. Begitu pula dengan Jorge Lorenzo yang mengunggah video dimana dirinya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Rossi.
Namun ada satu pembalap yang hari lahirnya juga hanya selisih satu hari dengan Rossi namun tidak memberikan ucapan selamat hingga kini. Ia adalah Marc Marquez. Meskipun Marquez mengaku bahwa Rossi adalah idolanya sejak kecil, namun akibat insiden senggolan beberapa waktu lalu, tampaknya keduanya masih melanjutkan selisih tersebut.
Ayah Rossi, Graziano Rossi mengatakan bahwa anaknya bukan hanya sekedar mendapatkan umur yang panjang dan kesehatan yang baik saja, tapi ia yakin bahwa Rossi mampu untuk terus berada di arena balapan hingga usia 46 tahun layaknya angka yang selalu menjadi simbol dari Rossi.
Jika pembalap lain merasa sudah cukup pada usia yang seperti ini, maka tidak dengan Rossi. Usia 40 tahun justru membuatnya semakin bersemangat dalam menggeber motornya.
Namun di balik kemeriahan dan kegembiraannya dalam menyambut usia yang baru ini, Rossi mengaku terdapat momen dimana ia sedih dan merasa tersakiti. Momen tersebut adalah dimana ketika ia harus kehilangan Marco Simoncelli.
Meninggalnya Marco Simoncelli pada saat melakukan balap di Malaysia tahun 2011 tersebut membuat Rossi merasa tertekan bahkan hingga kini. Insiden yang menyebabkan Simoncelli tewas memang melibatkan Rossi sehingga ia menyaksikan sendiri bagaimana rekannya tersebut harus meregang nyawa.
Ketika itu, Marco Simoncelli kehilangan kendali ketika melalui tikungan ke 11. Ia pun terjatuh hingga helmnya terlepas dan terseret hingga keluar lintasan balapan. Ketika itu juga, datanglah motor Rossi dan Colin Edwards yang juga tidak bisa menghindari kejadian tabrakan akibat jatuhnya Simoncelli. Ketiganya pun bertabrakan.
Momen itu membuat Rossi masih merasa sedih hingga kini, bahkan ketika ia harus melakukan balapan di lintasan itu kembali. Namun semua itu adalah bagian dari kehidupannya yang membuatnya terus memetik pelajaran berharga.
Meskipun usianya tidak lagi dianggap muda dan kebanyakan rider sudah pensiun di usia kepala 4 ini, namun bagi Rossi semangat untuk tetap balapan bukanlah diukur dari usia. Semangatnya untuk terus berada di lintasan balap justru akan semakin menggebu, meskipun ia tahu belakangan ini dia belum bisa memberikan yang terbaik lagi.