Bayern Munich mengejutkan suporter Tottenham Hotspur yang menyaksikan timnya kebobolan hingga tujuh kali di kandang sendiri. Padahal adalah Hotspur sendiri yang menyarangkan gol pembuka ke gawang Munich lewat pemain bernomor punggung tujuh, Son Heung-min di menit ke 12.
Mengoleksi dua kemenangan dari dua laga yang telah diikutinya, Bayern Munich kini bertengger di puncak grup dengan poin penuh. Sementara tiga klub lainnya hanya Red Star Belgrade yang sukses mengoleksi satu kemenangan.
Dilansir dari bundesliga.com, berikut ini lima alasan mengapa Bayern Munich layak meraih trofi Liga Champions musim ini.
- Bayern menghantam finalis musim lalu dengan skor 7 – 2
Musim lalu Tottenham Hotspur sukses menggagalkan mimpi anak asuhan Pep Guardiola, Manchester City saat Hotspur mengalahkannya dengan aggregate gol 4 – 4 di babak perempat final. Sayangnya di babak final, Hotspur dijegal Liverpool dengan skor 2 – 0.
Hotspur memang memimpin perolehan gol dengan mencetak gol pertama kali dimenit ke 12 lewat mantan pemain Hamburg dan Bayer Leverkusen, Son Heung-Min. Namun setelah gol pembuka tersebut, Hotspur sepertinya tampil tanpa semangat saat Bayern mulai melancarkan serangan.
Bayern yang untuk pertama kalinya bermain di kandang Hotspur tidak terlihat di bawah tekanan. Mereka mampu kembali dengan serangan yang mematikan dan menutup babak pertama dengan keunggulan 2 – 1.
Fondasi, eksekusi dan sentuhan apik yang ditampilkan Bayern menjadikan penampilan mereka melawan Hotspur salah satu yang terbaik dalam sejarah keikutsertaannya di Liga Champions.
Pasukan Niko Kovac ini tidak hanya memerahkan London, namun juga mengejutkan Eropa.
- Roberts Lewandowski, pemain bernomor punggung 9 terbaik di Eropa
Roberts Lewandoswki benar – benar memberikan sentuhan terbaiknya saat melawan Hotspur. Dirinya tampil penuh percaya diri saat menjentikkan bola dengan tumitnya melewati kepala Vertonghen dan menghasilkan gol kedua Bayern di akhir babak pertama.
Proses terjadinya gol Lewandowski di babak pertama menunjukkan kejeniusannya sebagai seorang penyerang. Namun seolah itu belum cukup, Lewandowski kembali mempertontonkan skillnya saat mencetak gol keduanya dimenit ke 87.
Lewandowski kini mengoleksi 14 gol untuk 10 laga terakhirnya dan 24 gol di sepanjang tahun ini. Koleksi golnya bahkan melebihi Lionel Messi.
- Dulu ada Robbery, sekarang ada Gnabman
Penampilan yang apik dari seorang pemain Bayern atau tim Bayern beberapa kali mampu menjegal pemain lawan bahkan seorang pemain terbaik pun. Lionel Messi pernah menjadi korbannya saat pasukan Bayern mengalahkan Barcelona di musim 2012/2013.
Duet Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez saat itu sanggup meredam pergerakan Messi. Duet pemain Franck Ribbery dan Arjen Robben, yang dikenal dengan Robbery, pun pernah melakukan hal serupa.
Walaupun Bayern kini tak lagi memiliki Robbery, namun regenerasi keduanya terlahir di Serge Gnabry dan Kingsley Coman. Keduanya kini dikenal sebagai Gnabman.
Gnabry sukses mengoyak gawang Hotspur dengan empat golnya dan masih terbuka kesempatan untuk terus menambah pundi – pundi golnya. Sementara Coman kerap kali merepotkan pemain belakang tim lawan.
- Coutinho dan Thiago, duet lini tengah yang performanya tengah berada di puncak
Sepanjang jalannya pertandingan kontra Hotspur, Coutinho memainkan perannya dari awal babak hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan. Coutinho bekerja sama dengan Lewandowski dan merepotkan bek tengah Hotspur.
Masuknya Thiago Alcantara menggantikan David Alaba memberikan perubahan signifikan pada Bayern. Kemampuannya menyerang dan bertahan serta assistnya pada Gnabry menghasilkan gol tambahan bagi Bayern.
- Benteng pertahanan terakhir yang melegenda
Seandainya saja Bayern tidak efektif dalam pola serangan mereka, Manuel Neuer tentu menjadi benteng terakhir yang dapat diandalkan. Penyelamatan yang dilakukan Neuer berulang kali membuktikan nama besarnya.
Neuer menjadi satu dari lima pemain Bayern yang pernah merasakan kemenangan di musim 2013 lalu. Dan hal – hal di atas menjadi alasan untuk percaya bahwa Bayern akan kembali membawa pulang trofi Liga Champions.