Bos Tim Yamaha, Lin Jarvis, baru – baru ini memberikan pernyataannya terkait penyegaran yang dilakukan dalam timnya. Seperti dilansir dari warta crash.net, menjelaskan latar belakang dibalik reorganisasi yang terjadi dalam tim yang dipimpinnya.
Jarvis menyatakan bahwa mengatur ulang organisasi tim Yamaha memang perlu dilakukan menyusul tahun – tahun tanpa kemenangan. Seperti diketahui dua tahun belakangan ini tim yang membawahi Maverick Vinales dan Valentino Rossi kalah bersaing dengan tim – tim lainnya.
Penyegaran organisasi dilakukan dengan merotasi beberapa pihak. Takahiro Sumi yang sebelumnya bertanggung jawab sebagai desainer chassis dipromosi untuk memimpin proyek MotoGP. Sementara Kazuhiza Takano mengambil alih posisi Takahiro Sumi sebagai desainer chassis.
Lin Jarvis pun mengadakan perubahan pola komunikasi antardepartemen sebagai inovasi baru yang diharapkannya akan membantu para pebalap Yamaha memenangkan gelar.
Keberhasilan Valentino Rossi mengakhiri paceklik podium selama sembilan bulan belakangan ini di Sirkuit Termas de Rio Hondo dan konsistennya performa kecepatan yang ditunjukkan Maverick Vinales dianggap sebagai angin segar bagi tim dan tentunya berdampak positif.
Penyegaran tim tidak hanya merotasi personil internal. Namun juga bakal dilakukan rekrutmen baru untuk beberapa departemen di Milan, Italia. Jarvis berharap langkah tersebut dapat berbuah positif di kemudian hari.
“Kadang kala kita butuh untuk penyegaran dan pembenahan tim. Tidak perlu mengubah keseluruhan tim, namun cukup mengubah pola bekerja atau anggota yang berperan atau bahkan sesuatu yang menjadi kunci paling berpengaruh.” Terang Jarvis dalam wawancaranya dengan tim Crash.net.
“Mantan pemimpin proyek kami sebelumnya, Kouiji Tsuya adalah seorang yang sangat baik. Seorang engineer yang handal. Tapi saya rasa kita hanya jalan ditempat sejak tahun 2016, 2017, dan 2018. Seperti pernyataan kami di masa lalu, terkadang kami mengambil jalan yang salah. Dan kadang kala perubahan memang dibutuhkan.” Tambah Jarvis dalam pernyataannya pada Crash.net.
Lin Jarvis kemudian menambahkan dalam pernyataannya tentang kinerja para anggota timnya setelah diadakan pengaturan ulang. Jarvis mengomentari Takahiro Sumi yang dinilainya mampu beradaptasi dengan posisi barunya. Jarvis juga menganggap Sumi mampu menemukan dan menganalisa permasalahan yang ada selama ini serta memberikan solusi untuk pemecahannya.
Tidak hanya itu, Jarvis pun turut mengomentari pergantian desainer chassis. Menurutnya Takano bukanlah orang asing di Yamaha. Sebelumnya Takano adalah mantan desainer chassis Yamaha yang telah diakui kemampuannya.
Pola komunikasi tim pun turut menjadi perhatian. Jarvis menyatakan bahwa salah satu perubahan mendasar yang mereka lakukan adalah dalam pola komunikasi yang dibuat seterbuka mungkin. Menurutnya hal yang wajar di dalam suatu entitas yang besar dimana tiap individu tampak kurang mampu berkomunikasi sebebas yang mereka inginkan. Untuk itulah perubahan dilakukan.
Jarvis dan tim berusaha untuk saling mengenal budaya yang membangun tim Yamaha, bukan hanya budaya kelompok Jepang, tapi juga budaya antara tim Jepang dan tim Eropa.