Gelar kedelapan untuk pebalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez tinggal menunggu waktu. Minimal tiga seri balapan lagi gelar kedelapan tersebut akan kembali diraih. Paling jauh seri Thailand GP atau bahkan di Sirkuit Motegi Jepang.
“2019 hampir berakhir, 2020 sudah akan dimulai” demikian pernyataan Marc Marquez yang dilontarkannya tatkala menjalani tes persiapan Misano. Jika ada yang menanggap jika pernyataan Marquez lebih dari sekadar pernyataan biasa dan menganggapnya ancaman maka tidaklah berlebihan.
Saat tes Misano Marquez bahkan merasakan pengalaman menjadi test rider selama dua hari dan tampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi pada balapan selanjutnya di San Marino.
Marquez melepas ban extra-soft pada motornya (ban yang diperuntukkan untuk uji coba dari Michelin untuk mengevaluasi grip lintasan), dan menjadikan pebalap lainnya menjadi yang tercepat selama tes berlangsung.
Selama tes Misano, Marquez dilengkapi sarana dan prasarana diantaranya empat motor yang berbeda, demi menemukan langkah seperti apa yang akan digunakan musim depan.
Pada saat Marquez sibuk menunjukkan apa saja yang dimilikinya selama di lintasa, maka Tim Honda melakukan hal yang sama namun di tempat berbeda, di departemen balapan yang menghasilkan inovasi baru tiap tahunnya. Tim lainnya masih sibuk memahami yang lain, tim Honda telah lebih dulu memikirkan masa depan.
“Apa saja tujuan dari sebuah motor baru ? Tentu saja lebih cepat dan lebih mudah.” Mungkin tujuan diadakannya sebuah motor ini selain lebih cepat dan lebih mudah juga lebih butuh improvisasi untuk Jorge Lorenzo sendiri. Lorenzo dan juga Crutchlow tampaknya menginginkan RC213V yang tidak terlalu ektraterestrial, sayang keinginan mereka berdua sepertinya tidak terlalu mendapatkan respon.
Saat balapan Brno pihak Honda melalui Direktur Teknikal HRC, Takeo Yokohama menuturkan bahwa Marc Marquez adalah prioritas mereka untuk pengembangan. Pernyataan tersebut menjadi fakta. Walaupun tidak dapat dipungkiri hal itu tidak terlepas dari seorang Marquez yang menggenggam lima gelar di tangan hanya dalam enam tahun dan sekarang sedang menuju gelar ketujuhnya.
Mungkin akan ada pihak yang berpendapat jika seolah – olah hanya Marquez seorang yang menjadi pebalap Honda. Namun tampaknya hal tersebut bukan masalah bagi bos HRC. Jika melihat pada hasil yang ditunjukkan pebalap Honda lainnya, RC213V mungkin bukan motor terbaik di MotoGP, namun terbaik untuk Marquez. Dan hal tersebut sudah cukup untuk Honda.
Marquez memang tidak hanya seorang pebalap yang luar biasa bertalenta namun juga seorang pekerja keras. Ia menyiapkan segala hal mulai dari di dalam lintasan hingga di luar lintasan. Saat ini Ia bahkan telah fokus untuk musim depan.
Musim 2020 memang belum dimulai namun kita semua bisa saja menjadi paranormal dadakan dengan memprediksikan Marquez akan tetap menjadi favorit dan akan memiliki motor yang khusus diciptakan sesuai dengan tampilan dan kesukaannya.