Pada artikel ini kami akan menjelaskan kepada anda mengenai apa saja perbedaan olahraga dan pendidikan jasmani yang memang jika diperhatikan kedua istilah tersebut hampir mirip alias sama. Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa banyak manfaat yang akan kita peroleh jika membiasakan diri untuk berolaharaga. Namun ternyata ada istilah lain yang juga berhubungan dengan olahraga yaitu istilah pendidikan jasmani. Kedua hal ini seperti yang kami jelaskan sebelumnya cenderung mirip, namun sebenarnya jika anda perhatikan dengan seksama bahwa kedua istilah ini memiliki beberapa perbedaan.
Oleh karena itu, kami ingin menjelaskan kepada anda mengenai apa saja perbedaannya yang wajib anda ketahui. Dengan memahami informasi ini diharapkan anda sudah tidak bingung lagi ketika anda ditanya mengenai apa sebenarnya perbedaan antara olahraga dan pendidikan jasmani, seperti berikut :
1. Memiliki tujuan yang berbeda
Perbedaannya yang pertama adalah terdapat pada tujuan. Perlu anda tahu bahwa perbedaan kedua hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda seperti ketika kita membahas mengenai perbedaan bola besar dan bola kecil maupun juga perbedaan sepakbola dan futsal dimana masing-masing perbedaan tersebut terdapat pada tujuannya.
Untuk olahraga, ia memiliki tujuan yaitu agar supaya pemain atau atlet yang bersangkutan mampu meraih cita-cita atau prestasi setinggi-tingginya yang akan mengharumkan namanya, orang tua, maupun juga klub atau negara pemain tersebut. Beberapa pemain olahraga yang telah berjasa di dalam mengharumkan nama klubnya atau mungkin juga negaranya yakni seperti yang ada pada profil Lionel Messi yang menjadi salah satu pesebak bola terbaik di dunia.
Sementara itu, tujuan dari pendidikan jasmani adalah agar supaya yang bersangkutan mampu mencapai tujuan pendidikan yang biasanya akan diukur dengan sebuah nilai. Dengan kata lain, pendidikan jasmani adalah untuk melatih seseorang akan ia mampu mencapai target atau tujuan pendidikan yang sudah dibuat sebelumnya.
2. Memiliki orientasi yang berbeda
Perbedaan yang kedua antara olahraga dan pendidikan jasmani adalah terletak pada orientasi yang diterapkan oleh dua istilah tersebut. Adapun mengenai orientasi dari olahraga adalah berkaitan dengan program latihan seperti misalnya program latihan bulu tangkis untuk pemula yang sebelumnya juga telah kami bahas khusus untuk anda.
Seorang pemain atau atlet tertentu harus melakukan serangkaian program latihan yang sudah ditentukan guna membuat pemain atau atlet tersebut menjadi seseorang yang bisa diandalkan dan dapat membuatnya disegani oleh para lawannya.
Sementara itu, orientasi yang terdapat pada pendidikan jasmani hanya didasarkan pada kebutuhan serta perkembangan peserta didik. Maksudnya adalah, pendidikan jasmani hanya akan mengajarkan hal-hal yang hanya akan menunjang perkembangan dan pertumbuhan peserta didik yang juga biasanya akan disesuaikan dengan tingkat kelas dari peserta didik tersebut.
3. Ada guru dan pelatih
Perbedaan yang ketiga adalah terletak pada kedua istilah yang menggambarkan seseorang yang berperan di dalam membantu orang yang bersangkutan tersebut agar supaya mampu melakukan aktivitas yang ia tekuni. Dalam dunia olahraga, seseorang yang melatih akan disebut dengan pelatih. Seorang pelatih akan membantu serta memberikan arahan kepada seseorang yang dilatih agar supaya ia berhasil di dalam melakukan jenis olahraga yang ia tekuni.
Sementara untuk istilah bagi seseorang yang membantu dalam pendidikan jasmani disebut denga guru. Guru merupakan seseorang yang akan melatih dan memberikan materi berdasarkan apa yang sudah ditetapkan di dalam buku atau kurikulum. Dengan kata lain, setiap materi yang disampaikan oleh guru, tentu akan berdasarkan apa-apa yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dan untuk pelatih, ia terkadang juga akan memberikan anda beberapa strategi atau metode tertentu yang tidak anda dapatkan dalam buku manapun untuk membantu anda menjadi seseorang yang lebih handal.
4. Waktu pelaksanaan yang berbeda
Perbedaan selanjutnya yang harus anda cermati adalah kedua istilah ini memiliki waktu pelaksanaan yang berbeda. Untuk waktu pelaksaan bagi olahraga cenderung tidak ada batasan karena memang tidak ada aturan atau ketentuan untuk membatasinya.
Sementara bagi pendidikan jasmani, waktu pelaksanaannya dibatasi oleh jumlah setiap pertemuan yang biasanya akan diukur dalam satu semester. Dengan kata lain, jika satu semester terdapat 16 kali pertemuan, maka itulah batas waktu maksimal bagi pendidikan jasmani.