Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty merangsek naik ke posisi sembilan besar dunia peringkat BWF setelah keluar sebagai runner-up di YONEX French Open 2019 lalu. Berada di peringkat sembilan dunia BWF merupakan capaian terbaik mereka saat ini.
Rankireddy dan Shetty menjadi satu – satunya ganda putra India yang sukses mendobrak sepuluh besar dunia – sebelumnya mereka pernah berada di peringkat sembilan dunia selama seminggu setelah memenangkan Thailand Open di awal Agustus lalu – sayangnya keduanya harus turun peringkat setelah gagal bersaing di TOTAL BWF World Championships karena masalah fisik.
Setelah pulang lebih awal di Cina, Korea dan Denmark, duo India ini mengejutkan publik di Paris minggu lalu, mengalahkan juara dunia Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan di babak kedua, Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen di perempat final dan juara Asia Hiroyuki Endo / Yuta Watanabe di semifinal, sebelum akhirnya menantang Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo di final.
“Sangat bahagia, kami mendobrak 10 besar dunia setelah memenangkan Thailand Open namun kami berada di peringkat tersebut hanya selama seminggu. Tujuan kami sekarang menjaga posisi peringkat 10 besar dunia hingga akhir tahun ini dan menargetkan 5 besar dunia tahun depan.” ujar Shetty.
Belum ada ganda putra asal India di sepuluh besar dunia sejak awal 1980an. Di awal tahun 1950an, pasangan Monoj Guha dan Gajanan Hemmady dianggap sebagai salah satu kombinasi pasangan terbaik dunia – namun era tersebut berbeda dengan dengan saat ini.
Pada saat ini sangat sedikit pasangan ganda India yang pernah berada di peringkat 10 besar dunia. sumeeth Reddy dan Manu Atri pernah mencapai peringkat 17 dunia di tahun 2016, sebelumnya di tahun 2013 pasangan yang telah pensiun Rupesh Kumar / Sanave Thomas berada di peringkat 13 dunia.
Namun begitu, capaian Rankireddy dan Shetty yang paling mentereng di antara pasangan India lainnya – memenangkan World Tour Super 500 (Thailand Open), dan mengalahkan pasangan ganda top dunia, dengan pengecualian pada Gideon / Sukamuljo dan Takeshi Kamura / Keigo Sonoda.
“Kami tumbuh besar menyaksikan Ahsan dan Setiawan, mengalahkan mereka sangatlah hebat. Kami menantang mereka hingga tiga babak saat pertama kali bertemu, saat ini kami mulai terbiasa dengan mereka dan tidak merasa terintimidasi.” ujar Shetty.
Mengomentari pertemuannya dengan Minions, julukan Gideon / Sukamuljo, Shetty berujar,
“Diaspek yang kami kuasai, mereka juga menguasainya. Kami mampu bermain dengan lebih baik saat Kevin tidak dalam kondisi terbaiknya. Dia memang sulit diantisipasi karena dia bermain dari posisi yang tidak bisa diprediksi ke arah mana shuttle akan bergerak.”
“Skor kami ketat di set pertama (saat di French Open), kami sama – sama berada di poin 17, sayangnya kami membuat beberapa kesalahan. Melawan pasangan seperti mereka, Anda tidak boleh melakukan kesalahan.”